Wajah Lin SuYin berubah dari hijau, ungu kemudian gelap. Dia seorang laki-laki, meskipun dia pendek dibandingkan dengan Zhang Junqing, Le Hu atau Liu Ye. Dia tetaplah tinggi apabila disandingkan dengan para wanita itu. Meskipun dia tahu bahwa dia memiliki wajah cantik, dia tidak berpikir kecantikannya bisa membuat bandit tua dan bau ini menjadi tertarik padanya.
Mata satu melihat atasannya dan memasang ekspresi bangga. "Ini salah satu tangkapan bagus dari kami, apabila Tuan mau, Anda bisa membawanya kekamarmu dan bermain dengannya."
Lin SuYin tidak tahan lagi dan meludah. "Siapa yang mau bermain dengan pria yang lebih bau dari sapi?"
Mata pemimpin bandit itu berkontraksi, begitu juga dengan bandit-bandit lainnya. Mata satu menatap Lin SuYin, menunjuk-nunjuk dan gagap. "K-kamu.. Beraninya.."
Pemimpin bandit memiliki wajah suram. Tangannya yang besar menjepit pipi putih halus Lin SuYin, mengangkat kepalanya sehingga mata Lin SuYin bertemu dengan sepasang mata hitam pekat yang seolah mampu menenggelamkan seseorang dalam pusaran air.
"Kecantikan ini tampaknya sulit diatur.." Kata-kata pemimpin bandit berhenti, dia melihat dengan mata menyipit kemudian seringai muncul dari mulutnya yang lebar. Dia berbicara seolah mengejek. "..Tidak kusangka ada seorang praktisi diantara ikan-ikan tangkapanku."
Tubuh Lin SuYin tersentak, bergaul dengan Zhang Junqing membuatnya berpikir dirinya lemah sehingga ketika dia pergi dengan Liu MeiMei tidak repot-repot untuk menyegel kekuatannya. Semua orang diruangan itu juga terkejut.
Kilat suram melintasi mata pemimpin bandit, cengkaraman di pipi Lin SuYin mengerat, meninggalkan bekas jari kemerahan. "Siapa kamu?"
Pemimpin bandit itu adalah ksatria ditahap empat yayasan, kekuatan jiwanya cukup kuat untuk mengetahui berapa level orang di depannya. Jika dia seorang ksatria, setidaknya dia sudah berapa di tahap kedua yayasan atau apabila dia seorang penyihir setidaknya dia tidak lebih lemah dari penyihir level lima. Orang seperti ini dapat dengan mudah membunuh para bandit yang menculiknya.
"Jalang! Siapa kamu? Beraninya kamu menyusup dan berpura-pura menjadi korban." Mata satu berteriak, dia mengambil kapak besar di punggungnya dan bersiap menyerang.
Pemimpin bandit itu melambaikan tangan, menghentikan mata satu. Sebaliknya dia tersenyum senang. "Bagus.. Bagus. Aku tidak tahu siapa yang mengirimmu. Tapi karena kamu sudah di kandangku, maka aku akan menjadikanmu pasangan kultivasi ganda." tangan bandit itu terulur dan menyentuh dada Lin SuYin.
"Beraninya kamu menyentuhku!"
Punggung pemimpin bandit itu dingin dan Lin SuYin merinding. Dia menepis kuat tangan pemimpin bandit membuat orang besar itu terhuyung satu langkah ke belakang. Wajah pemimpin bandit itu gelap, berteriak. "Dia laki-laki!"
"Ah." Semua orang diruangan itu terkejut. An Qi dan Gao Ling yang sudah membentuk pertemanan samar dengan Lin SuYin terpana. Orang itu laki-laki?
Semua bandit itu murka, berlari menerjangnya dengan senjata-senjata mereka. Lin SuYin menendang jendela, membawa gelombang air laut masuk dan menghempaskan semua bandit itu. Pemimpin bandit marah. "Penyihir air!"
Lin SuYin mendongak, melobangi atap dengan tembakan es. Melompat keluar dan berlari di atas kabin kapal. Kakinya goyah, badai besar itu belum berhenti. Badan kapal bergoyang-goyang dan angin ingin meniupnya seperti layang-layang.
"Kejar dia!" suara teriakan pemimpin bandit itu terdengar. Lin SuYin melompat ke halaman kapal, dua puluh bandit mengepungnya. Mengelilinginya di tengah-tengah. Senyum Lin SuYin terangkat, dia mengejek. "Cari mati." Lalu dengan sapuan tangannya, ombak besar berdiri di belakang mereka, kapal bandit itu miring. Ketika kakinya mengetuk tanah, ombak besar seperti tsunami menembakan ratusan jarum air.
Sekeeas apapun kulit para bandit itu, mereka tidak akan bisa bertahan dari hujan jarum yang tajam. Jeritan-jeritan terdengar dan para bandit berbadan besar itu jatuh di lantai. Di belakang mereka, sosok tubuh besar pemimpin bandit muncul. Auranya luar biasa dan sikapnya mengintimidasi.
Lin SuYin memasang kuda-kuda bertarungnya. Orang ini bukan praktisi sembarangan. Levelnya mungkin tidak seberapa apabila dibandingkan dengan tetua sekte di kekaisaran Nian Zhen. Tapi dia berkultivasi di Xinjiang selama hidupnya, tempat yang minim energi spiritual. Untuk meningkatkan kekuatannya, dia akan pergi ke hutan iblis dan berburu binatang spiritual level atas, memakan daging dan inti spiritual mereka.
Dia memiliki keganasan binatang buas dan niat membunuh yang pekat.
"Kamu.. Orang akademi fenghuang itu." Pemimpin bandit itu tertawa. "Kalian orang Nian Zhen yang sombong. Mengirim seorang bertubuh kurus sepertimu untuk melenyapkan kami? Bermimpi!" Pemimpin bandit meninju ringan dan tebasan angin menghantam. Lin SuYin menghindar, matanya dingin dan goresan tipis berdarah muncul di pipinya.
"Kalian para bandit berhati hitam, hanya tahu menyakiti wanita. Pantas mati!" Lin SuYin maju sambil melemparkan panas es. Pemimpin bandit menendang, menghancurkan es itu. Mereka bertukar pukulan di bawah hujan badai.
Mereka di tengah laut, Lin SuYin memiliki banyak keuntungan dengan elemen airnya. Akan tetapi bandit bau ini dua level di atasnya. Serangannya ganas dan membabi buta. Lin SuYin membuat cambuk air, cambuk itu berputar, menyerang dari segala sisi seperti ular berbisa. Gerakan Lin SuYin fleksibel dan anggun, berbanding terbalik dengan musuhnya.
Pemimpin bandit itu memiliki elemen angin, sulit dihadapi. Serangan air Lin SuYin akan terurai oleh tornado. Lin SuYin menempelkan tangannya di lantai dengan hentakan, es menjalar menuju kaki pemimpin bandit. Pemimpin bandit terkejut, menghindar tapi satu kakinya terjebak. Lin SuYin sudah menebak jika dia mengirimkan serangan es, serangan itu akan ditiup kembali padanya menjadikan senjata makan tuan.
Jadi dia melompat, memberi pukulan di wajah bandit itu. Pemimpin bandit tidak bisa menghindar tepat waktu dan wajahnya memerah karna sepatu Lin SuYin. Dia sangat marah, bertariak dan kakinya bebas dengan kekuatan yang luar biasa. Pria itu mengambil pedang besar dan lebar di belakang punggungnya, membuat tebasan di udara.
Mata Lin SuYin berkontraksi, dia melekukan punggungnya rendah dan tebasan angin melewati depan tubuhnya. Pertarungan itu sangat intens, Lin SuYin seharusnya diuntungkan tapi orang ini lebih kuat. Mereka bertukar pukulan lebih dari seratus kali ketika Lin SuYin melihat bola mata pemimpin bandit bergerak keatas.
Tatapan Lin SuYin berubah dingin. Dia menoleh keatas dan dengan tsuk benda tajam kecil menusuk perutnya. Seorang bandit dengan pipa bambu bersembunyi diantara layar. Lin SuYin menyembur, "Licik!"
Dia mengangkat tangannya namun air tidak mengikutinya. Sialan. Pria tua ini sebenarnya memberiku racun! Bukan jenis racun berbahaya namun menyegel kekuatan spiritual selama beberapa jam. Pemimpin bandit itu membalas dendam atas wajahnya, menendang Lin SuYin tepat di dadanya.
Tubuh Lin SuYin terpental, dia memuntahkan darah segar. Detik berikutnya dia berteriak. "Ah!" Kaki besar dengan sepatu besi menginjak telapak tangannya. Mencegahnya untuk bergerak.
Lin SuYin berteriak. "Brengsek!" Lalu melayangkan tendangan. Namun tubuh pemimpin bandit itu kokoh tak goyah. Mata satu menghampiri tuannya.
"Apa yang akan kita lakukan pada bajingan ini Tuan?"
"Pasung kaki dan tangannya. Wajah lembut dan cantik. Kita lihat siapa yang akan menebusmu nanti." Pemimpin bandit itu menekan kakinya, membuat tulang-tulang di tangannya seolah remuk.
Lin SuYin menggertakan gigi. "Jual dirimu sendiri keparat!"
Detik berikutnya, dia dilempar kembali ke tempat para wanita itu. Bedanya hanya dia satu-satunya dengan kaki dan tangan terpasung. Jubah wanitanya setengah hancur, memperlihatkan bahu dan sedikit dadanya. Para wanita yang tahu dia laki-laki, mundur ketakutan. Bagaimanapun Lin SuYin sempat melihat mereka telanjang.
Tidak ada satupun yang tahu bahwa Lin SuYin bahkan tidak memberi mata pada tubuh mereka.
Bersambung....
Last update: 24/03/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Guardian of Forest [Original Story]
FantasyWARNING [BUKAN NOVEL TERJEMAHAN] Mengandung Unsur Kekerasan dan LGBT. Homophobik dan reader dibawah usia 18 tahun dilarang mampir!! Lin SuYin tidak pernah mengenali orangtuanya. Dia hanya tahu bahwa ketika kecil, leluhur phoenix menyelamatkan dan me...