Lalisa seorang gadis yang tidak memiliki masa lalu bertemu dengan Jennie si manusia super menyebalkan.
"Jisoo, jika aku bisa membelinya. Tentu aku tidak akan serepot ini". Jennie
"ck, sungguh merepotkan". Lalisa
Selebihnya baca aja langsung! Siapa...
"Dasar manusia tidak punya hati" lirih Jennie memijat sekitar area kakinya yang sakit.
"Awhh, kenapa sakit sekali" rintih Jennie merasakan sakit yang amat luar biasa saat ia tidak sengaja menekan pergelangan kakinya.
"Naiklah"
Jennie yang menunduk mendongakkan kepalanya, dilihatnya Lalisa sudah berjongkok membelakanginya.
"Kau mau apa?"
"Jika tak mau tak apa" Lalisa hendak berdiri namun Jennie terlebih dahulu menarik hoodie oversize yang Lalisa kenakan.
"Apa kau kuat?"
"Ini bukan yang pertamakalinya Jen" datar Lalisa.
Apa Jennie lupa Lalisa pernah menggendongnya waktu ia mabuk berat kemarin.
"Tapi aku berat" lirih Jennie
"Terserah kau saja"
"Iya iya" Jennie melepaskan cengkramannya dari ujung hoodie Lalisa.
Sambil menahan rasa sakit Jennie memposisikan dirinya senyaman mungkin di punggung Lalisa.
"Benar katamu" celetuk Lalisa, ia melangkahkan kakinya menggendong Jennie.
"Wae?"
"Kau berat"
"Plak" Jenie memukul mulut Lalisa
"Kenapa kau menampar mulutku?" Lalisa menghentikan langkahnya. Ia tersentak kaget karena mendapat tamparan tepat di bibir tebalnya.
"Tuman. Sudah lanjutkan jalannya" ketus jennie
"Aku kan hanya membenarkan ucapanmu saja" lirih Lalisa mengurucutkan bibirnya kedepan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah kaki Lalisa berjalan lurus mengikuti jalan setapak, untung saja waktu sarapan tadi Lalisa menghabiskan banyak makanan melebihi porsi makan normalnya. Jadi ia masih memiliki banyak tenaga untuk menggendong sunbae menyebalkannya itu.
