Kamu sering menceritakan tentang Seorang perempuan yang mencintai kemanusiaan. Dia senang memperjuangkan keadilan di negerinya.
Dia kesal karena lembaga-lembaga hukum terbiasa menjual pasal-pasal Sebelum menaikan perkara ke pengadilan
Dia miris karena lembaga pemasyarakatan yang mengejar cuan, telah memiliki kamar-kamar hotel yang bertarif
Dia sedih karena hak asasi manusia menjadi barang murahan dimata penegak hukum dan kebijakan-kebijakan ekonomi yang serampanganPada Suatu siang, katamu
Tak jauh dari pintu gerbang gedung wakil rakyat, Dia termangu seperti tiang bendera
Dia melihat Seorang warga negara tertidur lelap di dalam gerobak
Tubuhnya yang Kurus memperlihatkan tulang-tulangnya
Seperti ada yang membiarkannya kelaparan dengan sengaja
Para wakil rakyat di dalam gedung yang sering rapat bahkan terbiasa tidak menghabiskan makan siang yang harganya sialan!
Mereka tidak lagi mencintai kerakyatan dan kebijaksanaan, katanyaAku terus mendengarmu
Aku selalu mendengarkan ceritamu tentang Seorang perempuan yang mencintai kemanusiaanAku mencintainya, perempuan itu. Katamu
Sambil membakar sebatang rokok dengan korek gasmu
Dan aku membenci diriku sendiri, batinku
Sambil mengucapkan doa dan kata penyemangat untukmu dengan senyum yang rapih ... Tapi cepat kemudian,
Aku Tersesat dalam sepi
dengan senyum yang telah rapuh(Adegan dalam cerpen 'Perempuan Yang Tersesat Dalam Sepi')
Jakarta, 23 April 2020
#syarifhidate
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerita Cinta dan Mendung
Storie d'amoreAda cinta yang ceria layaknya sinar mentari pagi, ada cinta yang kalem seperti gelap pada malam. Dan ada pula cinta yang sendu seperti mendung dan hujan. Berikut beberapa cerita yang terasa seperti mendung