72. Aftermath

1.1K 124 3
                                    

Poppy mengerang saat alarm ajaib yang dia pasang mulai berbunyi di telinganya. Dia menekan tangannya ke telinga, seolah berharap dengan begitu dia bisa meredam suaranya. Akhirnya, rasa lelahnya mulai terasa, meski sesungguhnya dia tidak mau. Kenangan kemarin dengan cepat muncul di benaknya, menyebabkan mata Poppy terbuka, hal pertama yang menjadi fokusnya adalah botol kosong yang pernah terisi dengan ramuan tidur. Merlin, itu tidak terasa seperti dia yang telah tertidur selama enam jam, rasanya hanya seperti enam menit. Dia hampir ingin merengek, merasa tidak profesional, dia memaksakan dirinya untuk duduk dan mulai berpakaian. Hari ini, dia tidak akan mengenakan seragam perawatnya, hanya akan memakai celemek dengan saku besar, yang biasanya akan di isi dengan berbagai ramuan yang dia butuhkan.

Sambil berdiri, dia menyematkan arlojinya, setelah meliriknya untuk memastikan waktu yang sebenarnya tidak perlu. Alih-alih langsung berjalan keluar, dia berjalan ke perapian yang saat ini tidak menyala. Para Peri Rumah tentunya sedang sibuk seperti mereka. Membantu semua orang sebisa mereka, mereka adalah anugerah; dia tidak pernah menghargai mereka sebanyak yang dia lakukan hari ini. Memegang segenggam bubuk Floo, dia melemparkannya ke dalam api dan meneriakan 'Prince Manor', begitu warnanya menjadi hijau, dia menekan kepalanya ke dalam.

"Severus?" panggil Poppy, bertanya-tanya apakah dia sudah bangun, tapi mengingat apa yang diketahuinya tentang Severus, dia pasti sudah bangun. Dia tidak seperti yang lain, dia sudah sangat curiga bahwa Harry dan Severus telah membentuk ikatan yang erat selama anak itu tinggal di Prince Manor. Itu adalah sesuatu yang benar-benar masuk akal sebenarnya, ditambah ketika Dementor menyerang Harry, dia telah melihat perhatiannya yang tulus dan Harry yang menjadi lebih tenang ketika Severus yang mencoba menenangkannya. Kemudian, Harry yang dapat kembali ke Hogwarts dengan keadaan yang lebih santai, dia memang membutuhkan seseorang dalam hidupnya. "Halo, Dobby, apa Severus sudah bangun?" dia bertanya ketika melihat Peri rumah muncul di ruang tamu.

"Saya akan menjemputnya, Ma'am." kata Dobby, sebelum dia pergi lagi.

"Poppy, apa semuanya baik-baik saja? Apa kau membutuhkan ramuan?" tanya Severus, memasuki ruang duduk tiga menit kemudian.

"Tidak untuk sekarang, St. Mungo sangat membantu dalam hal menjaga persediaan ramuan sesuai standar." ungkap Poppy, memperhatikan ketika Severus mengerutkan kening, tidak diragukan lagi, pasti dia bertanya-tanya mengapa dia menghubunginya saat itu. "Bagaimana kabar Harry?"

"Dia sudah lebih tenang, ramuannya bekerja dengan sangat baik untuk menghilangkan segala kerusakan, bocah bodoh." gerutu Severus sangat tidak terkesan dengan fakta bahwa Harry masih diam. "Jika aku tidak menyadarinya, akan sangat terlambat baginya."

Poppy mengernyit, "Dia terlalu sombong, sangat mirip denganmu, Severus, hanya saja lebih keras kepala seperti banteng, terutama dalam hal cedera." katanya kagum.

"Itu bukan sifat keras kepala, Poppy. Dia hanya terbiasa dengan banyaknya orang yang tidak peduli saat dia sedang terluka." Severus mengungkapkan dengan kasar.

"Dia jelas tidak mengizinkan aku untuk menjaganya; dia keluar dari sayap Rumah Sakit segera setelah dia bangun." Poppy memberi tahu Severus dengan perasaan sedih. Lagi-lagi di sinilah Harry, hampir menjadi tiruan dari Severus; Master Ramuan itu juga benci jika harus berada di sayap rumah sakitnya. Namun Severus mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan mempercayai orang lain untuk bisa menyembuhkannya.

"Apakah Black masih di sana?" tanya Severus, bibirnya melengkung dengan rasa jijik yang jelas. Belum ada seorang pun yang menghubunginya, Poppy adalah orang pertama, meskipun dia yakin masih ada beberapa orang yang akan mencarinya.

"Dia masih ada ketika aku datang untuk memintanya beristirahat, aku tidak bisa membuatnya pergi," akunya marah, dia tidak suka ketika ada orang yang menentang keinginannya, terutama ketika ada begitu banyak orang yang sedang sakit, dan dia tidak memiliki waktu untuk mengurus perizinan kepergiannya, dia juga tidak bisa mengambil risiko menyebabkan seseorang terluka dengan cara ajaib jika dia mengusir Black pergi. Perlindungan di sayap Rumah Sakit akan melakukan beberapa trik sihir, ditambah fakta bahwa dia tidak bisa mengambil risiko mengungkapkan keberadaannya kepada para Auror sampai tubuh Pettigrew diambil. "Aku tidak sabar untuk mendapatkan sayap rumah sakitku kembali." Severus hanya menyeringai pada kesulitannya.

A New Place To Stay (Terjemah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang