𝟎𝟔

2.6K 365 142
                                    

Sudah 6 hari semenjak hari itu. Besok adalah hari pernikahan Go Xi dan (y/n).

"Aduhh, kenapa tidak boleh tutup pintu sih, bagaimana aku bisa pergi? Oke, aku akan melakukannya di kamar mandi. Semoga berjalan lancar"

(y/n) pun berjalan ke toilet yang ada dikamarnya, satu satunya ruangan yang boleh ditutup pintunya adalah toilet. (y/n) menyiapkan pisau yang dia sembunyikan setelah mencurinya di ruang makan.

"Dalam hitungan ketiga aku akan bebas, 1 ..." (y/n) mendekatkan pisau ke tangannya.

"2 ..."

"Dimana (y/n)?"

"Sepertinya di toilet, dia sering sekali ke toilet"

"3."

"Zrasss"

"KAU SUDAH GILA? KAU MAU BUNUH DIRI? PERGI DARIKU?" teriak Go Xi sambil mengeluarkan air dari tangannya ke arah pisau di tangan (y/n).

"Aduh, ketawan" ucap (y/n) berkeringat dingin.

"KAU TIDAK BOLEH PERGI DARIKU. PANGGIL PENJAGA DAN BAWA (Y/N) KE RUANGAN BAWAH TANAH" perintah Go Xi.

"A-aku minta maaf Go Xi, aku hanya ingin memotong kuku kok. Aku tidak akan pergi darimu, aku bersumpah" ucap (y/n) sambil menyentuh erat kaki Go Xi.

"Plakk..." Go Xi menampar pipi (y/n). (y/n) terkejut dan langsung menyentuh pipinya yang memerah karena tamparan itu.

"Go...Xi...-sama" (y/n) masih terkejut.

"Kau selalu main main denganku, cepat bawa dia ke ruangan yang aku minta!"

Dengan wajah yang memucat dan masih syok, (y/n) menurut dengan orang yang menariknya ke ruang bawah tanah. (y/n) paham apa perkataan kakaknya dulu, untuk tidak bercanda dengan siapapun saat waktu yang serius.

Sesampainya disana, (y/n) pun diikat dikursi yang sama pada saat dia datang saat diculik. (y/n) mulai menangis, menyesali kesalahannya pada seisis Jade Chamber. (y/n) mengakui kalau kabur adalah hal yang sangat kekanak-kanakan

"Ke-kenapa kau menangis? Siapa yang menamparmu?" tanya Go Xi. (y/n) hanya diam menatap lantai.

"Oh aku ya? Hahahahahah. Bodohnya aku, aku minta maaf (y/n)" Go Xi mengangkat wajah (y/n).

"Tapi kau tetap harus disiksa, lihat apa yang mereka temukan didekat westafel mu? surat apa ini"

"Ningguang, Zhongli, Keqing, dan hmm Xiao? siapa Xiao? pemimpin pasukan? kau jatuh cinta dengannya ya? Mana ada putri menyemangati pemimpin pasukan yang bertugas diluar kerjaan. Seperti apa dia? Tinggi, besar, gagah? Hm? JAWAB AKU!" ucap Go Xi mulai kesal karena selalu diabaikan (y/n).

"Xiao, hahaha. Lucu sekali wajahnya saat memperhatikanku. Aku ingin bertemu dengannya, Keqing" jawab (y/n).

"Keqing? Aku Go Xi,hei sadarlah. Rupanya kau jatuh cinta pada seorang pemimpin pasukan? HAHAHAHA, selera yang rendahan."

"Justru dia itu sangat kuat, dia mau membela Ganyu loh. Andai saja aku ada di posisi Ganyu"

"Ganyu? siapa Ganyu?"

"Hahaha, jangan begitu Xiao"

"Kau ini benar-benar sudah gila? Hanya karena sekali tampar?"

"Aku ingin pergi" otak (y/n) sepertinya tergeser (aowkaowk).

"Cih, ambilkan rotan di pojok sana" perintah Go Xi pada pengawalnya.

"Plakkk..." Go Xi memukulkan rotannya pada lengan (y/n).

"Akhh, Go Xi? Kenapa aku masih disini?"

"Kau belum mati (y/n), cih sudahlah aku mau keluar. Jaga (y/n) jangan sampai lepas, jangan sentuh dia juga!" kemudian Go Xi meninggalkan ruangan itu.

𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐜𝐞 | Xiao x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang