Aku berjalan di belakang dia agar aku bisa mengontrolnya.
Kuperhatikan gerak-gerik dia dari belakang dan memang sepertinya ada yang aneh. Aku merasa dia terlihat seperti lebih cantik dan lebih anggun.Saat aku sedang asik memperhatikan dia entah kenapa tiba-tiba yanti berhenti, dan dia langsung ngobrol dengan pohon dan batu-batu yang ada disana. Suaranya lembut dan bahasanya halus sekali.
Daun-daun disekitar tempat itu yang awalnya biasa saja, tidak ada angin dan tidak ada badai tiba-tiba bergoyang-goyang dengan sendirinya. Aku pun saat itu merasa seperti banyak sekali mahluk- mahluk yang berebut ingin masuk kedalam tubuhku.
Karena sudah tidak kuat lagi akhirnya aku berlari turun meninggalkan Yanti disana.
Aku langsung meminta tolong pada Jack untuk menangani Yanti.
Ketika aku menoleh ke belakang ternyata Yanti sudah ada tepat di belakangku, padahal tadi aku yakin sudah meninggalkan dia diatas sana.
Ini benar-benar aneh. Dan saat Jack melihat Yanti, si Jack langsung terbengong-bengong, seolah dia sedang terkesima melihat sosok wanita yang sangat cantik jelita."Jack ! Jack sadar Jack !" Bentakku sambil menggoyangkan badannya.
Saat itu juga Jack langsung kembali sadar, dia langsung mencoba untuk menyadarkan Yanti. Dan tidak lama kemudian akhirnya Yanti pun bisa kembali normal.
Setelah kejadian itu kami tidak lagi mengalami hal-hal aneh lagi. Hingga pada saat kami mulai beranjak turun, saat dari Pos 4 menuju ke Pos 3 tiba-tiba saja Jack menggeram seperti harimau, dan dia berjalan dengan sangat cepat.
Bisa di bayangkan trek dari Pos 4 menuju Pos 3 ini lumayan curam dengan batu-batu besar di sepanjang jalur. Namun saat itu aku melihat Jack berjalan seolah di jalan yang datar.Kami semua langsung panik, Aldi dan Dimas berusaha untuk mengejar Jack karna khawatir takut dia celaka.
Ternyata Jack berhenti di Alas Tengah, ketika kami semua berada di Alas Tengah ini suasana langsung berubah.
Kabut berwarna gelap langsung memenuhi area ini. Suasana terasa mencekam sekali.Jack tiba-tiba merokok dan kemudian dia minta untuk difoto ditempat ini. Tapi saat itu kondisi dia masih kerasukan.
Setelah ditenangkan oleh yang lainnya akhirnya Jack bisa sadar.
Kami pun kembali melanjutkan perjalanan turun menuju basecamp.Belum begitu lama kami mulai lagi berjalan tiba-tiba Jack tertawa-tawa dengan sendirinya, dan yang membuat kami kaget adalah suara tertawanya itu suara perempuan.
Kami langsung berdoa agar Jack cepat sadar, dan akhirnya dia pun kembali normal.
Selepas itu tidak ada kejadian-kejadian aneh lagi.
Kami pun akhirnya sampai ke Basecamp dengan selamat.
Entah karena perjalanan kami yang memang cepat atau mungkin ada hal lain, tapi ternyata kami menghabiskan waktu dari Pos 5 sampai ke Basecamp ini hanya 2 jam saja. Sangat singkat sekali bagi kami yang biasa berjalan lambat.Setelah istirahat dan bersih-bersih di Basecamp, kami pun mulai membuka cerita tentang apa saja yang dialami masing-masing pada saat di gunung itu.
Ternyata dari kami bertujuh yang merasakan gangguan-gangguan itu hanya 4 orang saja. Aku, Jack, Aldi dan Dimas. Sedangkan Yanti dan dua orang lainnya mengaku tidak mengalami hal aneh.Jack bilang kalo ternyata sebenarnya aku ini sudah di incar oleh penghuni sana. Mereka ingin mengambilku untuk dibawa bersama mereka. Namun karena aku cukup kuat jadinya mereka hanya bisa sekedar mengganggu saja.
Entahlah aku pun sedikit tak percaya.
Tapi setelah diingat-ingat memang ada beberapa kesalahan yang aku lakukan.Pertama, mitos yang berlaku di gunung Arjuno via Purwosari ini katanya kita tidak boleh mendaki dengan jumlah ganjil.
Tapi saat itu Jack bilang kalau sebenernya kami tidak ganjil, karena disetiap Pos dia mengajak "teman" untuk menggenapi jumlah kami.
Kedua, katanya juga di jalur Purwosari ini kita tidak diperbolehkan mendaki dengan menggunakan baju berwarna merah, dan memang pada pendakian kemarin aku memakai baju berwarna merah, meskipun sebenarnya sudah di dobel dengan jaket.Kami pun melihat foto-foto yang sudah kami ambil selama di gunung tersebut.
Ternyata ada satu foto yang terlihat aneh, yaitu foto Jack sewaktu di Alas Tengah saat dia sedang kerasukan.
Dalam foto tersebut jari tangan Jack ada 6, namun yang satunya itu bukan jari, tapi cakar. Dan sepertinya bukan cakar harimau atau macan, tapi lebih mirip dengan cakar Elang.***
Seminggu setelah pendakian itu Jack datang berkunjung ke rumahku, dia memberikan sebuah cincin yang katanya dia dapatkan di Sepilar pada pendakian kemarin.
Cincinnya memang bagus, dan saat kupakai pun ternyata pas di jariku.
Tapi aku teringat dengan pesan dari orangtua ku, beliau sering berkata "jangan ambil atau pake barang yang dari gunung, meskipun mungkin barang itu baik"
Akhirnya aku lepaskan lagi cincin itu, tapi anehnya cincin itu tidak bisa terlepas, cincin itu menempel di jariku.
Dan baru bisa terlepas setelah dibantu sama Jack, tentunya melalui proses doa-doa dulu, tidak secara begitu saja langsung lepas.Kemudian Dimas pun memberi kabar pada kami semua, ternyata kartu memori tempat foto-foto yang dia pakai di pendakian kemarin rusak seperti terbakar.
Memang sih foto-foto itu sempat di bagikan pada kami semua, tapi anehnya foto Jack yang berjari 6 itu hilang dari galeri kami semua.-TAMAT-
Hatur Nuhun.
Erwin Chandrawinata
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Horor Nyata
HorrorBerisi kisah-kisah nyata para pendaki dan kisah horor lainnya