Playing now;
Love Story - Taylor Swift»»————>❇❇❇<————««
"Kita tidak seharusnya berada di sini,"
"Tapi... " Hazel meragu. "Jika kita tidak di sini lantas bagaimana dengan makan dan pakaian? Kita memerlukannya selama bertahan hidup, bukan begitu, Chris?"
"Aku tahu, Hazel, tapi satu hal yang penting mengenai yang namanya toko informasi adalah dimana semua yang terlihat dan didengar bisa dijual oleh si pemilik,"
"Maksudmu Nyonya Welther?"
Chris mengangguk, "Tidakkah kau merasa curiga kenapa wanita itu dengan mudahnya membawa kita kemari dan menawarkan pekerjaan?"
Hazel nampak berpikir sejenak, "Ada benarnya sih, tapi waktu itu kan mana sempat berpikir lagi karena kondisi kita yang kacau; kelaparan dan perlu pakaian."
Sebenernya Chris selalu berpikir dan berusaha mengatakan kecurigaannya tapi Hazel saja yang buta.
"Dengar, Hazel, wanita itu bisa saja mengetahui sesuatu tentang identitas kita dan menjualnya pada orang yang memerlukan,"
Hingga Chris mengatakannya, barulah Hazel sadar.
"J-jangan bilang Nyonya Welther tahu kita adalah salah satu penumpang kereta buangan yang melarikan diri dari dermaga?!"
"Stt! Kecilkan suaramu! Bahkan dinding bisa saja mendengar," Peringat Chris.
"Sekarang bagaimana?"
"Kita harus pergi dari sini saat semuanya lengah,"
"Tepatnya kapan?"
"Saat jam malam di mana kedai sangat ramai dan berdesakan, disitulah peluang kita untuk kabur," Jelas Chris yang diangguki Hazel.
....
"Chris, tolong antarkan pesanan ini ke meja nomor empat!" Titah Nyonya Welther menyerahkan nampan berisi dua gelas teh susu dan sepiring besar kudapan.
Suasana kedai mulai ramai dan Hazel di sudut sana pun terlihat begitu kewalahan.
"Baik"
Selama dalam perjalanan melangkah menuju meja nomor empat, tangan Chris diam-diam menyelinap ke bawah piring dan menemukan secarik kertas di sana.
Ia tidak langsung membacanya namun mengantongi kertas kecil tersebut.
Usai mengantarkan pesanan, Chris berpura-pura izin ke kamar mandi sebentar guna mengecek apa yang tertulis di sana.
_______________________
Dermaga 913,
target ditemukan.
_______________________"Ternyata benar!" Pekiknya, nyaris saja ketahuan.
Meski sudah curiga, Chris tak bisa menyembunyikan keterkejutannya akan hal ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
GERBONG KERETA, CERITA KITA✔
ChickLitDia kelaparan, kedinginan, tanpa seorangpun di sisinya. Dia Chris---pemuda 24 tahun yang kehilangan segalanya kecuali nyawa dan sehelai baju yang melekat di badan. Pengeboman itu, menghancurkan hidupnya, masa depannya yang terancang apik di depan ma...