Really?

10 4 0
                                    

Jung Se Yeon lelaki itu tampak sedang bersantai di dekat kolam renang di temani dengan hembusan angin malam. Sedari tadi ia hanya memikirkan Zahra, bagaimana uniknya wanita itu, wanita yang selalu terlihat ceria serta wanita yang selalu dipenuhi dengan tanda tanya bagi Se Yeon. Sampai tiba-tiba terlihat dari wajah imut lelaki itu ia pun sedang tersenyum.

"Se Yeon, kamu lagi ngapain disini malam-malam? nanti kalau masuk angin gimana?" tanya wanita paruh baya tampak cemas.

"Eomma mengagetkan ku saja, hanya sekedar bersantai saja. Tumben eomma ke rumah ku?" ucap lelaki itu kebingungan.

Se Yeon bilang, ia tidak ingin menjadi anak manja. Walaupun ia berasal dari keluarga kaya raya. Ayahnya seorang CEO dan ibunya sendiri bekerja di KBS sebagai penerjemah bahasa asing. Se Yeon memutuskan untuk tinggal sendiri, berkat pekerjaannya pun ia bisa membeli rumah sendiri, ia juga sedang mengelola perusahaannya sendiri.

Saat ini Se Yeon sedang merancang sebuah mobil yang bisa berubah bentuk menjadi robot, berkat bantuan teknologi secanggih sekarang ini. Seperti yang di kartun saja. Walaupun ia masih kuliah tapi itu tidak menghalanginya. Bulan depan ia akan segera di wisuda dan berencana akan melanjutkan ke jenjang berikutnya S2.

"Oh iya, maaf eomma gak hubungin kamu tadi, maksud eomma kesini ingin memberitahu kamu minggu depan kita ngumpul bareng keluarga Lim Yun Ah buat ngerencanain pernikahan kalian" ucap wanita itu yang berhasil membuat Se Yeon menjadi kesal.

"Aku gak setuju eomma main jodoh-jodohin aku kayak gini, aku udah dewasa jadi aku berhak memilih pasangan ku. Jadi aku gak mau di jodoh-jodohin". Se Yeon tidak bisa menahan dirinya, ucapannya membuat ibunya sangat kecewa.

"Se Yeon, eomma sayang sama kamu, ini demi kebaikan kamu sendiri. Lagipula keluarga Yun Ah juga sangat tajir selevel sama keluarga kita" sambung wanita itu, terlihat jelas dari wajahnya ia sangat sedih dengan tanggapan anaknya itu.

"Ini cuma kebaikan eomma aja, aku gak. Maaf eomma kalau kata-kata aku sedikit tidak sopan, tapi aku menolak perjodohan ini. Aku masih fokus sama kuliah dan perusahaan ku". Tanpa berkata-kata lagi ia meninggalkan ibunya yang sedang mematung, hampir tak percaya dengan ucapan Se Yeon.

Memang berat tapi itulah kenyataannya. Se Yeon tidak mau dijodohkan, lagi pula Se Yeon tidak mencintai Lim Yun Ah.

••0••

"Zahra, wah lagi apa disini? sendirian lagi".

Zahra terkejut dengan kedatangan Se Yeon yang entah darimana munculnya.

"Astaghfirullah, Se Yeon aku pikir tadi siapa" ucap Zahra sembari memberhentikan bacaannya.

"Takut yah sama pemuda kemarin itu". Se Yeon terkekeh.

Zahra hanya menggeleng melihat tingkah Se Yeon yang kini sudah sangat akrab dengannya, awalnya Zahra pikir lelaki itu sama seperti orang-orang yang tak suka dengan kehadirannya tapi itu salah, Se Yeon sangat baik pada Zahra bahkan sejak pertama bertemu.

"Buku apa yang sedang kamu baca itu?" itu Se Yeon yang bertanya, ia bingung melihat sampul buku seperti itu, ini kali pertamanya melihat hal itu".

Zahra terkekeh. "Ini bukan buku bacaan" jawabnya.

Se Yeon mengerutkan keningnya, matanya pun ikut menyipit, ia bingung dengan hal itu.

"Lalu apa itu, atau mungkin buku diary?" tanyanya.

Zahra tertawa mendengarnya, ia menggeleng-geleng sembari menahan tawa.

Mengucap Dua Kalimat Syahadat Di Kota SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang