Sunset Kiss

470 60 32
                                    

Content Warning:
Banyak gula, jomblo mari berpelukan






.

Jeolla Food Festival yang menjadi alasan Jihoon harus berada di provinsi Jeolla selama beberapa hari ini akhirnya rampung.

Setelah mengobrol banyak hal dengan para chef lain dan membantu membereskan tempat acara sedikit, Jihoon memutuskan untuk kembali ke penginapannya. Begitu sampai, ia melihat Hyungseob yang sudah pulang sejak tadi ternyata sudah mandi dan segar.

"Sudah selesai?"

Jihoon mengangguk dan merebahkan diri begitu saja di teras kayu penginapan yang berupa rumah tradisional Korea itu, "Ah, akhirnya."

"Hari terakhir memang selalu hari yang paling sibuk," kata Hyungseob yang duduk di sebelahnya sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil, "Makanya aku kabur duluan karena punggungku sudah lengket sekali oleh berlapis-lapis keringat. Aku tidak tahan."

Jihoon terkekeh dan mengangkat satu tangannya mengajak Hyungseob high-five, "Kau sudah bekerja keras."

"Kau juga, Chef."

"Sebaiknya aku juga mandi sebelum Joohyun noona dan yang lain datang," ucap Jihoon lagi sembari bangkit dari rebahannya, "Owh, aku berkeringat sekali."

Joohyun noona, alias Bae Joohyun, adalah chef senior dari restoran lain yang juga ada di Seoul. Ia bersama juga menempati penginapan ini, bersama dua pegawai di restorannya; Lucas dan Ningning yang setiap saat selalu bertengkar seperti anjing dan kucing.

Tapi Jihoon bersyukur karena dua orang chaos itu-ditambah Hyungseob yang banyak bicara-penginapan mereka tidak pernah sepi selama beberapa hari ini, kecuali di larut malam ketika mereka akhirnya kelelahan dan terlelap sangat pulas.

Begitu selesai mandi beberapa belas menit kemudian, dan keluar sudah dengan pakaian baru yang lengkap, Jihoon melihat mereka bertiga sudah kembali dan sedang heboh menceritakan hal-hal yang menarik di festival hari ini.

Joohyun yang lebih dulu sadar Jihoon sudah selesai, langsung bangkit, "Aku akan mandi sekarang," serunya yang dibalas persetujuan Lucas dan Ningning.

"Suamimu datang," kata Joohyun ketika ia sampai di depan Jihoon yang kedua matanya langsung membulat tidak percaya. Joohyun mengabaikan ekspresi itu dan malah melanjutkan dengan setengah terkekeh, "Dia sedang dikepung oleh anak-anak berisik itu. Cepat selamatkan."

Benar saja. Setelah dilihat dari jarak yang lebih dekat, Jihoon menyadari ada punggung yang asing sekaligus sangat familiar di sebelah Hyungseob. Saat itu pula pemilik punggung berbalik ke arahnya dan tersenyum lebar sambil melambaikan tangan.

"Hyung," seru Jihoon hampir tidak percaya dengan penglihatannya sendiri, "kenapa kau di sini?"

Yang lain langsung hening dan semua perhatian kini terpusat pada pasangan itu.

"Aku langsung ke sini setelah selesai bekerja," jawab Daniel sembari mengulurkan tangan untuk menyambut Jihoon yang duduk di sebelahnya, "Handphone-mu tidak aktif, jadi aku menghubungi Hyungseob karena tidak tahu lokasi penginapannya dimana."

Hyungseob mengangkat satu tangannya dengan jumawa, "Dan aku sengaja tidak memberitahumu agar jadi kejutan."

Jihoon mendengus sok tidak senang, lalu menatap Daniel yang masih tersenyum lebar seakan bangga pada dirinya sendiri, "Padahal besok pagi aku sudah pulang."

"Aku tidak bisa menunggu selama itu," desah Daniel dengan ekspresi menderita, membuat Hyungseob, Lucas dan Ningning berinisiatif untuk pindah ke tempat lain, meninggalkan Jihoon dan Daniel berdua di sana setelah sedikit menggoda keduanya dengan isyarat-isyarat nakal.

Sweet Gestures [NielWink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang