Kenan sudah sehat, setelah kejadian dirinya yang alergi terhadap udang mereka semakin protektive pada bungsu Adhinata. Hal tersebut bukannya malah membuat Kenan senang melainkan semakin jengah, ia sudah dewasa tapi di perlakukan layaknya seorang bayi pikirnya.
Jiwa ke badboy an nya pun sudah terancam pupus karena dirinnya yang selalu di perlakukan bak bayi. Menjengkelkan sekali memang, namun Kenan tahu bahwa mereka memperlakukannya seperti ini karena mereka sayang terhadap dirinnya dan tidak mau terjadi hal buruk tentang dirinya.
Hari ini cuaca sedikit mendung membuat ibu ibu keluarga Adhinata memilihkan sweater hangat pada tubuh si bungsu karena takut nanti Kenan kedinginan dan berujung sakit.
"Yang ini aja bagus warnanya lucu kalau di pake sama Kenan, warnanya purple gitu" ucap Rose memegang sweater warna purple.
"Tapi warna tosca juga bagus lebih cute"
"Purple aja mbak"
"Tosca"
"Purple"
Perdebatan mereka yang tiada henti membuat Kenan jengah dan memutar bola matannya malas lalu mengambil sweater yang mereka pegang membuat atensi mereka mengarah pada Kenan.
"Kenan sekarang pake warna tosca aja, besok pakai purple." Final Kenan membuat mereka mengangguk setuju lalu berlalu pada aktivitas mereka sebelumnya, memasak.
Kenan dengan segera memakai sweater tosca yang dipilihkan oleh bundannya. Ia heran, ini tubuhnya yang kecil atau sweater nya kebesaran. Sweater tersebut menenggelamkan tubuhnya hingga se paha dan membuat lengannya hilang.
Ceklek
Suara pintu terbuka menampilkan wajah Alva yang berantakan khas bangun tidur. Celana kolor dan juga baju oversize membuat kadar ketampanannya semakin meningkat, namun bagi Kenan sangat err jorok karena muka abangnya yang masih ada belek dan bekas iler.
"Iwhh, jorok belum mandi!"
Alva yang mendengar suara adiknya pun melotot, bisa bisa nya ia di ledek oleh Kenan.
"Nggak mandi se bulan aja abang masih ganteng" ucap Alva pede lalu mendekati Kenan. Kenan yang di dekati oleh Alva pun bergerak menjauh.
"Jangan deket deket, abang belum mandi!"
"Terserah abang lah"
"Jangan deket deket ihhhh"
"HUWAA ABANG BAUU"
Teriak Kenan saat Alva berhasil mengapit kepalannya di ketiak. Sebenarnya ketiak Alva tuh wangi, cuma Kenan aja yang hidung nya terlalu pesek. Canda Ken.
"Cium nih ketek abang, nggak bau kan? Malah wangi banget. Bikin janda depan komplek klepek klepek" goda Alva.
"Jauh jauh in, Ketek abang bauu"
Dengan berontak Kenan berusaha melepaskan kepalannya dari ketiak Alva. Namun usahannya hanya sia sia, karena kekuatan Alva lebih besar darinnya.
"ABANGG LEPASS" kesal Kenan
Kenan semakin memberontakkan badannya agar cepat lepas dari ketiak abangnya dan yapp Kenan lepas dari ketiak abangnya dan berlari neninggalkan Alva sendirian di sana.
"JANGAN LARI DEK!"
Kenan tidak memperdulikkan teriakan abangnya dan terus berlari membuat beberapa bodyguard disana menatap was was tuan mudannya takut tuan mudannya jatuh dan nyawa mereka lenyap beuh.
Ia menuruni anakan tangga sedikit tergesa. Setelah aksi lari lariannya Kenan jadi haus. Di bawah sana terlihat Aksa yang menatapnya tajam membuat Kenan bergidik ngeri.
"Bang, jangan meolot nanti yur eyes copot" ujar Kenan ngawur. Ia tidak peduli dengan wajah garang Aksa.
"Jangan naik atau turun dari tangga dengan tergesa gesa Aksa." Aksa memperingati Kenan, nakal memang.
"Iya abang janji nggak ngelakuin lagi tapi kalau ingkar Kenan janji lagi ya," ujar Kenan mengerlikan matannya membuat Aksa gemas ingin menenggelamkan Aksa ke comberan. Untung sayang.
"Abang ke kamar dulu ya," Aksa mengusak rambut Kenan pelan dan berlalu ke kamarnya meninggalkan Kenan mengambil air.
...
Kenan berada di kamar Alva karena permintaan Azka. Sedari tadi bibirnya menggerutu karena ia dengan terpaksa berhenti bermain PS yang baru saja ia mainkan.
Mereka menikmati rebahan di atas karpet berbulu yang sengaja di letakkan di sana. Dengan gemas Alva memeluk Kenan karena merasa sangat bosan, Kenan hanya diam tidak protes karena dirinya juga sangat bosan.
"Gue bosen parah!" Lenguh Alva. Ia mengajak Kenan ke kamarnya untuk di ajak bicara tetapi mereka malah berdiam diaman.
"Sama"
Alva diam sejenak memikirkan sesuatu agar membuatnya tidak bosan lagi. Ia menjetikkan jarinnya karena mendapatkan ide yang cukup bagus, lalu berbisik kepada Kenan.
"Ke taman yuk! Nanti beli es krim." Bisiknya kepada Kenan. Sepertinnya ke taman akan meredakkan kebosanannya.
Kenan yang mendengar membinarkan matannya mendengar kata es krim, sudah lama ia tidak memakan es krim. "Ayo!!"
"Siap siap sana, abang tunggu"
...
Kini mereka berada di taman yang di bicarakan oleh Alva tadi. Sebelum berangkat kesini Kenan dan Alva meminta izin kepada orang yang berada di rumah, awalnya mereka tidak setuju karena udara agak dingin, takut jika nanti Kenan demam atau flu jika memakan es krim. Tidak Kenan kalau tidak memaksa, iapun merengek dan hampir menangis membuat mereka mengizinkan dengan syarat memakai pakaian tebal dan tidak boleh terlalu banyak memakan es krim.
"Ayo kesana" ajak Alva ke arah pedagang es krim yang tidak jauh dari sana.
"Mau rasa apa? Abang beli yang coklat"
"Ken mau vanilla" ucap Kenan dengan mata berbinar melihat es krim di sana. Alva mengangguk dan memesan pesanan mereka.
"Adeknya imut ya mas." Ucap pedagang tersebut membuat Kenan mendelik tidak suka, Alva hanya terkekeh melihat ekspresi Kenan.
"Saya tuh ganteng mbak, manly gini kok di bilang imut." Balas Kenan menekan kata manly membuat pedagang tersebut terkekeh lalu memberikan pesanan mereka.
Kenan berlalu meninggalkan Alva yang sedang membayar dengan kaki agak di hentakkan seraya memakan es krim nya dengan kesal. Alva mengejar adiknya dan memendam rasa gemas melihat Kenan.
"Dek duduk situ, capek dari tadi jalan terus" ajak Alva menunjuk bangku yang tidak jauh darinya dan di angguki oleh Kenan.
"Belepotan banget sih makannya, kaya anak kecil" ujar Alva terkekeh saat melihat muka Kenan yang belepotan.
"Bersihin" tunjuk Kenan pada bibirnya.
Alva pun membersihkan muka adik nya menggunakan tisu yang ia bawa dengan pelan agar pipi adik kesayanya.
Hai guys!!
Apa kabar?
Kangen sama siapa nih? Author atau Kenan?
Makasih ya udah baca dan vote Kenan.
Lovyuu❤Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
K E N A N
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kenan hidup sebatang kara karena nenek yang telah merawatnya telah meninggal dunia. Dimana orang tuanya? Mengapa ia tinggal bersama nenek nya? Karena Kenan bukanlah keluarga kandung dari nenek Desi, nenek yang merawat K...