fourteen

1K 103 42
                                    


[REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.
.

"Tidak enak."Yoonbin mengernyit, menggelengkan kepalanya, menghindari sendok berisi bubur yang disuapkan Jihoon kepadanya.

Hari ini adalah tiga minggu sejak Yoonbin tersadar dari komanya, kondisinya sudah mulai membaik, dia sudah bisa duduk, sudah bisa mengucapkan lebih dari satu kalimat, dan alat-alat penunjang kehidupannya sudah mulai dilepas satu persatu, dokter sendiri memuji perkembangan Yoonbin yang luar biasa pesat, tekad lelaki itu kuat, maka ketika berniat untuk sembuh dia akan merasakannya sepenuh hati.

"Kau harus memakannya."gumam Jihoon sedikit geli dengan kemanjaan Yoonbin yang seperti anak-anak. "Ini menyehatkanmu."

"Rasanya seperti muntahan."Gumam Yoonbin, tapi akhirnya menurut membuka mulutnya, menerima suapan Jihoon lalu mengernyit ketika menelan.

Ekspresinya membuat Jihoon tergelak, tapi kemudian Yoonbin meraih tangan Jihoon yang tidak memegang sendok, ekspresinya berubah serius.

"Jihoon, tak terbayangkan rasa terimakasihku padamu...aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan cintaku, aku....para dokter dan perawat menceritakan perjuanganmu untukku..."

"Stttt,"Jihoon meletakan sendoknya dan menyentuh jemarinya di bibir Yoonbin. "Perjuangannya sepadan, kau akhirnya bangun kan?"

"Tapi..."ekspresi kesedihan menghantam Yoonbin. "Aku...Aku mungkin tidak akan bisa berjalan lagi. Aku mungkin lumpuh selamanya, aku hanya akan menjadi bebanmu..."

"Yoonbin-ie,"Jihoon menyela sedikit marah. "Kau tidak boleh memvonis dirimu sendiri, kesembuhan yang luar biasa ini juga diluar prediksi dokter bukan? Kita pasti bisa kalau kita berjuang dengan tekad dan keyakinan kuat bersama-sama, meskipun begitu..."Suara Jihoon berubah sendu.

"Meskipun pada akhirnya kau lumpuh selamanya pun, aku akan tetap bahagia bersamamu...Kau tahu selama ini aku selalu berdo'a apa? Aku berdo'a yang penting kau sadar, aku tidak peduli yang lain, Tuhan sudah mengabulkan do'aku sayang... Tidakkah itu cukup?"

Mata Yoonbin tampak berkaca-kaca.

"Kau tidak tahu betapa aku mencintaimu...."

TOK TOK TOK!

Suara di pintu itu mengalihkan perhatian mereka, Jihoon dan Yoonbin menoleh bersamaan, lalu Jihoon tersenyum, Dokter Junkyu ada di sana, dalam kunjungannya yang biasa, sekarang bahkan dokter Junkyu sudah mulai akrab dan berteman dengan Yoonbin.

Tapi senyuman Jihoon langsung membeku ketika menyadari siapa yang mengikuti di belakang dokter Junkyu, itu Hyunsuk!

Hyunsuk yang sama. Hyunsuk yang tampan dengan penampilan bak adonis, dengan ekspresi yang dingin dan tidak terbaca. Jihoon tidak pernah berhubungan dengan Hyunsuk lagi sejak Yoonbin sadarkan diri dari komanya, Hyunsuk selalu memaksakan maksudnya dengan perantaraan dokter Junkyu, seperti ketika Hyunsuk memaksakan untuk menanggung biaya rumah sakit Yoonbin dan ketika Hyunsuk memaksakan Jihoon setuju ---Lewat bujukan dokter Junkyu--- agar Jihoon dan Yoonbin pulang ke apartemen yang dibelikannya ketika Yoonbin sudah boleh pulang dari rumah sakit nanti.

Sekarang lelaki itu berdiri di depannya, ekspresinya tak terselami.

Dan sedikit muram, membuat Jihoon bertanya-tanya, apakah Hyunsuk mendengarkan percakapannya dengan Yoonbin tadi? Apakah Hyunsuk tidak senang mendengarnya?

"Dokter Junkyu."Yoonbin menyapa ramah ketika Jihoon hanya di saja, lalu menatap ingin tahu ke arah lelaki tampan yang sepertinya hanya menatap terfokus kepada Jihoon.

A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang