[REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.
.Jihoon berlari, tanpa sadar melepaskan diri dari pelukan Hyunsuk, dia berlari dengan penuh air mata, ke kamar perawatan Yoonbin, kerinduannya membuncah, rasa syukurnya tak tertahankan.
Ketika sampai di depan pintu perawatan nafasnya terengah, dia berhenti karena pintu itu masih di tutup rapat, Suster Jisoo tergopoh-gopoh mengejarnya.
"Jihoon, jangan masuk dulu, dokter baru menstabilkan kondisinya."
Penantian itu terasa begitu lama, sampai kemudian Jihoon diijinkan masuk, hanya lima menit untuk sekedar menengok Yoonbin, setelah itu dokter harus mengevaluasi kondisi Yoonbin lagi.
Dadanya sesak tak tertahankan ketika mata itu balas menatapnya, mata yang selama ini terpejam, tertidur dalam damai, membuat Jihoon menanti, mata itu sekarang terbuka, hidup, dan balas menatapnya.
"Yoonbin-ie..."Suara Jihoon serak oleh emosi, dan tangisnya meledak, dia menghampiri tepi ranjang, ke arah Yoonbin yang masih terbaring, pucat dengan alat-alat penunjang kehidupan yang masih menopangnya, tapi hidup dan membuka mata. Jihoon meraih tangan Yoonbin dan menciumnya, lalu menangis. "Yoonbin..."
Banyak yang ingin Jihoon ungkapkan, dia ingin mengucap syukur karena Yoonbin akhirnya bangun, dia ingin merajuk karena Yoonbin memilih waktu yang begitu lama untuk terbangun, dia ingin menangis kuat-kuat, tapi semua emosi menyebabkan suaranya tercekat di tenggorokan.
Air mata tampak menetes dari pipi Yoonbin, lelaki itu mencoba berbicara, tetapi tampak begitu susah payah.
"Stttt....Kau tidak boleh bicara dulu," gumam Jihoon lembut, mencegah Yoonbin berusaha terlalu keras. "Mereka memasang selang di tenggorokanmu, untuk makanan, kau koma selama kurang lebih dua tahun."
Mata Yoonbin menatap Jihoon, tampak terisak, dan dengan lembut Jihoon mengusap air mata di pipi Yoonbin.
"Nanti, setelah mereka yakin kondisimu membaik, mereka akan melepas selang itu dan kau akan bisa berbicara lagi, tapi sekarang, kau cukup mengangguk atau menggeleng saja ya, sekarang...." Jihoon menelan ludah, menahan isak tangis yang dalam. "Sekarang kita harus mensyukuri karena kau akhirnya terbangun, ya?"Yoonbin menganggukkan kepalanya, dan seluas senyum dengan susah payah muncul dari bibirnya.
"Sekarang istirahatlah dulu, dokter akan mengecek kondisimu lagi."bisik Jihoon lembut ketika melihat isyarat dari dokter yang menunggui mereka.
Ketika Jihoon akan beranjak, genggaman Yoonbin di tangannya menguat, dengan lembut Jihoon menoleh dan memberikan senyuman penuh cinta kepada Yoonbin.
"Aku tidak akan kemana-mana, aku harus menyingkir karena dokter akan memeriksamu lagi, tapi aku tidak akan kemana-mana, aku akan berada di dekat sini sehingga saat kau butuh nanti aku akan langsung datang."
Pegangan Yoonbin mengendor, lelaki itu mau mengerti. Dengan lembut Jihoon mengecup dahi Yoonbin dan melangkah menjauh keluar ruangan perawatan. Air matanya mengucur dengan derasnya ketika dia melangkah menghampiri Suster Jisoo. Suster Jisoo masih berdiri di sana dan Jihoon langsung berlari ke arahnya, menangis keras-keras.
"Dia sadar noona....dia akhirnya sadar...aku masih tak percaya, selama ini aku hampir kehilangan harapan. Mulai berpikir kalau Yoonbin-ie memang tidak mau bangun, mulai berpikir kalau semua perjuanganku ini sia-sia... Tapi sekarang..."Jihoon terisak. "Aku tak percaya bahwa pada akhirnya dia sadar...dia kembali dari tidur panjangnya, dia ada di sini untuk aku..."
"Ini semua karena perjuanganmu Jihoon, Tuhan melihat keyakinanmu maka ia mengabulkannya.'mata Suster Jisoo juga berkaca-kaca, terharu melihat pasangan yang sudah hampir menjadi legenda karena kekuatan cintanya di rumah sakit ini, akhirnya akan berujung bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)
Romance[REMAKE] from A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha aku bakal nyoba remake ff ini karena aku suka banget ceritanya bagus menurut aku, dan aku juga udah baca dua versi dari couple yang berbeda. aku akan buat versi sukhoon nya karena lagi buc...