CHAPTER 07

698 114 394
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jiya punya intensi untuk menemukan presensi Do Ryuha hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Jiya punya intensi untuk menemukan presensi Do Ryuha hari ini. Mutlak.

Bahkan Jiya rela memberi upah Min Jungkook untuk melacak keberadaan Do Ryuha, sebab si sinting itu tiba-tiba menghilang seperti setan. Sebenarnya, sih, Jiya tidak ikhlas-ikhlas amat. Jungkook kalau memasang tarif pelacakan kerap kali tidak kira-kira, seperti sedang memiskinkan orang-orang. Kata Jungkook, “Dulu aku miskin, karena uangku diporoti oleh orang-orang gila yang sebenarnya sudah kaya. Aku memasang tarif begini dengan intensi memiskinkan orang kaya. Syukur kalau bisa benar-benar miskin nantinya.”

Memang sinting orang itu.

“Mau kutemani, tidak?” tanya Jungkook, “aku tidak mau kesayanganku ini tersesat.”

“Kesayangan, tetapi suka diporoti.” Jiya membalas dengan cepat.

Lantas, pria berumur tiga puluh tiga itu hanya terkekeh. Bagi Jungkook, uang itu segalanya. Bahkan dia rela memoroti mamanya sendiri sampai miskin asalkan dia sendiri bisa bergelimang harta duniawi. Dan sebetulnya itu bukan bombas, Jungkook betul-betul mengambil material berharga mamanya sampai membuat mamanya miskin dan berakhir di panti jompo.

Jangan aneh. Min Jungkook memang tidak mengenali surga.

“Sengaja, biar kamu miskin. Nanti kalau kamu miskin, kamu datang saja padaku dan menikah denganku. Nanti bakal kaya lagi.” Memang mesti diberi pelajaran manusia ini, seperti dibalun dengan kepalan tangan atau menjahitnya dengan jahitan khusus untuk menyulam. Kalau bicara suka seenaknya.

“Siapa juga yang mau menikah dengan laki-laki sinting seperti kamu?”

Alasan yang buruk sebetulnya. Jung Taehyung itu apa? Orang waras? Dia gila, tak waras, seperti setan, tidak berotak. Namun, dulu Kim Jiya seringkali mengemis pada Tuhan supaya dia menikah dengan Taehyung.
 
Jungkook kembali angkat bicara, “Siapa juga yang mau menikah dengan perempuan sinting seperti kamu? Bisa-bisa hartaku dikuras habis.”

Sejemang kemudian, Kim Jiya melayangkan sebuah satu senyuman penuh makna sampai membuat Jungkook bergidik. “Nah, ini baru temanku. Tahu sekali, ya, kalau Kim Jiya itu suka buang-buang uang,” balasnya—well, meskipun sebagian uang yang Jiya buang itu untuk urusan yang nilainya baik. Singkatnya, sih, Kim Jiya ingin sekali anak-anak di panti asuhan milik Lim Seokjin tumbuh dengan baik, jadi Jiya rela mengeluarkan banyak uang untuk mereka.

𝐌ㅡ𝐒𝐢𝐧𝐚𝐭𝐫𝐚 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang