Terima kasih banyak untuk kalian yang sudah mau mampir dan baca ceritaku. semoga kalian betah, ya di sini. Aamiin~ ^o^ Aku juga bakalan makin semangat karena support dari kalian. sekalilagi terima kasih, guys ^o^
Salam sayang,
Ngabngabcuy ;)
*****
'Katakan saja kalau kau memang ingin. Jangan memendamnya terlalu lama karena bangkai akan tetap menjadi bangkai.'
*****
Seoul, Korea Selatan
07:10 am
Aku tengah duduk santai di balkon kamar apartmen yang diberikan Ayah setahun lalu sebagai hadiah atas keberhasilanku selama tiga tahun terakhir. Ia memang selalu jadi laki-laki yang tegas dan berpegang teguh pada prinsip yang dipegangnya sejak masih remaja. Berusahalah untuk mendapatkan apa yang kamu mau, meskipun harus mengorbankan air mata, keringat, dan darah.
Itu bukan karena ia pelit, tetapi lebih pada mengedepankan sikap disiplin juga menumbuhkan sifat mandiri dalam diriku. Sejak aku menginjak sekolah menengah, Ayah sudah mendorongku untuk melakukan semuanya sendiri. Meminta bantuan hanya saat merasa bahwa sudah tidak sanggup lagi.
Hanya saja, aku tidak bisa menyangkal fakta bahwa cepat atau lambat aku akan membuat lelaki yang sangat aku hormati itu kecewa, bahkan terluka sangat dalam. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan betapa marahnya ia kalau tahu bahwa putranya ini adalah seorang homosexual.
Haruskah aku jujur sekarang?
BRAK!
"Han Seojun!"
Lamunanku buyar saat mendengar suara pintu yang dibuka secara paksa juga suara teriakan seseorang memanggil namaku. Lantas kulihat siapa pelakunya. Di ruang tamu terlihat Ayah berdiri bersama dua bodyguard-nya. Bisa terlihat sorot matanya yang tajam dan seperti seorang psikopat yang siap membunuhku kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTTER THEN HELL ]•[ SUHO x SEOJUN
FanfictionBanyak yang bilang kalau cinta itu tidak harus memandang apapun dari pasangan yang sudah dipilihnya. Jangan pernah menyesal atau menyerah hanya karena terhalang sebuah masalah yang menimbulkan rasa sakit tiada tara. Jangan pula hanya diam saja saat...