Lee Haechan dan sekolahnya:)

583 48 2
                                    

Suasana mansion Seo terlihat begitu sepi pagi ini. Entah apa yang penghuni lakukan. Hanya ada suara denting peralatan dari arah dapur. Ahh, rupanya belum ada yang bangun.

Ten sedang berkutat dengan masakannya ketika sepasang tangan kekar melingkar di pinggangnya dengan apik. Ten sedikit terkejut, tapi setelah tahu siapa pelakunya, dia hanya tersenyum. Tersenyum dengan mengacungkan pisau.

Seketika Johnny melepas pelukannya dari sang istri.

"Astaga. Kenapa galak sekali." gumam Johnny pelan. Namun sepelan apapun Johnny menggumam, tentu Ten akan mendengar.

Bagaimana tidak? Jarak mereka saja hanya sekepal.

"Apa? Aku galak? Sini bilang sama aku. Bagian mananya aku galak!"

Mampus.

Johnny meneguk ludah kasar.

"Sayang, tidak kok. Kamu gak galak. Aku yang galak, iya aku yang galak."

"APPA BUCIN!!" teriak Haechan dan Hendery dari belakang mereka.

Ten dan Johnny hanya menatap jengah kearah dua anaknya.

"Kalian ini kenapa sih? Suka-suka appa dong mau bucin sama oemma kalian. Asal kalian tahu ya, sebelum kalian lahir, appa duluan yang-"

"JOHNNY!" panggilan dari Yunho menghentikan kegiatan mengobrol mereka. Lalu dengan segera Johnny meninggalkan dapur menemui sang ayah. Walaupun dengan sedikit kesal.

"Iya ayah. Ada apa?" tanya Johnny setelah sampai di depan Yunho.

"Siang nanti ikut ayah. Ayah ingin membicarakan sesuatu padamu. Sebenarnya aku juga ingin Hendery ikut. Tapi, lain kali saja."

"Kemana?"

"Nanti kau akan tahu."

"Baiklah."

Setelah itu hanya keheningan yang terjadi. Yunho yang fokus dengan laptop dan Johnny yang fokus dengan ponsel.

"APPA! KAKEK! SARAPAN SUDAH SIAP!!" teriak Haechan dari ruang makan.

Dan dalam sekejap Yunho dan Johnny langsung berdiri dan akan berlari jika saja Johnny tidak tersandung kaki meja yang mengakibatkan dirinya dan Yunho terjatuh bersamaan.

Bruk

"AAKKHH!!" pekik mereka bersamaan.

Teriakan itu membuat Ten dan kedua anaknya berlari menghampiri mereka.

"Astaga Ya Tuhan! John! Ayah! Kenapa kalian bisa jatuh begini?" tanya Ten panik.

"Akh akh, ugh sakit punggung ku. Aish ayah lihat! Gara-gara ayah punggung ku jadi sakit."

"Kenapa salah ayah? Kamu saja jalan tidak pakai mata!"

"Enak saja! Memang siapa yang dorong-dorong Johnny tadi? Ayah kan!"

"Kamu ini. Kamu pikir tangan ayah gak sakit apa?"

"Masih mending cuma tangan! Johnny di punggung sama kaki, ayah! Ayah kan jatuhnya di punggung Johnny! Sakitan Johnny dong!"

Plak

"Diem! Udah! Nyahut terus kamu ini. Ayah, mana yang sakit? Buar Ten obatin." ucap Ten lembut setelah menampar lengan suaminya.

"Sayang, yang suami mu itu aku atau pak tua ini-"

Plak

"AWWW!" Johnny memekik kesakitan kala Ten dengan sengaja memukul punggungnya yang sakit.

"Yang kamu katain si tua itu ayah mu! Punya sopan santun gak sih kamu ini!"

"Iya iya."

Sementara Yunho tertawa kemenangan karena Ten lebih membelanya. Hendery dan Haechan? Duduk di sofa dengan pop corn ditangan.

Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang