Makensol Town, sebelah timur laut Free Federetion.
Merupakan sebuah kota kecil dengan populasi penduduk yang sedikit.
Segerombolan penyihir kegelapan nampak berjalan dijalanan sepi yang dipimpin oleh satu orang bertubuh tinggi, yaitu Cohen dan satu pendek, Anna."Aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi, jika kita meninggalkan keera terlalu lama"kata Cohen kepada Anna.
Aksi mereka ketahuan oleh pemerintah FreeFederation. Mereka mengumpulkan perbekalan dari pasar terdekat, bersiap untuk membawa keera pergi dari sana."Anna, apa yang kau katakan kepadanya sebelum pergi?"
Anna, penyihir itu tertawa tapi tawanya sangat aneh. Dia mengangkat kepalanya. Anna selalu memakai topi. saat penyihir itu mengangkat kepalanya, terlihat dibawah topinya dia memiliki wajah yang buruk rupa dan tidak berbentuk. Itu akibat yang didapatnya dari bereksperimen ilmu kegelapan yang gagal di masa lalu."Aku berbohong bahwa ibunya bisa dibangkitkan kembali dengan mengorbankan 21 orang dalam ritual. Tak kusangka bahwa dia benar benar membawa 21 orang, dan tak seorangpun dari mereka bisa menyelamatkan diri"ucap Anna
"aku penasaran monster macam apa yang akan dibuatnya.."
"Kau juga penasaran kan, Cohen?"Lanjutnya, seraya mendekatkan wajahnya kepada Cohen."Menjauhlah dariku"kata Cohen seraya menarik nafas. Mereka memang sudah saling kenal sejak lama, namun tetap saja Cohen tak sanggup melihat wajah buruk rupa Anna.
Anna pun menjauh sembari tertawa aneh dan memainkan ujung rambutnya.
"Anak yang Malang,yang dia inginkan hanyalah bertemu ibunya yang telah mati".Beberapa saat kemudian, mereka memasuki gubuk tua. Bau anyir dari darah pun menyeruak memasuki Indra penciuman semua orang.
Cahaya redup dari lilin menyingkap aksara-aksara rumit yang terbentuk dari darah. Aksara ini memancarkan sinar merah yang menyeramkan.sesosok gadis kurus duduk ditengah tengah, rambutnya basah oleh darah. Di sisinya terdapat segumpal daging yang busuk dan bau yang menyengat. Organ-organ dalam berceceran dimana mana.
"Apa yang terjadi?"tanya Cohen terkejut melihat pemandangan itu. Gadis itu mengangkat kepalanya, tubuhnya sangat mungil bak boneka dengan tatapan kosongnya.
"Ibu!!"
Keera, gadis itu menyahut dengan ceria, sambil menunjuk ke segumpal daging yang ada disampingnya."Jadi kau melewatkan satu Minggu ini dengan 'ibumu'?"
Keera menganggukkan kepalanya, dan berkata"Tapi,ibu tak berkata apa-apa. apa salahku?"katanya ingin tahu.
Cohen menghela nafasnya dan berkata
"Dengar. Kita harus pergi sekarang!!"
'TIDAKK!!teriak Keera
"Aku ingin ibuku!"Lanjutnya."Itu hanya akal-akalan Anna... benda itu bukanlah ibumu. Itu hanya segumpalan daging busuk!!"Cohen kehilangan kesabarannya. yang dia inginkan hanyalah untuk segera pergi dari sini.
"Bukan.....ibuku?"tanya Keera kebingungan
Anna bersiul dengan bersemangat
"Kau luar biasa, tak sia-sia Cohen membesarkanmu"ocehnya
"Diamlah!!"Cohen memelototi Anna. Dia tahu betul sifat Keera. Mereka sedang dalam bahaya."Mrs.Anna...kau...membohongiku?" gadis mungil itu bertanya sambil memiringkan kepalanya dengan sorotan mata yang tajam.
Anna hanya mengangkat bahu dan berkata "Selamat datang di dunia nyata". "Pembohong, kalian semua pembohong! aku ingin ibuku kembali!"teriak Keera, kabut ungu gelap merembes keluar dari tubuhnya sampai memenuhi tempat itu.
"Ayolah, kami hanya bergurau"kata Anna santai. Beberapa detik setelahnya Anna jatuh ke tanah, tak bisa bergerak.
"Gawat bagaimana mungkin, lari....."Anna tak sempat menyelesaikan perkataannya karena tubuhnya tercabik cabik oleh bilah tajam, hingga hancur berceceran dimana mana. Cohen bersama sekelompok orang dibelakangnya ketakutan.
Mereka hanyalah sekelompok penyihir amatir. Tak pernah terbesit dikepala mereka, jika ada kekuatan mengerikan yang ada didalam tubuh gadis kecil itu. Namun semua telah terlambat, mereka tumbang satu per satu, oleh rentetan bilah tajam.
Sama seperti Anna. Mereka bahkan tak sempat berteriak. Keera duduk diruangan yang dipenuhi darah, wajah pucatnya ternodai oleh darah. Dia menutupi wajahnya, dan menangis terisak-isak.
"Ibu..."lirihnya.
____________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
KEERA
Fantasy'KEERA' Gadis kecil, yang merindukan kasih sayang ibunya yang telah tiada. Ibunya terbunuh saat perang veda melawan lokheim. Kemudian dia bertemu dengan Sephera, salah satu pendiri dari MAGISTER'S COUNCIL. 'KISAH KEERA SI PENYIHIR BERBAKAT'