Ch 14. Forgive Me

14.1K 1.6K 742
                                    

Setelah kejadian kejadian beberapa hari lalu membuat keduanya menjadi semakin canggung, ah bukan lebih tepatnya tuan muda Chenle yang menghindari Jisung. Sungguh ia merasa sangat kesal jika bertemu dengan Jisung. Kenapa liburannya kali ini terasa amat lama padahal hanya 2 minggu. Sejujurnya Chenle sangat bosan jika harus di rumah saja tanpa pergi kemanapun, ingat ini adalah liburan hari dimana semua orang akan berlibur dan bersenang senang. Tapi jika ia pergi jalan jalan pasti Jisung akan membuntutinya sedangkan ia sangat malas jika harus bertemu dengan Jisung. Ah sepertinya ia punya ide.

"Hyung"

"Hi Chenle"

"Apa hyung sudah pulang dari berlibur?" Ya Chenle menghubungi Jaemin, mungkin meminta Jaemin hyung untuk menemaninya jalan jalan bukan ide yang buruk kan?

"Ya aku baru pulang kemarin ada apa sayang?" Jaemin baru saja mengganti liburannya yang sudah dikacaukan oleh Chenle beberapa hari lalu.

"Hyuuuung, aku bosaaaan, ayo main" rengek Chenle.

"Utututu, bayinya buna bosan hm? Mau pergi kemana sayaaaang? Kenapa tidak mengajak Jisungie?" Gemas Jaemin akan tingkah Chenle yang selalu membuatnya luluh.

"Hyung lupa jika aku tidak mau bermain dengan Jisung" kesal Chenle.

"Oh maaf maaf, baik lele mau main kemana hm?"

"Ayo kita berburu makanan manis hyung" ujar Chenle sangat antusias.

"Makanan manis? Hmm sepertinya ide yang bagus, baik aku akan kesana 15 menit lagi, tunggu aku" ujar Jaemin dan langsung mematikan sambungannya.

Chenle yang kepayang senang langsung melompat dari keranjangnya dan mencari pakaian yang akan ia gunakan. Akhirnya ia bisa menikmati liburan yang sesungguhnya.

Chenle sudah menuruni tangga dan hendak menghampiri bibi Choi untuk berpamitan.

"Bibi~~~, aku mau pergi dulu yaaaa" ujar Chenle dengan sangat manja.

"Kemana sayang"

"Eemmm, berburu makanan manis" cengirnya.

"Hhh, bagaimana jika gigimu sakit hm?" Ujar bibi Choi sembari mengelus pipi gembil tuannya.

"Aku janji setelah pulang nanti akan menggosok gigiku, dan aku tidak akan membeli gula gula, tapi mungkin emm, tanghulu?"

Bibi Choi hanya menggeleng melihat tingkah menggemaskan tuannya.

"Baik, jangan pulang terlalu malam hm?"

"Okay, bye bibiii~~" Chenle mengecup pipi bibi Choi dan pergi.

"Tuan akan pergi?" Pertanyaan tiba tiba yang keluar dari mulut Jisung yang baru saja membuka pintu utaman

"Ya" jawab Chenle singkat.

"Ah sebentar biar saya siapkan mobilnya" ujar Jisung dengan sopan.

"Apa aku memintamu untuk pergi denganku Park?"

"Ya?" Jisung kaget, apa tuannya akan terus menghidarinya?
"Tapi, saya harus menjaga anda itu tugas saya bukan?"

"Jika itu tugasmu, bukankah seharusnya kau sadar Park?" Timpal Chenle yang membuat Jisung merasa aneh, entah tapi kenapa kalimat itu rasanya sedikit menusuk.
"Lagi pula aku akan pergi dengan Jaemin hyung, jadi kau tak perlu khawatir, ia akan menjagaku dengan baik. Tapi apakah kau akan khawatir? Ah Jaemin hyung sudah menunggu. Nikmati harimu Park" Chenle menepuk bahu Jisung dan pergi. Perubahan sikap Chenle membuat Jisung semakin merasa asing, ia ingin Chenle kembali. Apa kesalahannya sebesar itu? Ia harus membuat Chenlenya kembali, tunggu CHENLENYA? Hei Park!!

Loveguard - Jichen ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang