Kembalinya Ratna Sari membuat Kian Santang semakin membencinya.
Namun, sampai saat ini Ratna Sari masih menganggap kalau Kian Santang adalah Gagak Ngampar.
"Raden Gagak Ngampar, kau baik baik saja?"
"Aku bukan Gagak Ngampar, namaku Kian Santang!" jawab terang terangan Kian Santang.
Sontak, pengakuan dari Kian Santang membuat Ratna Sari terkejut dan teringat kembali masa lalunya.
"Jadi kau bukanlah Raden Gagak Ngampar melainkan Raden Kian Santang?"
"Ya, waktu itu aku sengaja mengubah identitasku agar tidak dikenali!"
"Kau sudah menipuku Kian Santang, aku tidak menyukai orang yang sudah menipuku seperti dirimu!" jawab Ratna Sari.
"Kalau kau tidak suka maka kau bisa pergi, siapa yang menyuruhmu untuk menyusulku?"
"Aku menyusulmu karena aku tidak bisa jauh dari dirimu, asal kau tahu!" jawab Ratna Sari dengan terus terang.
Kian Santang hanya diam sambil menatap Ratna Sari.
"Tapi aku membenci dirimu, jadi kata katamu itu hanyalah omong kosong!"
Lalu, setelah itu kian santang langsung pergi meninggalkan Ratna Sari.
Ratna Sari tidak tinggal diam, dia mengikuti Kian Santang dari belakang secara diam diam.
Kian Santang tetap berjalan meneruskan langkahnya dan tidak memperdulikan Ratna Sari.
Secara tiba-tiba, Ratna Sari menyekap mulut Kian Santang.
Lalu dia tertawa."Kau ingin kemana?" tanya Ratna Sari.
Kian Santang membalas perbuatan Ratna Sari dengan menggigit tangan yang menyekap mulutnya.
Gigitan Kian Santang membuat Ratna Sari harus melepas sekapan tangannya dari mulut Kian Santang.
"Arghhh... Apa yang kau lakukan Raden?"
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kau menyekapku dari belakang. Kau seperti ingin menculiku kau tahu!"
"Maafkan aku, tapi aku hanya ingin ikut denganmu untuk menemanimu!"
"kau yakin ingin menemaniku, perjalananku sangatlah berat kau tetap yakin ingin menemaniku?"
"Ya, aku yakin!"
"Baiklah, silahkan"
Kian Santang melanjutkan perjalanannya dan kini ia ditemani oleh nyimas Ratna Sari.
*****
Beberapa hari ini, Subang Larang belum makan karena terus memikirkan bagaimana keadaan Kian Santang.
Prabu yang takut Subang Larang akan sakit, membujuknya untuk makan.
"Dinda, makanlah. Nanti dinda bisa sakit!"
"dinda tidak lapar kanda!"
"Dinda, kalau dinda seperti ini terus menerus Dinda akan jatuh sakit dan kanda tidak ingin melihat dinda jatuh sakit. Sekarang dinda ikuti ucapan kanda!"
Prabu mengambilkan sepiring makanan lalu ia duduk di sebelah Subang Larang dan menyuapinya makan.
Kali ini, Prabu harus terus menemani Subang Larang karena kadang tanpa sepengetahuan Prabu, Subang Larang sering tidak makan.
- Kerajaan Pajajaran
Kali ini, Ratu Sakidah menyiapkan siasat jahat.
Di Sidang Istana, ia memanggil beberapa kelompok penjahat yang sudah ahli.
"Aku perintahkan kepada kalian semua untuk mencari keberadaan SIliwangi beserta keluarganya. Jika kalian berhasil mengetahui keberadaannya maka cepat beritahu aku dan aku akan memberikan sekantong emas kepada kalian semua!"
"Baik Gusti Ratu, kami pasti akan menemukan Keberadaan SIliwangi!"
Sekelompok penjahat suruhan Ratu Sakidah sudah berangkat melaksanakan tugas dari Ratu Sakidah untuk mencari keberadaan SIliwangi beserta keluarganya yang lain.
*****
Sementara itu, perjalanan Kian Santang sudah sampai pada tujuannya.
Beberapa kelompok penjahat bertopeng yang mengantar Kian Santang tadi langsung pergi meninggalkan Kian Santang.
"Kisanak sudah sampai di tujuan, silahkan Kisanak menemui Resi Danang Kencana!"
"Baik, terima kasih paman"
Kian Santang dan Ratna Sari melangkah masuk ke dalam Perguruan Resi Danang Kencana.
"Sampurasun, Resi" ucap Kian Santang.
Kian Santang dan Ratna Sari mendekat ke sebuah pondok tua di dekat mereka.
Kian Santang mengetuk pintu pondok tersebut.
"Sampurasun, Resi" ucap Kian Santang.
Berkali kali Kian Santang mengetuk pintu pondok tersebut namun, tidak ada jawaban dari dalam.
"Raden, mungkin pondok ini sudah tidak ada penunggunya lebih baik kita tinggalkan tempat ini!"
"mungkin kau benar"
Saat Kian Santang dan Ratna Sari hendak meninggalkan tempat perguruan Resi Danang Kencana, tiba-tiba ada yang memanggil mereka dari belakang.
"Tunggu!"
Kian Santang dan Ratna Sari menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menahan mereka.
"Sampurasun, apakah paman adalah Resi Danang Kencana?"
"Ya, aku Resi Danang Kencana. Apa yang mrmbawamu sampai ke tempat perguruanku?"
"Maaf Resi jikalau aku mengganggu semedi Resi, tapi aku hanya ingin meminta Resi mengangkat diriku menjadi murid Resi dan mengajarkan Jurus Tapak Bumi kepadaku!"
"Maaf anak muda, sudah bertahan tahun aku menolak ribuan pemuda yang ingin belajar Jurus Tapak bumi kepadaku tapi aku menolak mereka semua dan sekarang lebih baik kau kembali ke tempat asalmu!"
"Resi aku mohon, angkatlah aku jadi muridmu dan aku mohon ajarkan aku Jurus Tapak bumi karena aku sangat membutuhkan Jurus itu untuk mengalahkan keangkaramurkaan!"
"Siapa kau sebenarnya, kenapa sepertinya aku mengenal wajah dan gerak gerikmu?"
"Aku Raden Kian Santang Putra dari Prabu SIliwangi!" jawab Kian Santang.
"Raden Kian Santang putra dari Gusti Prabu SIliwangi, jadi kau adalah Putra Mahkota Raden Kian Santang?"
"benar Resi. Aku memohon kepadamu Resi ajarkan aku Jurus Tapak bumi karena aku membutuhkan Jurus itu untuk mengalahkan keangkaramurkaan dari Ratu Sakidah!"
"Baiklah, aku bersedia mengajarimu tapi kau juga harus siap menerima resikonya saat kau sudah menguasai Jurus Tapak bumi!"
"Apa resiko yang harus aku alami, Resi?"
"resiko yang harus kau hadapi adalah kau harus rela kehilangan sebagian Ilmu Kanuraganmu setelah kau menguasai Jurus Tapak bumi!"
"Baiklah Resi, aku bersedia mengorbankan setengah ilmu Kanuragan ku!"
Ratna Sari mencela perkataan Kian Santang dengan berisik bisik.
"Raden, kau yakin akan hal itu?"
"aku yakin, aku harus rela mengorbankan setengah ilmu Kanuragan ku agar aku bisa menguasai Jurus Tapak bumi dan menghabisi kejahatan Ratu Sakidah!"
Aden berguru again tapi ditemani oleh Nyimas Ratna Sari.
NEXTEPISODE!!!
"Kisah cinta Aden dan Nyimas Ratna Sari kembali lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Ficção HistóricaSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...