3 hari telah berlalu, sesuai dengan janji bersama, mereka sekarang berkumpul di Kerajaan Selatan, tepatnya di halaman depan.
Sesuai dengan arahan Taeil dan Taeyong, mereka mulai berjalan ke tempat baru mereka, tempat yang direkomendasikan oleh Chenle. Jaraknya tidak jauh dari istana sehingga mereka memilih untuk berjalan saja.
Chenle mempercepat langkahnya begitu melihat bahwa rumah yang mereka datangi itu sudah dekat.
"Taraaa~" ucapnya sambil melebarkan kedua tangannya.
Rumah itu telah dibersihkan oleh para pelayan istana yang disuruh Taeyong, sudah tidak terlihat lagi tanaman merambat yang menggumpal menutupi pintu dan jendela, pintu masuknya pun telah digantikan dengan pintu baru, ruangan dalamnya telah dibersihkan dan dipel, atap-atapnya pun diperbaiki, bahkan furniturnya pun telah siap dipakai.
"Waw, berbeda sekali dengan impresi pertama." ujar Yoon Hee.
"Memang bagaimana pertamanya?" tanya Yuta.
"Ada tikus, laba-laba, didalam juga gelap dan pengap, debunya mungkin bisa dibuat menjadi istana pasir." jawab Yoon Hee.
"Benar, seperti melihat bangunan baru." sahut Jaehyun.
Pangeran dan Putri itu pun masuk kedalam, seketika mereka langsung sibuk menjelajahi bagian dalamnya, melihat kesana-kemari seperti menemukan rumah baru yang bebas.
"Aku bisa bermalam disini dan tidak pulang ke istana." Ucap Yangyang sambil duduk di sofa dengan santai dan berakhir kepalanya digetok oleh Kun.
"Setidaknya aku tau dimana harus mencarimu." Balas Kun.
"Ehehe, tapi ini kan tempat kita bersama, jadi boleh dong kalau aku mau main kesini kapan saja." Sahut Yangyang lagi.
"Betul itu hyung, karna ini adalah tempat pribadi kita jadi kita bisa selalu bertemu disini kapanpun." Bela Shotaro.
"Tapi pulang~" ucap Kun sambil menarik pelan telinga Yangyang.
"Iya iya." Balas Yangyang sambil cengengesan.
"Kemarilah semuanya, aku ingin menunjukkan sesuatu." Ucap Taeyong agak lantang, berhasil membuat atensi seluruh orang di dalam rumah itu melihat kearahnya.
Derap-derap kaki mulai mengikuti kemana Taeyong pergi. Taeyong pun membuka pintu di lantai yang tentu saja sudah diganti dengan pintu yang baru bukan pintu kayu tua lagi.
"Ruang rahasia kita." Ujar Lucas.
Johnny yang paling penasaran mendahului Taeyong turun ke bawah, begitu menapakkan kakinya ia langsung melihat kesana kemari, kepalanya terangguk-angguk puas melihatnya.
"Kerja bagus." ucap Johnny sambil tersenyum senang.
"Meskipun ini ruang bawah tanah, tapi ruangan ini juga cukup luas untuk menampung kita semua disini, kita bisa taruh senjata dan berkas rahasia lainnya, apalagi kalau kita bersatu seperti sekarang ke depannya, dijamin tidak akan ada yang berani main-main dengan 4 kerajaan besar di dunia ini, HAHAHAHA!" Jelas Chenle dengan tawa lantangnya di akhir.
"Kecilin volume-nya elah!" Toyor Jaemin dari belakang Chenle.
"Adek lu tuh, rantai aja di pojokan sana sukanya bikin ulah." Sahut Renjun.
"Heh! adek lu juga bodoh!" Balas Jaemin cepat.
"Dahlah aku jadi adeknya Kun hyung aja." Ujar Chenle.
"Ya kalau aku mau." Sanggah Kun seketika.
"HAHAHAHAHAHAHAHA." Tawa Jaemin dan Renjun berbarengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Kingdom || NCT OT23
FanfictionPembongkaran rencana pengkhianatan dalam kerajaan, sekaligus perjuangan pengembalian tahta. Dibantu oleh 23 pangeran dari 3 kerajaan berbeda. Friendship, Romance, Betrayal, Fight, Mystery You can find all in here ! Kepo? Langsung baca aja~😚 Masukk...