Beberapa waktu sebelumnya saat jam 6:40.
Nami dan teman-temannya masih membicarakan hal-hal lain yang sedang buming di sekolahnya.
________________________________
Sekolah ini adalah Grand Line High School atau SMA Grand Line. Sekolah ini sebenarnya tidak beda jauh dengan sekolah sebelah. Hal yang paling membedakan mungkin besar sekolahnya, SMA Grand Line ini lebih besar dari SMA sebelah (aku ga mau kasih tau nama sekolah sebelahnya, silakan tebak sendiri wkwkwkwk)
Dalam hal murid-murid sekolahnya mah..
Sama aja cuy.
Memang di SMA Grand Line ini kebanyakan anak-anak pintar. Tapi hanya karena pintar saja tidak berarti tidak ada yang bobrok di sini.Nami ada di kelas XII IPA 3 yang dimanaaa mayoritas murid murid di kelas ini sangat pintar tetapi tidak memiliki urat malu. Yup.
Dan Nami adalah salah satu dari mereka. Nami bisa dibilang cewek tergalak di satu sekolahan, hal itu udah diketahui semua murid dari ujung ke ujung. Tapi meskipun Nami sangat galak, dia selalu jadi incaran para lelaki karena yaa everyone know she's so pretty. Nami itu anggun banget kalau lagi tidak marah. Dia sering jadi model sekolah saat ada acara, ya yang penting dibayar yak. Dia juga suka nagihin utang orang orang yang belum bayar. Pokoknya satu sekolahan pasti pada tau Nami.
_______________________________
Back to the book.
Nami, Vivi, Robin, dan Perona yang sedang santai berbincang tiba tiba diganggu dengan suara yang tidak mengenakan bagi mereka.
"Lagi pada ngomongin apa kalian? Miss boleh ikut ga?" Kata Miss Monet yang tiba tiba nimbrung. Nami yang dipegang pundaknya oleh Miss Monet langsung noleh.
Haduhhh biasanya ada maunya nih kalo ngomongnya dilembut-lembutin gini. Batin Nami yang moodnya langsung down saat itu juga.
"Eh iya miss ada apa emangnya?" Jawab Nami setengah hati. Robin, Vivi, Perona juga tidak terlalu suka dengan guru yang satu ini. Mereka semua tersenyum tipis.
"Ini lho Nami, bisa minta tolong bawain dokumen ini ke ruang guru ga? Miss baru inget harus ke kelas IPS soalnya.." pinta Miss Monet memelas.
Dengan pasrah Nami jawab,
"Oh iya Miss saya bawain ke ruang guru.""Miss ga ganggu kan ya?" Tanya Miss itu dengan wajah khas liciknya.
Ganggu banget lo anjing. Sabar Nami sabar...
Ingin rasanya Nami ngomong gitu tapi takut di panggil ke ruang kepala sekolah jadi tidak jadi."Ngga kok Miss santai aja" akhirnya Nami jawab seperti itu dengan senyum tipisnya lalu berjalan menuju ruang guru.
Anj ngapa harus gue siii, kan murid lain bisa, tuh guru punya dendam sama gue atau gimana dah?
Nami pun dengan malas menaruh dokumennya di ruang guru dan saat hendak balik ke kelasnya dia mengecek jam di hpnya.
06:56
"Lah kok udah jam segini lagi?! Mati gue kalo sampe telat masuk kelas!" Lalu dia akhirnya lewat jalan belakang gedung sekolah yang biasanya jadi jalan pintas buat ke kelasnya.
Karena buru-buru, Nami lari dengan tergesa-gesa sampe sampe tidak melihat sekitarnya dan..
BRUKK!!
Sialan banget dah hari ini.
Seakan-akan ada yang jatuh dari langit dan nabrak Nami. Nami akhirnya ikut terjatuh dan akhirnya sadar kalo di atasnya ada cowok pake seragam sekolah yang kurang rapi. Rambutnya juga acak acakan. Ganteng juga... berasa pangeran yang jatuh dari atas genteng, pangeran kodok kali! Yang menarik perhatian Nami adalah topi jerami yang tergantung di leher belakangnya.
"Woy bangun dari tubuh gue!" Galaknya Namipun keluar.
"Eh?!" Luffy pun baru sadar kalau dia terjatuh ke tubuh orang, tubuh cewek tepatnya.
"Cepet bangun gak?!!" Teriakan Nami buat Luffy cepet-cepet bangun.
Namipun mencoba berdiri tetapi agak susah karena dia memakai rok seragam. Tiba tiba si cowok ngulurin tangan niatan untuk membantu Nami.
"Maapin gue! Gue lagi buru-buru!" Kata Luffy.
"Gue bisa berdiri sendiri." Balas Nami mengabaikan tangannya Luffy. Lalu beranjak berdiri.
"Yaudah, eh lu tau kelas XII IPA 3 ga?" Tanya Luffy melupakan kejadian yang baru saja terjadi.
"Eh lu main nanya aja! Minta maaf yang bener dulu kek!" Nami kesal terhadap cowok itu.
Minta maaf aja setengah-setengah, gentle dikit kek jadi cowok. Batin Nami.
"Kan gue udah minta maap! Iya deh iya, maafkan saya nona muda!" Balas Luffy sambil membentuk tangannya seperti memohon. Membuat Nami makin marah.
"Ga gitu juga setan!" Bentak Nami lagi sambil memukul kepala Luffy kencang.
"Ow!! Sakit anj! Udah kasih tau aja napa si?! Kelas xii IPA 3 dimanaa?"
Kata Luffy sambil memegangi kepalanya yang dipukul."Itu kelas gue, perasaan gue ga pernah liat lo, lo anak baru atau apa?" Nami pun berkata seperti itu dan penasaran kalau yang didepannya ini Luffy atau bukan.
"Iya gue anak baru" jawab Luffy.
"Oh jadi lo Luffy?" Tanya Nami lagi.
Sekarang Luffy yang bingung, lalu dia jawab,
"Lah iya nama gue Luffy, lu tau dari mana?" Dan setelah itu Luffy memasang muka kaget.
"Jangan-jangan lo stalking in gue?! Ih serem!"
Nami rasanya ingin menjitak Luffy."Nggak anjim! Tadi gue dikasitau temen gue!" Balas Nami. Namipun mengecek hpnya dan Luffy ikut-ikutan mengecek hpnya juga.
7:09
"ANJRIT TELAT!" dua duanya meneriaki hal yang sama.
"Anterin gue lah ke kelas lo!" Pinta Luffy pasrah tidak tau mau minta tolong siapa lagi.
"Yaudah ayo cepetan!" Jawab Nami dan langsung berlari yang disusul Luffy.
Merekapun sampai di kelas dan Nami mengetuk pintu kelas yang sudah tertutup.
Pak Shanks pun membuka pintu kelas. Nami dan Luffy masuk ke kelas.
Semua mata tertuju ke mereka berdua. Luffy mengabaikannya."Kenapa kalian berdua bisa telat?" Tanya pak Shanks dengan sok tegas padahal ingin ketawa melihat Luffy dan Nami yang masih setengah ngos-ngosan.
"Ini pak tadi saya ketemu murid baru terus ternyata kelasnya sama di sini juga." Jawab Nami sambil menahan malu karena diliatin semua teman-temannya.
"Ekhem! Ekhem!" Si Usopp mulai nyari gara-gara.
"Cieee cinta anak muda!" Franky malah ikutan lagi.
"Yohohohoho!" Brook dengan ketawa khasnya. Dan yang lain ikut bersiul dan menyoraki mereka berdua.Luffy tidak peduli dan tidak terlalu mengerti juga.
Nami memberikan tatapan kematian kepada teman-temannya agar diam dan berhasil.
Namipun kembali ke tempat duduknya di sebelah Vivi.
"Nami-san ketemu Luffy-san di mana?" Tanya Vivi kepo dan Nami hanya menggeleng dan berbisik. "Nanti gue jelasin" lalu Vivi mengangguk."Oke! Jadi ini murid barunya! Nah, perkenalkan dirimu" kata Pak Shanks.
Semua mata langsung tertuju ke Luffy."Kan lu udah kenal gue Shanks" jawab Luffy polos dan Shanks sudah tidak bisa tahan ketawa.
"Ppffft!" Shanks langsung menutup mulutnya dan menjitak Luffy.Semua murid di kelas langsung tertawa keras.
Luffy pun sadar kalau dirinya harusnya pura pura tidak kenal dengan Shanks.
"Eh, maksud gue- saya, maksud saya nama saya Luffy!" Luffy gelagapan dan akhirnya ketawa juga.
Semua murid di kelas tertawa dengan tingkah Luffy yang aneh. Bahkan Nami yang sudah menahan ketawanya akhirnya tertawa juga.
Luffy pun duduk dengan Usopp.
Itulah kelas XII IPA 3 yang akhirnya jadi kelas baru Luffy. Kelas yang bahkan gurunya pun tidak serius saat mengajar.
to be continued.
Gimana gimana?? Sorry belum ada romancenya, masih awal-awal sabar yak<3
KAMU SEDANG MEMBACA
i don't like him! -LuNa-
Teen FictionLuffy adalah anak pindahan yang pastinya belum punya teman sama sekali di sekolah barunya. Harusnya sih damai-damai saja ya... Tapi anak baru yang satu ini sudah buat masalah dengan si cewek berambut orange. "Astaga, anak nakal lagi yang masuk seko...