Senin 9 Januari 2012, pertanda hari itu kegiatan belajar mengajar semester 2 SMA angkasa dimulai. Dimana tidak ada lagi namanya bangun siang, netflix seharian dll yang anak remaja pada umumnya lakukan saat liburan.
"Panggilan kepada seluruh siswa siswi bapak dan ibu guru segera hadir di lapangan karna upacara hari senin semester 2 akan segera dilaksanakan" Pengumuman dari speaker sekolah pun telah di umumkan
"Dit ayo cepet" Zahra atau biasa di panggil ara memanggil ditta dari depan kelas
" Iya elah yang lain juga belum kelapangan kali" Ditta pun menanggapi sambil memegang topi yang baru di temukan dalam tas
" Belakang aja ya ra panass males gue" Pinta ditta
" Iya gue juga males upacara, kenapa si harus ada upacara" Eluh zahra
Zahra dan ditta pun menghampiri temennya yang lain ke barisan kelas mereka ya kelas 10 IPA 2 salah satu kelas unggulan di SMA angkasa. Zahra dan ditta pun heran kenapa bisa masuk ke kelas itu karna isinya anak anak ambis yang selalu tentang nilai dan pelajaran, bukan mau mengeluh atau gak bersyukur tapi maksud Zahra dan ditta harusnya mereka menikmati masa masa sma bukan jadi anak ambis yang isinya belajar sebenernya ditta dan Zahra ga mau seperti itu tapi ya karna temen sekelasnya mereka sangat ngejar nilai mau ga mau mereka berdua pun juga ikut ngejar nilai biar tidak ketinggalan dengan yang lain.
Petugas upacara pun mulai merapihkan barisan dan mengatur siswa siswi agar menutup barisan kelas sebelahnya. untuk mengatur barisan saja memakan waktu yang lama dari biasanya mungkin karna masih efek liburan jadi seluruh siswa males melaksanakan upacara saat itu. karna susah di aturnya upacara jadi makin siang di mulainya dan menjadi makin panas. karna adanya aturan dimana siswa harus menutup barisan jadi bekalang ditta dan zahra sekelompok anak cowo dari kelas ips untuk menutup barisan kelas Ditta yang ga ditta kenal. ditta paham kenapa anak ips mau nutup barisan kelas mereka karna selain kelas IPA dapet kebagian barisan yang adem karna matahari tertutup pohon yang rindang anak IPA juga sering di bubarkan lebih dahulu karna tertib saat upacara berlangsung.
"Wailah dari sambutan mos sampe gue semester 2 nih kepsek selalu bilang mau pindah upacara terakhir di SMA ini" Ucap ditta senewen
" Iya benerrr" Timpal Zahra di sebelahnya
"Iya kann, 'upacara terakhir saya di SMA ini, karna saya memang tidak begitu berharap banyak di SMA ini' manee kaga pindah pindah doi" Dumel ditta
" Gue kira gue doang yang ngerasa njir haha" Timpal zahra
" Ya kaga lah orang selalu itu yang di omongin doi ampe apal gue" Bales ditta
Mereka pun asik mengobrol dan ketawa hingga tidak mendengarkan amanat yang disampaikan oleh pembina upacara. Ditta berani berbicara dengan zahra saat upacara karna merasa barisan dibelakangnya juga ngobrol tidak memerhatikan dan ternyata tanpa sadar suara ditta dan zahra membuat keributan hingga salah satu guru olahraga raga mereka yang bernama pak yadi menghampiri sambil dengan ancang ancang seperti ingin memukul ditta dan zahra. pun langsung menutup mata karna takut mereka di pukul tapi ternyata pak yadi tidak memukul itu merupakan gertakan dari beliau agar mereka tidak ribut saat guru olahraga raga mereka sudah balik ke tempatnya. Zahra menjadi menunduk karna merasa malu dengan sekeliling dan ditta masih saja menutup matanya karna ia ketakutan ditta ga biasa di bentak atau di kagetkan seperti itu.
" Udah buka matanya pak yadi udah ga ada" Ucap seseorang dari belakangnya
Ditta yang menyadari suara seorang cowo dari belakangnya pun perlahan membuka matanya dan menengok secara perlahan ke belakangnya hanya ingin melihat siapa yang bicara
" Ga usah nengok nanti di samperin lagi" Goda cowo di belakang Ditta
Ditta yang menyadari apa yang dikatakan oleh cowo di belakangnya pun langsung buru buru menghadap depan kembali.
" Masa di gertak gitu aja takut, malu ah udah gede" Ledek cowo di belakang Ditta tepat di sebelah kuping Ditta
Ditta pun merasa merinding dan risih karna baru ini ada orang berbicara dengannya sedekat ini sampai ia bisa merasakan hembusan nafas cowo itu di lehernya
" Apaan si" Respon Ditta reflek menjauhkan badannya.
Seperti biasa saat upacara selesai dan seluruh siswa di bubarkan dari lapangan ada sebagian siswa yang menolong waktu untuk ke kantin sekedar membeli minum atau mengulur waktu masuk kelas seperti yang dilakukan Ditta dan zahra saat ini
" Beli apa lu" Tanya zahra
" Aqua aja yang gampang" Respon Ditta langsung begitu masuk kantin yang penuh Ditta ngerasa ga sanggup kalo abis panas panasan harus berjubel untuk beli minum aja
Dan tanpa Ditta sadarin ada sepasang mata yang memerhatikan nya dari ia memasuki kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love?
Teen Fiction2 remaja yang ga berani ambil resiko, ga mau saling yakinin, dan terjebak di kebodohannya sendiri