Semua bergegas bangun. Membersihkan badan dan memakai pakaian yang ada lemari. Persediaan pakaian itu cukup banyak. Masih sisa walapun mereka semua mengenakannya. Mereka tidak sabar untuk pulang. Sampai mempuat Kalya dari tadi bersenandung dengan lirik pulang-pulang. Ketika bergantian mandi, mereka makan roti selai yang ada di laci lemari pendek. Itu cukup untuk mengganjal perut. Ditambah satu kotak susu siap minum. Rasanya mereka ingin menghabiskan makanan apapun yang ada disana. Mengingat sudah lama tidak makan seperti ini.
"apa semua sudah siap ?" tanya Baga. semua menjawab dengan mengangguk.
Mereka keluar dan melewati lorong di samping kamar sesuai instruksi dari Prof Banter. Lorong putih bersih yang panjang. Diujung lorong sudah ada seorang laki-laki paruh baya menunggu mereka dengan senyum.
"petugas itu muncul ! Kenapa bisa pas sekali dia muncul ketika kita keluar" tanya Philo.
Ketika sampai mereka bersalaman dengan petugas itu "selamat siang" sapa petugas.
"alarmku berbunyi ketika kalian melewati lorong ini, jadi aku langsung kesini menjemput kalian" Petugas itu memberi penjelasan seolah dia mendengar pertanyaan Philo.
"oooo" semua ber oh ria mendengar kecanggihan sistem yang ada di gedung ini.
Petugas itu memperkenal diri dengan nama Mari. Dia mengenakan baju seragam seperti yang mereka kenakan. Ditambah memakai jas putih. Tidak ketinggalan mereka juga memperkenalkan diri masing-masing.
"apa anda juga ilmuwan seperti Prof Banter ?" tanya Baga.
"belum bisa dikatakan ilmuwan, saya membantu penelitian disini. Profesor sudah menjelaskan dari mana kalian berasal, saya turut prihatin atas apa yang kalian alami. Dan saya juga ditugaskan mengantar anda semua untuk makan sebelum diantarkan pulang oleh james"
"James ?" Philo mengulangi nama itu.
"iya James seorang polisi hutan sekaligus pengawas pendakian. Dia yang menjemput kalian tadi malam. Silahkah ikuti saya"
Mari membuka pintu putih besar yang ada diujung lorong. Terdapat ukiran di daun pintu itu, akan terlihat jika di tatap dari jarak dekat. Pintu putih yang besar. Ketika pintu terbuka tampaklah ruangan yang sangat indah dilengkapi peralatan canggih.
"selamat datang di Laboratorium Prof Banter" Mari membawa mereka masuk.
Mata mereka masih memandangi kesekitar bergerilya menyapu semua ruangan. Sampai hal terkecilpun rasanya enggan untuk dilewatkan. Ruangan kaca yang didalamnya ada Laboratorium dengan alat serta reagen berwarna-warni. Banyak pertugas sibuk di dalamnya. Seorang petugas mencampurkan reaksi reagen warna hitam dengan warna bening lalu kemudian asap muncul dan cairan itu hilang. Petugas itu memegang tablet transparan masing-masing, menuliskan hasil kerja mereka. Ada banyak hewan juga yang mereka teliti, berbagai tumbuhan juga. Seseorang terlihat meneteskan sesuatu ke akar kecil yang ada di meja kemudian akar itu berubah menjadi besar. Seperti sihir. Marimelihat binar mata kagum dari mereka lalu akhirnya memberi penawaran.
"mau melakukan room tour ?"
"kami akan senang sekali jika diperbolehkan" jawab Baga. mereka semua tersenyum senang, lagipula belum terlalu lapar juga.
"kalian hanya bisa lihat dari luarnya" Mari membawa melewati ruangan lain.
Tidak hanya dalam laboratorium saja yang menakjubkan. Desain bangunan ini juga tak kalah menarik. Di sudut ruangan, dindingnya ditumbuhi rumput yang menjalar sampai ke lantai. Di bagian lantai rumput itu ditumbuhi bunga berbagai macam. Di samping dinding ada kaca besar yang mengarah keluar. Bisa melihat hutan dari sana, cahaya matahari bisa masuk membuat ruangan menjadi nyaman. Kursi yang tertata di sana memiliki bentuk yang unik. Itu berbentuk erlenmeyer dengan lubang di tengah. Semua ornamen berbentuk alat Laborat yang besar. Ada satu benda yang berbentuk seperti mikroskop cahaya jaman dulu. Benda itu besar. Tapi itu bukan mikroskop sungguhan. Salah seorang Laboran baru saja dari sana dengan membawa secangkir kopi. Ternyata itu mesin kopi otomatis.
"ini ruang Laboratorium tumbuhan bagian akar. Semua yang disini membuat inovasi baru yang berhubungan dengan akar. Membuat sepeda akar, alat penghisap air tenaga akar hingga menemukan obat baru. Mereka semua ahli di bidang akar. Mereka mencoba semua kemungkinan yang bisa terjadi dari akar"
"di sebelah sini bagian Laboratorium bunga. Lalu disana hewan. Bagian hewan juga dikelompokkan sendiri-sendiri. Lalu di bagian ujung ada ruang Laboratorium milik Profesor Banter. Hanya orang tertentu yang bisa masuk kesana"
"lewat sini" Mari mengajak mereka menaiki sebuah tangga. Tangga ini berbentuk seperti rangkaian DNA yang melingkar. Tidak terlihat ada pegangan di sampingnya. Baris tangganya cukup panjang
"ini seperti DNA" ucap Baga terlihat takjub. Ia menyentuh bagiannya.
"iya benar ini memang dibuat mirip DNA. Tangga ini memiliki pegangan hanya saja tidak terlihat, terbuat dari kaca. Coba rasakan"
"uwaa iya benar, aku bisa merasakannya"
Sampai di atas adalah ruangan perpustakaan dan tempat penyimpanan hasil penelitian yang gagal. Semua di pajang disini. Bentuknya memang indah tapi sedikit aneh. Ada bunga matahari dan bunga mawar dalam satu tumbuhan yang sama ditanam didalam pot berisi media air berwarna hijau. Ada mobil terumbu karang tapi bentuknya rusak. Ada sebuah kacamata yang tinggal sisa hangus terbakar. Bahkan ada awetan makhluk yang gagal. Monyet yang bentuknya belum sempurna diawetkan di dalam tabung dengan cairan pengawet. Ia terlihat mengambang. Ada kucing, macan, kanguru, rusa hingga yang paling besar di dalam aquarium, ada seekor buaya berkulit putih. Memang benar-benar produk gagal ini semua.
Perabotan disini tidak kalah uniknya. Rak buku berbentuk pohon besar dengan ranting ranting yang didalmnya berisi buku buku. Ada bola-bola besar dirangkai berbentuk atom suatu molekul yang ditancapkan pada tiang panjang menambah kesan menarik di dalam sini. Atot ini tidak memiliki fungsi khusus hanya sebagai pemanis ruangan. Semua laboran menaiki papan yang melayang ketika mengambil buku di rak bagian atas. Papan itu akan di tinggalkan di samping pohon jika selesai. Salah satu yang menarik lagi, yang bertugas membersihkan ruangan adalah robot yang berbentuk bakteriofag. Serabut ekornya digunakan sebagai kaki dan tangan. Ia mengepel ruangan ini, merapikan buku dan membersihkan kaca.
"sangat menakjubkan " ucap Baga.
Mari tersenyum "ini tempat rahasia. Hanya beberapa orang saja yang tahu tempat ini. kami bekerja sama dengan laboratorium yang ada di seluruh dunia. Di indonesia ada dua tempat. Jika sampai orang luar mengetahuinya, maka kalian orang pertama yang kami periksa. Kalian tidak bisa berbohong, kami memiliki alat pendeteksi kebohongan super canggih. Kalian akan menanggung akibatnya. Bisa saja menjadi sampel penelitian kami selanjutnya tentang manusia"
Mereka menelan ludah mendengarnya "dimana tempat satunya ?" tanya Baga.
"itu sebuah rahasia. Cukup sampai sini saja room tour kita" Mari membawa mereka memasuki kapsul yang ada di ujung ruangan. Berbentuk kapsul obat berwarna putih di bagian bawah dan bening di bagian atas. Kapsul itu meluncur ke atas. Kapsul ini menghubungkan ruangan satu dengan ruangan lain.
Sampai di kantin mereka bisa memilih sendiri makanan yang akan dimakan. Disediakan banyak pilihan menu, masakan nusantara hingga masakan negara lain. lagi-lagi koki disini adalah bakteriofag.
"apa semua petugas pelayan adalah bakteriofag ?" tanya Baga ketika mendekati meja makanan.
"iya karena yang bisa masuk kesini hanya Laboran dan james, kami tidak menerima petugas kebersihan atau koki"
Baga mengangguk mengerti.
Alat makan pun berbentuk unik. Mangkuk berbetuk mortar, tapi dengan bahan lebih tipis. Piring berbentuk petri dish dengan ukuran selebar piring asli. Gelas yang dipakai adalah gelas beker dengan garis ukuran mili. Alat yang digunakan untuk mengambil lauk adalah pinset besar seperti yang ada di lab. Tapi sendok dan garpu bentuknya tetap sama.
"silahkan menikmati makanan kalian, sebentar lagi James akan kesini. Kita berpisah disini, senang bertemu kalian" pamit Mari dengan sopan. Mereka bersalaman dengan mengucapkan terimakasih.
.............................................................................................................
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Camping (the secret of ecology)
Ciencia FicciónBaga, Galan, Philo, Xena, Kalya dan Hara berkemah di Gunung. Ketika mereka merapikan tenda untuk pulang tiba-tiba sekawanan babi hutan menyerang tenda mereka. Saking paniknya semua berlari ke sembarang arah, membuat mereka terpisah dan hilang di da...