Love Letter (2)

286 46 17
                                    

"Wah, aku tidak menyangka kau bertemu dengannya di sana" ucap Sooyoung saat kami berjalan menuju kantin. Ketiga teman kami sedang menunggu di sana, Seulgi, Seungwan dan Yerim.

"Memangnya kenapa?" tanyaku pada Sooyoung.

"Dia itu sering latihan diam-diam di lapangan saat tidak ada pelajaran tambahan di malam hari. Dan lucunya tidak ada satu pun yang tahu. Aku yakin jika ada yang tahu pasti lapangan itu tidak akan pernah sepi" jawab Sooyoung dan aku hanya mengangguk karena tidak tahu harus merespon seperti apa.

Jujur saja aku tidak terlalu mengenal tim tenis sekolah meski aku tahu mereka terkenal. Jadi saat Sooyoung memberitahukan tentang Kim Seokjin aku hanya bisa diam dan mendengarkan.

"Kau harus melihatnya di sesi latihan sore, Joohyun ah. Dia sangat keren loh" ucap Sooyoung lagi.

"Ah, i-iya. Akan kuusahakan" jawabku sekenanya.

Kami pun akhirnya sampai di kantin. Saat tiba di sana ketiga teman kami sedang asik melahap makanan mereka.

"Darimana saja kalian? Tumben lama" ujar Yerim saat aku dan Sooyoung mengambil tempat duduk masing-masing.

"Kalian harus dengar ini" sahut Sooyoung penuh kehebohan. Seorang Park Sooyoung tidak pernah tidak heboh.

"Apa? Apa itu gosip?"

Dan Yerim selalu jadi orang pertama yang menyambut kehebohan Sooyoung.

"Kalian ini, kalau gosip saja selalu terdepan" ujar Seulgi menimpali.

"Ini bukan gosip, tau. Ini kenyataan. Ini tentang Joohyun" ujar Sooyoung.

Ketiganya langsung menoleh ke arahku.

"Ada apa dengan Joohyun?" Tanya Seungwan yang sedari tadi belum bersuara.

"Dia bertemu Kim Seokjin dan Kim Seokjin si manusia super cuek itu mengingat namanya. Omoooo, aku terharu" jelas Sooyoung.

"Demi apaa? Serius Soo?" Yerim seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Dua rius ini, Yer. Yang paling menghebohkan lagi, dia menyemangati Joohyun untuk ikut audisi di depan teman-teman sekelasnya. Luar biasa kan?" ujar Sooyoung lagi.

Park Sooyoung ini benar-benar suka bergosip.

"Waah, Joohyun. Selamat ya kau dinotis salah satu Ace club tenis sekolah. Dia bahkan incaran banyak siswi di sekolah kita maupun sekolah lain" kata Seungwan.

"Ngomong-ngomong apa yang dimaksud audisi itu adalah audisi pementasan Black Swan?" Tanya Seulgi.

"Iya, benar" jawabku.

"Untuk pameran seni sekolah kan?" Tanya Sooyoung.

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Bukannya club seni ikut juga ya?" Tanya Yerim.

"Benar. Kami juga berpartisipasi di pameran seni sekolah" jawab Seulgi.

"Hei, kenapa kau tidak memberitahu kami?" sahut Seungwan

"Iya. Kita kan temanmu, Joohyun ah" timpal Yerim.

"Ah itu..." aku menjeda ucapanku karena sebenarnya aku belum yakin untuk ikut audisi itu.

"Kalian tahu sendiri kan aku menyukai balet hanya sebagai hobi?"

"Kenapa tidak? Kau harus ikut. Setidaknya kau sudah mencoba. Apalagi Kim Seokjin sudah menyemangatimu" ujar Sooyoung penuh semangat.

"A--aku sebenarnya tidak yakin" ucapku terbata.

"Hei, kenapa berpikiran begitu? Kau tidak seharusnya berpikir seperti itu, Joohyun ah. Aku sepakat dengan Sooyoung. Kau harus mencobanya. Kami akan selalu mendukungmu" ucap Seulgi berusaha menyemangatiku.

7 Days with JinreneWhere stories live. Discover now