01.

6 3 1
                                    

Assalamualaikum teman-teman sebelumnya terimakasih untuk kalian yang nyempetin waktu baca cerita aku ini. Ga minta lebih sih cuma sewajarnya, selamat menikmati cerita ku yang masih banyak kekurangnya😊

Seorang laki-laki tampan memasuki area parkiran SMA Merah Putih dengan motor
CBR1000RR SP nya yang di sambut dengan tatapan memuja.

Siapa yang tidak mengenal Geogibra Abraham yang sering kali di sapa Geo, si tampan dengan sejuta pesona si pemilik bola mata coklat dengan rahang yang tegas dan hidung mancung nya.

Si manusia es, si manusia pemaksa, dan manusia yang mempu membuat kalian mengusap dada tak percaya dengan sifatnya.

Anak pemilik prusahaan tambang terbesar di indonesia, termasuk pemegang saham SMA Merah Putih.

Geo gibran Abraham yang mampu memikat jutaan wanita, dari yang muda sampai yang tua, dari yang miskin sampai yang kaya raya, dari yang rela memeberikan segalanya dan yang rela mengkangkan paha nya lebar-lebar.

Melangkahkan kakinya ringan Geo menyusuri setiap koridor, manaiki setiap undakan tangga menaiki lantai lima kelasnya berada, IPA 1.

Geo tidak memasuki kelas tapi berbelok ke kiri dan menaiki sedikit tangga yang di ujung lorong ada sebuah pintu hitam, yang setelah di bukanya terpampang ruangan cukup besar. Tersedia sofa panjang, kasur king size, televisi, kulkas, dan lemari ukuran besar di lengkapi segala prabot kecil lainya juga, terlihat seperti kamar pribadi,Right?.

Merebahkan diri di sofa Geo merogoh ponsel mahal nya dan menghubungi seseorang entah siapa itu.

"Ga pake lama" katanya lewat sambungan telpon.Singkat, padat dan tak terbantahkan.

Tok tok tok..

Terdengar ketokan pintu yang di teriakan kata masuk oleh Geo. Berdiri sesosok gadis manis berhodie biru di ambang pintu yang segera melangkahkan kakinya menghampiri Geo.

"Sini" ucap Geo seraya menepuk tempat kosong di sampingnya, yang di turuti si gadis manis tersebut.

Aleaa Maharani itulah namanya, yang kerap kali di sapa Lea oleh temen-teman nya dan Ale khusus Geo sendiri.

"Sarapan?" Tanya Geo menyerongkan sedikit badan sambil menyangga kepalanya menggunakan tangan kanan di sandran sofa dengan tangan kiri mengelus pipi halus Lea.

"Udah. Lo?" Jawab dan tanya balik Lea

Chup. Geo mengecup kilat bibir ping ranum tanpa polesan apapun milik lea.

"Kamu sayang" Geo berucap sambil sedikit melototkan mata nya berniat memberi pringatan pada Lea, untuk tidak menggunakan kata 'gue, elu' bersamanya.

"Ehehhe lupa" cengir lea yang memampangkan lesung pipi nya, yang tak tahan untuk tidak di cium oleh Geo.

"Ko kesini sih ga masuk kelas? Terus aku baru aja sampe pintu kelas harus puter balik lagi nyamperin kamu, rese tau ga." Kesal lea mencebikan bibir dan melipat kedua tangan di depan dada. Yang hanya di bales kekehan pelan oleh Geo.

"Jangan gambek" ucap Geo sambil mengelus pipi cuby Lea.

"Masih ada setengah jam, mau tidur tar bangunin" ucap Geo merebahkan badan  dengan kepa di pangkuan Lea.

"Ish kamu mah nyebelin tau Geooo" kesal Lea sedikit menjambak pelan rambut Geo yang kelama-lamaan menjadi usapan halus.

"Kiss me!" Geo bersuara sedangkan matanya masih tertutup rapat sambil tanganya menunjuk bibirnya.

Chup

Turut Lea mengecup singkat bibir tebal Geo.

"Cepet bobo keburu abis waktu nya Ge"

ALEAATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang