enam

3.3K 271 8
                                    

Happy reading !

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading !

Badan yang letih, mata yang mengantuk ditenangkan oleh kasur empuk nan nyaman, aromatherapy, dinginnya ac, sepertinya memang surga dunia.

Violin merebahkan dirinya di kasur kesayangannya, ia tampak kelelahan setelah menjalani hari yang begitu panjang, meski begitu, ia harus tidur cepat agar tidak terlambat lagi besok, apalagi besok Violin harus sudah mulai bekerja.

I'm off the deep end, watch as I dive in

I'll never meet the ground

Crash through the surface, where they can't hurt us

We're far from the shallow now

Suara alunan musik dari benda pipih yang berada tepat disamping Violin membuat ia melenguh kecil, buyar sudah rencana tidur cantiknya. Dengan malas Violin mengangkat telfon tersebut.

"Hoam, halo?"

Di sisi lain, hatinya seketika menghangat, mendengar suara gadisnya, gadisnya? Ya. Dia tak akan melepaskan gadisnya begitu saja.

"Hello? Anybody here?"

"Ah ya, Violin, ini saya Rajendra, besok kamu harus sudah ada diruangan saya pukul tujuh tepat, dan di meja saya harus sudah ada kopi saya."

"Um? Jam tujuh, kopi, ayay bos ganteng!"

Sial, kenapa Violin begitu menggemaskan? Ingin rasanya ia menculik Violin untuk dirinya sendiri.

"Ya. Dan jangan terlambat, saya tidak suka orang yang tidak disiplin."

"Okay! Perintah diterima, Olin bobo dulu ya bos ganteng, biar besok ga telat, byebye"

"Ya, Sela-"

Baru saja Rajendra akan mengucapkan selamat tidur, namun kalah cepat dengan Violin yang menutup panggilan. Tapi tak mengapa, Violin memang harus tidur cukup.

"Selamat tidur Violin" gumam Rajendra sebelum akhirnya ia ikut menutup mata.

***

KRINGG !

Suara alarm yang keras mampu mengusik tidur putri cantik yang sedang berkelana ke alam mimpi, karena tidak hanya satu alarm yang Violin pasang di sekitar dirinya, melainkan tiga alarm.

Itu Violin lakukan agar ia bisa bangun lebih pagi dan tidak terlambat lagi. Dengan setengah sadar Violin beranjak dari tidurnya guna mematikan seluruh alarm dan melihat jam.

03.55

Memang masih terlalu pagi untuk mandi, tapi sekalian saja daripada menunda dan akhirnya telat juga. Sebelum ke kamar mandi, Violin menyempatkan untuk berpose di kaca kamarnya untuk melihat apakah kulit wajahnya normal seperti biasa.

MY ARROGANT BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang