'Experiment in process'
Begitulah tulisan yang terpampang di depan pintu ruangan Albedo. Klee merasa sedikit sedih saat membaca tulisan tersebut. Jika tulisan tersebut tertempel di depan pintu ruangan Albedo, maka ia tidak bisa mengajaknya bermain. Gadis kecil itu pun melangkahkan kakinya ke ruangan Jean.
"Jean nee-chan!" Ujar Klee seraya membuka pintu ruangan Jean.
Yang dipanggil tidak menyahut. Tenggelam diantara tumpukan kertas yang memenuhi ruangan tersebut. Sekali lagi Klee memanggil Jean, namun wanita itu masih sibuk dengan pekerjaan di hadapannya.
Merasa kesal karena tidak dipedulikan, Klee mengangkat kakinya keluar ruangan. Kini ia mencari Diluc. Kesana-kemari Klee mencari sosok pemuda berambut merah itu. Namun ia tidak bisa menemukannya di setiap sudut bangunan.
"Yo Klee! Sedang mencari sesuatu?"
Kaeya yang kebetulan lewat itu menyapa gadis bertopi merah.
"Diluc kemana?"
Klee menatap pria yang memanggilnya.
"Sepertinya ia tidak datang."
Jawab Kaeya ringan.
"Noelle?"
Klee bertanya sekali lagi. Namun Kaeya hanya mengangkat bahunya.
"Kalau begitu, Kaeya! Ayo main!"
Klee menarik-narik ujung baju Kaeya dengan mata penuh harapan.
"Ah maaf, sekarang aku sedang sibuk. Lain waktu saja ya?"
Kaeya menepuk pelan kepala Klee kemudian berlalu melewatinya. Klee menggembungkan pipi. Ia merasa kesal karena tidak ada seorang pun yang bisa ia ajak main.
"Sudahlah! Klee main sendiri saja!"
Klee menghentak-hentakkan kakinya sembari mendengus kesal. Bahkan langkah kakinya dapat terdengar sepanjang lorong.
=°=
Albedo keluar dari ruangannya. Menghirup udara segar setelah percobaan panjang. Baru saja ia mengambil nafas panjang, Jean lewat di hadapannya dengan membawa berkas-berkas dari ruangannya.
"Maaf-"
Tanpa sengaja Jean menyenggol Albedo. Pemuda berambut coklat cream itu mundur beberapa langkah dan membiarkan ketuanya itu lewat. Setelah Jean berlalu, Albedo melangkahkan kakinya menjauh dari ruangannya.
Albedo menengok ke sebelah kanan dan kirinya. Batang hidung Klee tidak kunjung terlihat disekitarnya. Ia juga tidak menerima laporan keributan bunyi ledakan selepas dari ruangannya. Rasa panik pun mulai menyelimuti pemuda tersebut. Albedo mulai mempercepat langkahnya. Tanpa memperhatikan jalan, ia hampir saja bertabrakan dengan Noelle.
"Ah maaf"
Ujar Albedo yang menghentikan langkah kakinya tepat di depan Noelle.
"Tidak apa-apa. Mencari Klee?"
Noelle seakan-akan menebak isi pikiran Albedo. Yang ditanyai hanya mengangguk. Noelle menunjukkan jarinya ke arah belakang.
"Terakhir aku melihatnya di halaman belakang, dibawah pohon"
Albedo menunjukkan tatapan terima kasih walau tidak mengatakan sepatah kata apapun. Tubuhnya bergegas untuk bergerak menuju arah yang ditunjuk Noelle.
Sesampainya di tempat yang dimaksud Noelle, Albedo hanya mendapati topi merah Klee tergeletak di rerumputan.
"Klee?"
Panggilnya. Namun tidak ada seorang pun yang menjawab. Pemuda bermanik Aqua tersebut memungut topi merah itu. Ia berjalan memutar pada pohon yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Disitulah ia mendapati gadis kecil yang dicarinya tengah tidur dengan kertas-kertas yang berceceran disekitarnya.
Cr : https://twitter.com/CallMeFresa/status/1372231788622401545?s=20
Albedo memunguti kertas tersebut satu-persatu sambil melihat isinya. Terdapat berbagai macam gambar yang Klee buat. Namun Albedo terpaku pada satu gambar. Sebuah gambar dimana terdapat seluruh anggota Knight of Favonius berkumpul.
Gadis kecil didepannya membuat dirinya tersenyum tipis. Setelah mengumpulkan semua gambaran yang dibuat Klee, ia menggendong sang seniman yang masih tertidur itu dan membawanya ke tempat yang semestinya.
'kau membuatku khawatir saja'
KAMU SEDANG MEMBACA
[Genshin Impact] Days of Us (Albedo x Klee)
FanficIntinya keseharian Albedo sama Klee. Udah gitu aja. All characters belong to MiHoYo Story originally mine Cover credit : https://twitter.com/happukiri/status/1357448304066392065?s=20