Tak terasa akhir minggu tiba. Waktu yang di janjikan Jisung akhirnya tiba. Dengan langkah yang di paksakan Jisung melangkahkan kakinya ke tempat ia dan Minho akan bertemu.
Saat sampai disana ia melihat Minho sudah duduk di bangku taman. Ia mempercepat langkahnya.
" Ho, maaf gue telat ya?"
" Nggak kok Ji. Aku aja yang datang kecepetan."
" o-oh gitu."
Senyuman itu lagi, kenapa sih Ho lo bisa-bisanya buat gue terus-terusan jatuh ke elo makin dalam? Batinnya.
" Ya udah ayo kita jalan. Hmm, mau naik apa dulu nanti Ji?" tanya Minho sembari menggenggam tangan Jisung.
Jisung yang terkejut tentu saja langsung salah tingkah. " Kemana a-aja boleh, terserah lo aja." jawabnya dengan wajah kian memerah.
" hm? Kamu kenapa Ji? Muka kamu merah loh? Jangan bilang kamu tersipu ya~" goda Minho.
" Mana ada! I-ini cuma.. Ini cuma karena panas aja." elak Jisung.
Pft Jiji lucu banget sih, kono ko.... honmono no tsundere da (anak ini bener-bener tsundere ya) batin Minho yang gemes dengan tingkah tsundere Jisung.
" Oke-oke, ya udah ayo kita sarapan dulu aku yakin kamu belom sarapan kan." setelahnya Minho langsung menarik Jisung pergi tanpa mendengarkan jawaban Jisung terlebih dahulu.
Jisung sendiri mau saja di bawa-bawa oleh Minho. Ia hanya ingin menikmati kencan terakhirnya sebelum semuanya terlambat.
Pilihan Minho jatuh pada sebuah cafe bernuansa classic dengan sentuhan ornamen kayu dan tempat yang asri. Green Cafe. Sesuai dengan namanya bahkan makanan dan suasana yang di sajikan sungguh segar dan menenangkan.
" Ji? Kamu emang cukup cuma makan itu?" tanya Minho melihat porsi makan Jisung yang ehm bisa di bilang sangat sedikit.
" Nggak apa, gue emang makannya dikit. Elo aja dah yang makan sebanyak yang lo mau. Gue pengen liat lo makan banyak. " jawabnya memberi senyuman kepada Minho. Minho merasa saat itu ada panah asmara yang menancap di hatinya.
" Ji, jangan imut-imut kenapa~ aku jadi jatuh cinta lagi nih."
" Le-lebay... " berbeda dengan apa yang di ucapkan wajah Jisung malah memerah. Minho melihat itu tentu tertawa sampai-sampai ia tersedak.
Jisung langsung saja berdiri dari bangkunya kemudian mengelus punggung Minho.
" ish, makanya jangan ngetawain gue liat tersedakkan dan lagi makan tuh jangan sambil ngomong liat berantakan kan tuh di mulut." ujarnya saat memperhatikan bibir Minho yang sedikit belepotan dengan saus. Di ambilnya tisu kemudian di usapkannya tisu itu ke bibir Minho.
Perlakuan Jisung tentu membuat Minho serasa melayang. Apalagi saat wajah Jisung begitu dekat dengan wajahnya seperti sekarang. Wajah Minho memerah, jantungnya berdetak cepat seakan mau keluar dari rongga dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Two Side [Minsung] [On Hold]
Fanfiction[On hold] 🙂🙏 Han Jisung anggota Mafia yang masuk ke sekolah hanya untuk menutupi identitas aslinya. Dan Lee Minho kakak kelasnya yang berusaha melindungi Jisung walau ia tak tahu apa-apa tentang Jisung. Alasan? Mudah saja karena ia jatuh cinta pa...