Fanfic NCT-Mysterious Guest House
(Oleh: Biskuit Tabur Gula)"Apa ini, Hyung?" Hendery menatap mata cokelat Kun dengan mimik bertanya. Kala itu petang, matahari sudah bersembunyi ke cakrawala saat Kun memanggil Pangeran Eric ke ruang latihan. Kun menyodorkan layar smartphone miliknya dan Hendery disambut laman web reservasi Guest House.
"Ingat tidak? Manajer memberi kita libur singkat empat hari. Pergilah liburan dengan yang lain."
"Yang lain?"
"Member-member termuda. Sesekali trip untuk mempererat hubungan bagus juga kan? Nih, ini hadiah dari WinWin, Ten dan aku. Tempatnya di Namsan, daerah Myeong-dong. Bukti reservasinya aku kirim di K-Talk."
Mata Hendery membesar seperti buah badam. "Terima kasih Hyung!"
Dia merogoh-rogoh tas pinggangnya saat suara notifikasi K-Talk berbunyi, dan menemukan persegi empat ajaib favoritnya-smartphone. Gantungan berbentuk bola biliard berayun-ayun dari ujung smartphone. "K-Talk nya sudah aku terima. Oh! Sungguh, terima kasih, terima kasih. Kita memang perlu liburan, hahaha."
Kun ikut tertawa kecil melihat Hendery, "Kalau begitu apa yang kau tunggu? Cepat kabari yang lain dan bersiaplah. Kalian pergi besok."
Hendery melihat tangkapan layar reservasi Guest House sekali lagi dan mengangguk, "Oke Hyung. Tolong sampaikan terima kasihku kepada Winwin Hyung dan Ten Hyung." lalu beranjak pergi meninggalkan ruang latihan setelah memberi salam.
Saat baru mencapai pintu, Kun memangilnya lagi, "Hendery."
"Ya?"
"Guest House-nya punya lapangan basket."
Seolah tidak bisa lebih terkejut dari ini, Hendery berseru senang, "Xiexie Hyung!" dia tersenyum seiring langkahnya, memikirkan betapa baiknya para Hyung karena memikirkan detil sekecil ini untuk hadiah liburan mereka.
Henderypun melenggang pergi dari gedung latihan sambil memikirkan taktik-taktik membalaskan kekalahan one-on-one dalam permainan basket melawan YangYang minggu kemarin.
***
Sesuai dugaan, Xiao Jun, Lucas dan YangYang menyambut hadiah liburan ini dengan baik. Mereka menarik Hendery untuk bergabung membicarakan rencana persiapan liburan, yang saking seriusnya seperti rapat siasat perang. Di ruang tengah asrama itu, keempat cowok ini ribut membuat daftar barang bawaan dan barang yang akan dibeli. Rencananya, malam nanti Ten akan datang untuk menyupiri mereka. Berburu perlengkapan liburan di night market.
Mereka terus-menerus memasukkan entri baru di daftar bawaan yang panjangnya menyamai segulung tisu toilet. Kemudian baru berhenti saat Lucas ngotot membawa satu boks besar kuah Tom Yum esktra pedas dan saat YangYang nekat membeli bola basket baru.
***
Perjalanan ke Namsan berlangsung mulus. Jalan tidak terlalu padat merayap meski sekarang akhir pekan-minggu, tepatnya. Mereka akan liburan sampai rabu dan dengan semangat mendiktekan daftar kegiatan dan kunjungan yang telah dibuat semalam. Di mobil, Lucas saling berbagi Hair Chalk dengan Xiao Jun. YangYang membantu menaburkan kapur pink ke rambut Lucas dan kapur hijau ke rambut Xiao Jun. Hendery yang duduk di kursi kemudi, menimpali sesekali dengan saran seperti, "Poninya kurang hijau." atau "Buat Lucas seperti Saiki Kusuo."
Beberapa kilometer menjelang ke lokasi Guest House, mobil berbelok dari jalanan utama ke hutan dengan jalan mobil terbatas.
"Aku tidak tahu ada tempat seperti ini di Myeong-dong." ujar YangYang sembari menepuk-nepuk celananya yang terkena kapur.
Lucas menempelkan dahinya ke jendela, "Aku juga baru tahu. Lihat, pohonnya besar sekali... spesies apa ya?"
"Kurasa Yew dan Oak." jawab Hendery.
Xiao Jun menunjuk ke arah utara hutan, "Itu ada Maple disana, warna daunnya jingga." kontan ketiga temannya menengokkan kepala secara refleks.
Sayangnya, hal itu membuat Hendery kehilangan konsentrasi dan BRUK! Bagian depan mobil menabrak sesuatu.
"Oh Tidak. Ya Tuhan." Hendery buru-buru turun dari mobil diikuti ketiga temannya. Di dekat ban kiri depan, tergeletak terwelu besar yang kehabisan darah. Terwelu memakan rumput segar, sesuatu yang tidak di dapatkan di teras hutan ini. Pasti binatang malang itu berkelana terlalu jauh dari bukit tempatnya tinggal dan tersesat ke sini.
YangYang meraih terwelu tersebut, dan merasa bahwa nyawa telah pergi dari badan binatang malang itu, "Kita membunuh kelinci." YangYang berbisik shock.
Xiao Jun meralat, "Itu terwelu, YangYang."
Wajah Hendery memucat. Melihat itu, Lucas mengusap punggungnya agar dia tenang, "Ini kecelakaan yang patut disayangkan. Ayo, sebaiknya kita kubur dia."
"Apa menurutmu Guest House kita kebetulan punya lahan kuburan?" lanjut Lucas.
Ketiga temannya menggeleng dan menyarankan untuk mengubur mayat terwelu itu di hutan. Dibantu oleh Xiao Jun, yang mengejutkannya tahu banyak soal keanekaragaman hayati, mereka menemukan tanah yang cukup gembur dan mudah digali. Keempat cowok itu, terutama Hendery, menggali tanah dengan ranting dalam diam. Setelah dirasa cukup dalam, Hendery dengan hati-hati meletakkan mayat terwelu ke dalam lubang. Sebagian kotoran yang dia lepaskan menjelang ajal mengenai lengan Hendery, yang tampak bersalah alih-alih keberatan. Mereka menutup lubang kuburan kecil itu, mencuci tangan dengan air mineral-yang dibawa dari mobil oleh Lucas si panjang akal- dan mendoakan terwelu tersebut.
Hari masih siang tapi entah mengapa, saat itu hutan serasa menjadi gelap dan siap menerkam siapapun dengan bayangan pepohonannya.
***
Seolah bisa membaca atmosfir diantara keempat tamu barunya, induk semang bersikap penuh hormat dengan tidak banyak ikut campur. Ia dengan sopan menyambut mereka, membawakan koper, memberikan kunci, dan menunjukkan letak fasilitas kepada mereka. Selain dari itu, ia tidak banyak bertanya dan membiarkan keempat tamu tampannya istirahat di kamar.
Kun memesankan dua kamar di sayap kanan Guest House. Kedua kamar tersebut terhubung dengan ruang tengah yang disela pintu geser. Lucas mengambil kamar dengan Hendery dan tentu saja, YangYang dengan Xiao Jun.
Sementara ketiga temannya sudah sedikit ceria, Hendery masih memasang wajah kelabu. YangYang dan Xiao Jun pamit untuk rebahan di kamar mereka. Lucas memerhatikan kedua kawannya itu saling sikut dan mengusili satu sama lain sebelum hilang dibalik pintu geser.
Hendery sudah duluan menyeret kopernya ke kamar, dia merapihkan barang bawaannya ke lemari dan kulkas kecil. Seolah gesturnya berkata, "Aku sedang tidak ingin diganggu."
Tapi Lucas tidak terlalu peka akan itu. Dia duduk di kasur, dan mulai memandangi Hendery sampai cowok itu jengah. "Lucas, tolong, aku bukan benda pajangan museum."
"Mau sampai kapan kamu begitu?"
"Tapi aku membunuh seekor terwelu-"
"Dengan tidak sengaja." potong Lucas.
Bahu Hendery turun beberapa sentimeter, "Aku masih merasa tidak enak hati."
"Terwelu itu akan memaafkanmu. Setiap mahluk akan kembali ke Tuhan dengan waktu yang telah ditentukan. Terwelu itu hanya kembali dengan cara yang tidak diduga."
"Iya..."
Lucas menggelengkan kepalanya pasrah, "Ck, ck, ck. Mungkin kau akan baikan setelah acara barbeque. Aku mau kebawah, meminta induk semang menyiapkan panggangan. Kau boleh turun saat sudah tenang."
Lucas turun ke lantai utama, berjalan pelan dan tanpa sadar memain-mainkan cincin bulan sabit barunya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Spooky Trip
Short Story((HIATUS)) Kumpulan cerita misteri para member NCT. Cerita pertama dari Wayv dulu ya~ Tiap cerita bisa dipenggal jadi tiga sampai lima episode. Hope you like it!