Vote-!_____________
"Senkuu, bisa kau buatkan aku barang sejenis panci? Aku membutuhkannya."
"Huh? Bisa saja. Tapi aku tidak bisa membuatnya sekarang. Kau bisa lihat sendiri." Sahut seorang pria, Senkuu. Seperti biasa ia membuat barang-barang baru dengan Sains.
"Ya, aku tahu. Aku akan menunggu kau selesai. Terima kasih." Ucapku. Senkuu tidak merespon dan meneruskan pekerjaannya.
Aku tersenyum maklum dan kembali mengerjakan pekerjaanku, membuat ramen. Ya, ramen. Karena kurangnya bahan di era sekarang, aku hanya membuatnya meggunakan beberapa tanaman.
Sudah 3700 tahun berlalu sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di Jepang. Pada saat itu, cahaya misterius merambat dengan cepat membuat orang-orang menjadi membatu.
Aku tidak tau detailnya, tapi pria yang tadi aku panggil Senkuu, kudengar dia orang pertama yang bangun setelah 3700 tahun. Dia memulai hidup sendiri dan membangunkan beberapa orang dengan sebuah cairan. Tapi salah satu dari mereka berbeda pendapat dengan Senkuu yang ingin membangunkan seluruh umat manusia, dan sekarang mereka ingin berperang. Haha.
Aku tercengang.
Ngomong-ngomong, aku terbangun dengan sendiri karena aku masih mempertahankan kesadaranku. Cukup berat menjalani hidup sekarang karena aku awalnya hidup dengan mewah.
"(Name), ini bahan yang kau butuhkan." Seorang anak kecil mendatangi ku dan memberikan tumbuhan. Namanya Suika, dia cukup menggemaskan.
"Terimakasih, Suika-chan." Aku menepuk-nepuk pelan kepala melonnya Suika. Aku tidak begitu menyukai anak kecil, tapi setelah melihat suika, aku buang pikiran burukku terhadap anak kecil jauh-jauh.
Suika pergi memperhatikan Chrome, Senkuu dan kakek Kaseki. Entah apalagi yang akan mereka bertiga bahas.
Mereka gila.
Dan lebih gilanya lagi, Chrome begitu semangat dengan pembuatan objek baru yang direncanakan Senkuu. Begitu pula dengan Kakek Kaseki. Dan jadilah mereka sekarang sedang menyelesaikan apalah itu namanya.
Selesai memetik beberapa tumbuhan, aku kembali ke 'markas'. Biasanya aku tidak perlu repot-repot mencari beginian kalau mau makan. Chrome biasanya dengan senang hati mencari tanaman kalau aku suruh. Sekarang jangankan memanggilnya, berjalan kearahnya saja ia langsung sadar dan lebih memilih fokus pada pekerjaannya. Tapi tak bisa dipungkiri, Chrome berbakat pada bidang sains. Padahal dia adalah orang yang lahir setelah 3000 tahun lebih.
Aku meletakkan keranjang tanaman di tanah dekat pohon. Aku memisahkan jenisnya dan meletakkannya di keranjang lain.
"Oh, (Name)! Kau sudah kembali!" Seru Chrome datang dari arah kediaman warga dengan Senkuu.
Aku mengangguk mengiyakan.
"Boleh aku meletakkan tanaman-tanaman ini di gudang mu?" Tanyaku. Chrome langsung mengangguk."Tentu saja! Lakukan apa yang kau suka." Ucapnya lalu berjalan kearah kakek Kaseki.
"Lihatlah kami setelah kau meletakkannya." Ucap Senkuu lalu mengikuti Chrome. Aku mengangguk dan tersenyum meskipun tau Senkuu sudah tidak dihadapanku.
Setelah meletakkan dua keranjang tanaman, aku turun dari gudang Chrome. Dari jarak pandang ku, aku melihat Ginrou dan Kinrou yang saling tarik-menarik sesuatu.
"Mereka sedang apa?" Tanya ku.
"Membuat...permen kapas" Jawab Senkuu sambil tersenyum. Aku speechless ditempat. Gen menepuk-nepuk pundakku,
"Kau akan tau apa yang akan mereka buat nanti selain permen kapas." Bisik Gen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stone World • Dr. Stone with fem! Readers
Fantasy(Name) Luisa, anak perempuan seorang dokter di Amerika. Ia anak yang bebas dan berperilaku sekehendaknya. Untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-17, (name) dibawa liburan oleh ibunya. Beberapa jam setelah tiba di tempat tujuan, yaitu Jepang, cahaya...