fifteen

1.1K 101 30
                                    


[REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.
.

Sejak saat itu Hyunsuk seolah-olah menghilang dari kehidupan Jihoon, Jihoon merenung dalam mobil rumah sakit yang membawa mereka pulang ke apartemen.

Hari ini Yoonbin sudah boleh pulang dari rumah sakit, bersama Junkyu dan Suster Jisoo mereka pulang ke apartemen. Suster Jisoo memutuskan untuk tinggal sementara membantu Jihoon, dan Junkyu sudah berjanji akan berkunjung setiap hari untuk mengecek kondisi Yoonbin dan melakukan terapi rutin.

Kata Dokter Junkyu, Hyunsuk memutuskan mengambil tugas perjalanan ke Canada dan mungkin akan kembali dalam waktu yang lama.

Dada Jihoon terasa nyeri, ketika sekali lagi mengakui kenyataan itu kepada dirinya sendiri, Oh ya, dia merindukan Hyunsuk, sangat merindukannya. Ternyata cinta memang bisa tumbuh tanpa direncanakan. Jihoon mencintai Hyunsuk. Dia tidak tahu kapan perasaan ini bertumbuh. Dia hanya tahu dia mencintai Hyunsuk, itu saja.

"Aku tidak menyangka bosmu yang kelihatannya sombong itu bisa begitu baik, meminjamkan apartemennya." Yoonbin memecah keheningan, menatap Jihoon dengan sedikit menyelidik, dia bertanya-tanya karena akhir-akhir ini Jihoon begitu murung.

"Aku yang membujuknya."Junkyu yang duduk di kursi dengan cepat-cepat menjawab, tahu bahwa Jihoon pasti kebingungan dengan pertanyaan Yoonbin. "Hyunsuk hyung adalah sahabat suamiku, aku bilang merawatmu penting bagiku, karena kamu adalah salah seorang yang selamat dari kecelakaan yang menewaskan suamiku. Jadi Hyunsuk hyung mau meminjamkan apartemen ini, toh apartemen ini tidak terpakai." Diam-diam Jihoon dan Suster Jisoo menarik napas lega mendengar dokter Junkyu menjawab.

Mereka sampai di apartemen, dan Jihoon mendorong kursi roda Yoonbin memasuki ruangan itu. Begitu mereka masuk tanpa sadar Jihoon mengernyit. Di sini, di apartemen ini dia menghabiskan waktu berdua dengan Hyunsuk, makan malam bersama, bercakap-cakap bersama...."

"Apartemen yang sangat bagus, kita beruntung Jihoon, bos mu sangat baik."Yoonbin mendongakkan kepalanya ke belakang menatap Jihoon sambil tersenyum, Mau tak mau Jihoon memaksakan senyuman di bibirnya. Kuatkah ia berada di sini?   Apalagi di kamar itu.... Jihoon melirik kamarnya, tempat Hyunsuk juga menghabiskan sebagian besar waktunya di sana. Tidak! dia tidak mau masuk lagi ke kamar itu!

Dengan cepat dan efisien mereka menyiapkan segalanya sehingga Yoonbin selesai di terapi dan beristirahat di kamarnya. Suster Jisoo menjaganya sebentar, lalu berpamitan untuk kembali ke rumah sakit, berjanji akan pulang dan menginap di sini nanti malam.

Setelah memastikan Yoonbin tertidur pulas, Junkyu menyeduh teh dan mengajak Jihoon duduk di ruang depan.

"Dia sudah kembali dari Canada." Junkyu membuka percakapan, menatap Jihoon dari atas cangkir kopi yang diteguknya. Seketika itu juga hati Jihoon melonjak, tahu siapa yang di isyaratkan sebagai 'dia' itu.

"Apakah dia baik-baik saja?"Tanya Jihoon pelan.

Junkyu tersenyum miring mendengar kelembutan dalam suara Jihoon. "Kau itu baik hati ya, sudah menerima arogansinya yang tidak tanggung-tanggung, tetapi masih saja mencemaskannya."dengan pelan Junkyu meletakan cangkirnya. "Yah, dia baik-baik saja, sedikit kurus, terlalu memaksakan diri jadi pemarah seperti beruang terluka, tak ada yang berani menyinggungnya dan mendekatinya dalam radius 100 meter kalau dia sedang mengeluarkan aura pemarahnya, bahkan direktur keuangan memilih berhubungan dengannya via telepon." Junkyu terkekeh. Lalu wajahnya berubah serius melihat kesedihan Jihoon.

"Yah... dengan melupakan fakta kalau akhir-akhir ini dia lebih seperti mayat hidup daripada manusia, sepertinya dia baik-baik saja."Jihoon memalingkan wajahnya dengan pedih. "Dia menderita Jihoon..."desah Junkyu kemudian. "Aku tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya."

A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang