LINDUNGI SENYUM ADIKKU

6 0 0
                                    


YANG BACA HARUS +18 YA, GA BOLEH BANDEL^_^

Aku Rena, aku hanya hidup Bersama dengan adik tercintaku, Karin. Orang tua kami meninggal karena sebuah insiden, saat itu Karin masih lima tahun dan sekarang dia sudah SMP. Dan aku, tentu sudah lulus dari kuliahku.

Hari ini aku dan adikku pergi untuk belanja bahan makanan, tentu aku hanya menemani dan adikku yang belanja.

"kak, mau makan apa?"

"hmmmm, aku mau makan kare daging saja"

"heee?... tapi kemarin kan sudah makan kare"

"lho, kemarin kan kare kentang, lagipula kare buatanmu enak tau"

"a...apaan sih kak" wajahnya selalu memerah Ketika aku memujinya, sungguh sangat manis. Dan aku akan lakukan apapun untuk menjaga semuannya itu.

Waktu menujukan jam 19.45, kami pulang dan Karin mulai bersiap untuk memasak.

"Kakak, bantuin dong, masa malah nonton tv sih"

"iyaaa"

SKIP~~

Setelah selesai kami memasak, sebenarnya hanya Karin yang memasak karena aku malah mengacau, kami makan Bersama. Tiba-tiba Karin berkata padaku

"kak, apa kau tau"

"tidak"

"iiihhhh, dengar dulu. Tadi waktu istirahat siang ada yang menyatakan cinta padaku"

"bbrrrppppfff, choug...choug" aku terkejut dengan perkataanya sampai sampai tersedak

"ka...kakak, apa kau tak apa? Pelan pelan makanya"

"ma..maaf, aku hanya terkejut. Ehekmm.. jadi kau menerimanya?"

"aku belum menjawabnya sih, tapi...dia cukup tampan jadi mungkin aku akan menerimanya"

"apa kau yakin, hanya karena dia tampan kau mau menerimanya?"

"ihh, kakak malah membuatku bingung, lagipula dia menyatakan cinta padaku bukan kakak"

"tapi maksudku..."

"sudah, aku tidur saja"

"hei...habiskan dulu makananmu"

"kakak saja yang habiskan"

Karin pergi meninggalkan ruang makan dan masuk kamarnya. Aku penasaran, siapa laki-laki yang menyatakan cintanya pada adikku?

Akhirnya Karin menerima laki-laki itu yang bernama Marco. Memang dia cukup tampan, tapi aku masih belum bisa menerima jika dia berpacaran dengan adikku.

Sudah hampir satu semester Karin dan Marco berpacaran, tapi menurutku itu terlalu mulus secara mereka masih SMP, harusnya akan ada pertengkaran kecil. Saat itu aku mulai curiga dengan Marco.

|
|
|
|
|
|

Ceklek...brak

"Karin? Kau sedah pulang? Bukannya kau bilang akan terlambat pulang karena kencan"

"Marco katanya ada urusan penting jadi kencannya dibatalkan"

"hhmm? Apa itu tentang keluarga?"

"entahlah, tapi wajahnya terlihat gelisah"

"begitukah? Kalau begitu sana ganti baju, kau bau keringat"

"iyaa, ini juga mau ganti"

Urusan? Dan wajah gelisah? Aku pernah melihat hal seperti ini. Apa aku harus cari tau?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

YANDEREWhere stories live. Discover now