Chapter 24: RIP Nick

359 55 81
                                    









Moshi-moshi^^

Ekhem- vote nya dong darling【 ͡> ω ͡<】

Happy reading readers-chan>\\\\<


.

.

.

Saat (Y/N) di dapur mencari roti tiba-tiba seseorang mendekap perutnya dari belakang.

Tercium nafas berbau wine. Itu adalah Jean yang sedang mabuk berat dan tak bisa mengontrol dirinya. (Y/N) yang terkejut langsung membalikkan badan nya tetapi Jean masih mendekap erat tubuh (Y/N).

"J-jean apa yang kau lakukan disini? Cepat lepaskan aku!" Bentak (Y/N).

"Tidak mau." Jawab Jean dengan nada aneh karena sedang mabuk.

"Cih mulut mu bau wine! Cepat lepaskan aku!"

"Shutttt. Kau sangat cantik (Y/N). Jean membisik pada telinga (Y/N) dengan hembusan yang terasa hangat.

"Hey sadarlah! Kau sudah berada di bawah pengaruh alkohol!"

"Aku tak mabuk. Aku hanya ingin dirimu." Kini Jean sudah mulai ngawur.

"Cepat lepaskan kan aku sebelum yang lain melihat." (Y/N) mencoba memberontak tapi Jean malah mendekap (Y/N) semakin kencang.

Ia mulai mengecup pipi (Y/N), membisik pada telinga (Y/N) dan menggigit pelan telinga (Y/N). (Y/N) mulai merasa takut jika Jean melakukan hal yang lebih tidak sopan.

Saat Jean mencoba mencium bibir (Y/N), ia tak sempat karena lebih dulu mendapatkan tinjuan keras dari seorang pria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Jean mencoba mencium bibir (Y/N), ia tak sempat karena lebih dulu mendapatkan tinjuan keras dari seorang pria. Jean terjatuh dan dekapannya terlepas dari (Y/N).

(Y/N) yang ketakutan segera memeluk pria yang bisa di sebut telah menolong nya.
"L-levi aku takut." Lirih nya dengan tersengal-sengal.

"Tenang lah, aku ada disini. Akan ku urus si brengsek ini." Levi melepaskan pelukan (Y/N) dengan lembut dan segera menghajar Jean kembali.

"Levi sudah cukup. Hentikan "

Levi tak menggubris nya, ia melanjutkan menghajar Jean dengan penuh kekesalan. Anggota Levi yang di luar segera masuk ke dalam karena mendengar kegaduhan.

"A-ada apa ini?" Tanya Armin dengan nada khawatir.

"K-Kopral hentikan. Kenapa anda menghajar Jean?" Tanya Eren.

"Cih, diam kau. Aku harus memberi pelajaran pada si brengsek ini!" Terpancar aura mengerikan dari seorang Levi. Siapa yang tidak akan murka jika orang yang di sayangi nya di perbuat macam-macam oleh orang lain?

(Y/N) yang khawatir segera menarik lengan Levi menuju ke sudut ruangan. Agar Levi lebih tenang (Y/N) memeluknya. "Sudah, aku tak apa."

Levi hanya diam dan menatap Jean.

Love in Paradise IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang