Setelah menatap Thalita, dua cowok itu beralih menatap Fani.
"Fan?" tegur Dika.
Fani mengendikkan bahunya. "Loe selesaiin dulu urusan loe sama Rara, Al. Baru loe boleh nanya kemana aja Rara selama loe sibuk sama Tuan Putri loe itu," sinis Fani.
"Gue sama Rara baik-baik aja," sahut Al.
"Yakin?" kekeh Fani.
"Maksud loe apa?" tanya Al.
"Pikir aja sendiri!" jawab Fani ketus. Lalu dia memilih menutup dirinya dengan selimut lagi.
Dika bangun dari pangkuan Thalita. "Kita cari tempat ngopi, Al. Yuk, Yang..... loe ikut juga."
"Tapi Fani?" ucap Thalita.
"Gue gak pa-pa. Udah pergi aja. Cuci tuh otak jenius sahabat kalian," sahut Fani di balik selimut.
Al berdecak kesal, lalu beranjak meninggalkan kamar itu. Dika dan Thalita pun menyusulnya.
***
Waktu menunjukkan hampir jam sembilan malam, tapi suasana pantai masih ramai. Setelah Rara kembali dan membersihkan diri, Fani mengajak Rara untuk keluar sebagai ganti tadi siang.
"Al nyariin loe tadi sore," ucap Fani.
Rara tak menjawab. Dia asik memandang ke arah laut. Fani mengerti. Mungkin Rara sedang tidak ingin membahas tentang Al sekarang.
"Gimana tadi jalan-jalan loe? Ck..... ponsel loe ketinggalan sih, loe gak punya foto-fotonya dong," tutur Fani cemberut.
Rara terkekeh pelan, lalu dia mengeluarkan ponselnya. Dia menyodorkan galeri penuh dengan foto-foto kiriman dari Gio.
"Wahh..... bagus banget ihh, nyesel deh gue gak ikut," ucap Fani sambil terus asik melihat foto-foto itu.
Setelah selesai, dia menyerahkan kembali ponsel Rara. "Loe seneng?"
Rara menatap Fani lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Ntar kalo Al ngajakin loe bicara, loe harus tegas sama dia. Loe harus minta kejelasan sama dia. Keluarin semua isi hati loe yang gak pernah loe bagi sama gue. Gue tau, Ra..... sebenernya loe kecewa sama Al," tutur Fani.
Ponsel Rara berdering. Setelah melihat siapa yang menelepon, dia pun menjawabnya.
"Ya, Kak."
".........."
"Di pantai."
".........."
"Ya."
Rara lalu mengakhiri panggilan itu.
Fani terkekeh pelan. "Ngambek mode on nih."
Rara memilih tidak menanggapi. Entah kenapa dia malas membahas Al dan Nadia setelah mendengar cerita Gio.
"Lusa jadi kan kita pulang duluan?" tanya Rara.
"Jadilah. Ngapain juga lama-lama di sini. Mending seneng-seneng aja di Jakarta, bisa kumpul bareng temen-temen," jawab Fani.
"Loe gak ngaduin soal Al sama Gio kan ke Faldo?" selidik Rara.
Fani menggeleng.
"Ra," terdengar suara Al menyapa.
Fani dan Rara menatap Al sekilas. "Gue balik dulu ke hotel ya, Ra," pamit Fani. Rara pun mengangguk dan Fani segera pergi dari sana.
Rara menatap lurus ke depan, ke arah deburan ombak. Kedua tangannya dia silangkan sambil mengelus pelan lengannya sendiri. Gadis itu sama sekali tak melirik Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita (TAMAT)
Random[17+]..... Tentang dua remaja yang harus terikat karena perjodohan. "Loe sama gue ?" "KITA berdua kan ?" Sedangkan masing-masing dari mereka mempunyai sahabat yang punya tempat penting di hati mereka. PERINGATAN!!! #Typo bertebaran,,, apalagi di par...