two

2.8K 263 7
                                    

heii..

Happy reading-!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading-!!
.
.
.
.
.

"Donghyuck.. ayolah please.." rengekan tersebut datang dari seseorang bertubuh mungil yang terduga oknum bernama Huang Renjun. Pemuda itu sedari tadi merengek meminta Donghyuck untuk mengajarinya bahasa isyarat.

"Diamlah, mengganggu kau lonjon! Minggir tidak?!" Jerit donghyuck, dan akhirnya Renjun menyingkir dengan cebikan di bibirnya.

"Dasar pelit! Tidak mau berteman dengan Donghyuck!" Ia berbalik menuju ketempat duduknya dengan tangan yang menyilang di depan dadanya sambil merengut dan menghentak-hentakkan kakinya ke bumi, Donghyuck menjulurkan lidahnya kearah Renjun.

Disaat yang bersamaan, Jaemin datang dengan tumpukkan buku dengan telinganya masi tertutup setia dengan headphone yang kini memutarkan lagu kesukaannya, hal itu menarik pandangan satu kelas, dengan pandangan mengejek, mereka menatap mantap Jaemin yang berjalan menuju kursi Renjun sambil tersenyum friendly yang diterima lapang dada oleh Renjun.

Jaemin melepaskan headphone nya dan tetap memandangi Renjun tanpa berminat berpaling menatap ke murid lain karena Jaemin sudah mengetahui cara pandang mereka terhadap Jaemin saat ini.

Bermacam-macam pandangan yang ia terima, dimulai dengan pandangan kasihan, pandangan tak percaya akan kehadirannya, pandangan jijik, pandangan mengejek karena status keluarganya, dan lain lain.

"kamu Huang Renjun kan?" ucapnya membuat gestur isyarat, mendapat kernyitan bingung dari Renjun.

Renjun menatap Donghyuck dengan tatapan bertanya. "dia bertanya apakah kau Renjun atau bukan." dapat anggukan mantap diiringi cengiran dari Jaemin.

"ya, aku Renjun. Dan kau Jaemin?" dan sekali lagi hanya dibalas anggukan dari Jaemin.

"hei, kemana pak kim?" Jaemin bertanya kepada Donghyuck dengan gerakan menaikkan bahu serta kedua telapak tangannya keatas tanda bertanya.

"ohh, pak kim ada urusan katanya, belajar sendiri." yang hanya dijawab Jaemin dengan mulut berbentuk huruf O tanpa suara.

-imperfect-

Bel pulang sekolah berbunyi, murid murid keluar kelas secara bergerombol, seperti segerombolan itik yang keluar dari kandang, dan membuat berbagai ciutan bahkan keluh kesah yang terjadi hari ini, riuh ramai terdengar disepanjang koridor sekolah.

Saat berjalan kearah parkiran untuk mengambil helm Renjun yang tertinggal di parkiran, ia menabrak seseorang dan terduduk karena seseorang yang ditabrkanya begitu kokoh. debuman keras terdengar di parking area yang sunyi, mengundang decakan sebal seseorang yang lebih tinggi darinya.

Dengan segera terduga yang bernama jaemin menyatukan kedua tangannya didepan dada menandakan ia meminta maaf dan segera membenahi buku miliknya yang terserak dibawah, dengan bantuan seseorang yang ditabraknya tentunya.

"apa bukunya rusak?" tanya pemuda itu, wow apakah pemuda itu tidak menanyakan keadaan jaemin dan malah menanyakan bukunya? mengabaikan itu Jaemin tetap mengecek bukunya satu persatu lalu menggeleng atas pertanyaan orang tersebut, mendapati pandangan tak suka dari orang didepannya.

"aku bertanya pakai mulut, maka harusnya kau menjawab menggunakan mulut, apakah kau bisu?!" ucapnya sedikit sarkas, membuat Jaemin hanya bisa tersenyum simpul dan mengangguk.

"huh, tidak seru. Benar-benar tidak bisa bicara rupanya kalau sudah begini mana bisa aku mengejeknya" batin pemuda itu, jaemin melambaikan tangannya didepan orang tersebut untuk kembali menyadarkan pemuda itu dari fikirannya.

"Lee Jeno" ucapnya, membuat jaemin memiringkan kepalanya bingung. "namaku, Lee Jeno" seolah mengerti, senyum jaemin mengembang lalu menyodorkan telapak tangannya dihadapan jeno.

"Na Jaemin" ia mengucapkan namanya tanpa suara sembari menunjukkan name tag di almet sekolahnya. Jeno tak membalas salaman yang jaemin berikan, ia hanya mengangguk dan berlalu menuju motornya.

"sangat sombong, ngomong aja pelit, apalagi dalam hal lain, lee jeno menyebalkan, kurasa aku tidak perlu dekat-dekat dengannya" dalam situasi ini, jaemin hanya ingin menyalahkan jeno, siapa yang tidak kesal coba? "untung tampan" ia mengerucutkan bibirnya dan kembali melakukan aktifitasnya yang sempat tertunda karena tabrakan dengan lee jeno yang tak diinginkan sama sekali oleh seorang na jaemin.

TBC.....

eiyo listen up, jaemin udah ketemu jeno tuh, ga kecepetan ini, karena ini bukanlah sebuah akhir, namun permulaaan, bahkan ini belum start /wink.

oke, sbnrny lebih nyaman lowercase tapi tktnya ada yg ga nyaman sm lowercase, jadi gini hasilnya, kdg lupa di kapitalin jd maap kl ada kapital yang berantakan. Bye! have a nice day! salam dri org gtg.

©wednesday, 31 march 2021
17 : 12

(im)perfect | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang