the end?

28 7 30
                                    

ෆ╹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ෆ╹ .̮ ╹ෆ

Ryana tersenyum puas saat tugas nilai biologinya mendapat nilai sempurna, berkat bantuan Taehyung. Dia membawa buku biologi yang sudah dikoreksi kemarin dan segera disalin oleh Ryana di pagi hari. Hami dan Leeah yang mengetahui, dengan sigap tidak menyia-nyiakan rejeki. Beruntungnya pelajaran biologi berada di jam terakhir yang dipelajari hari itu.

By the way, para readers tolong jangan ditiru adegan haram ini, author hanya menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Jadi bersikaplah bijak alias jangan niru author.

"Gas yuk!" Seru Hami.

"Kemana anjir, asal gas aja lu." Seloroh Leeah yang tengah menenteng tasnya bersiap untuk meninggalkan tempat terkutuk ini.

"Serah, ke club ayo. Mabok kita." Hami yang berada ditengah Ryana dan Leeah merangkul kedua temannya sambil sesekali menyapa beberapa fansnya di sepanjang koridor.

"Astagfirllah, yamette kudasai. Belom cukup umur, besok aja pas kelulusan ahahah gass, ya ga Leeah?" Ryana menyenggol lengan Leeah, namun dibalas senyum oleh sang lawan bicara.

"Sori, ga dulu. Masa menantu Abah Udin suka mabok-mabokan."

"Yaudah, cfd aja deh kek biasa. Kalo ga McD, chatime dah serah." Ini ceritanya Hami mau neraktir teman-temannya. Untuk merayakan kembali bersatunya mereka, sekalian menyambut kedatangan Hana yang jelas sangat terlambat. Setidaknya keinginan Hami berkumpul dengan formasi lengkap terpenuhi.

Setelah beberapa bulan berpisah hanya karena kesalahpahaman, terlebih kesalahpahaman Hana-Jimin yang sudah bertahun-tahun. Hami perlu memberikan momen bagi mereka untuk berbincang atau sekedar menyumbang tawa. Leeah juga perlu itu, agar mengenal Hana lebih jauh, karena Hami yakin, pertemanan mereka akan bertahan lama. Sebelum itu, sangat diperlukan mengetahui sifat satu sama lain.

"Bau-baunya ada yang mau makan-makan nih." Kalau masalah makanan dan gratis, apalagi makanan gratisan, Hoseok lah jagonya. Bahkan saat berbisik pun, sejauh apa Hoseok berada, lelaki itu pasti bisa mendengarnya. Jika Yoongi/Hami atau Jimin yang berkata, Maka Hoseok sekeluarga akan kenyang. Bukan miskin, bukan, ini masih dalam kategori menghemat.

"Hoseokkk, kok gue ditinggal sih!" Jungkook berlari dari ujung koridor, dan saat bertemu Hoseok, dia menendang pantat Hoseok.

"Lu lama. Gue diajak Hami makan, yuk ikutan. Ajak anak kelas deh biar rame, gue juga mau ajak club dance." Hami yang mendengarnya langsung menghentikan Hoseok dengan sekali tarikan tangan. Sebelum Hoseok melubangi dompetnya.

"Gausah, gengan lu sama kita aja cukup." Hoseok sedikit bergidik melihat Hami tersenyum sambil mencengkram tangannya.

"Gue udah kirim lokasinya ke kalian, yang mau ikut langsung ke lokasi, kalo ga yaudah." Pungkas Yoongi yang baru datang. Merengkuh bahu sang kekasih lalu berjalan menuju parkiran. Memang belum ada kesepakatan diantara mereka, tak ada yang protes juga, lagipula selera Yoongi tak pernah buruk sejauh ini.

Spill the Tae || Maknae LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang