14. Yang Dinanti

197 20 8
                                    

"Segalanya yang dilakukan dengan sungguh sungguh, tidak akan sia sia"

"Segalanya yang dilakukan dengan sungguh sungguh, tidak akan sia sia"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•~•~•

Perlombaan diadakan 3 hari berturut turut, akan ada bazaar dan pameran pada hari terakhir.

Di hari pertama, diadakan 3 lomba bertahap, yang pertama lomba menari, memasak dan yang terakhir adalah berpuisi.

Amaiya dapat melihat bagaimana meriahnya acara ini berlangsung, perlombaan perlombaan dimulai dengan sambutan kepala sekolah, beberapa sambutan kata dari panitia. Penuh warna dan diiringi beberapa tarian anak anak kelas 10.

Pakaian yang digunakan pun bebas, asal sopan dan tidak melampaui batas normal, di gerbang sekolah tertulis dengan besar 'SMA GARUDA JAYA 20TH' dan beberapa karangan bunga yang dikirim oleh alumni-alumni SMA Garuda.

Sambil menunggu gilirannya datang, Amaiya terlihat duduk bersama dengan Lina dan Ulfa sambil menyemangati Chasa yang sedang memasak di depan. Dan, Bhatara memang duduk di samping Amaiya.

Tapi dia mendukung pacarnya.

Monica Charlotte.

Aih, rasanya hati Amaiya telah tergores cemburu. Dia tidak bisa menutupi bahwa dia mencemburui laki-laki dengan penampilan keren itu, tetapi Bhatara tak menyadari itu sama sekali.

Dengan tampang percaya diri, dia datang dengan membawa sebuket bunga dan coklat untuk Monica.

"Bhatara! Ngapasih lu duduk di sini? Kaga ada tempat lain apa?" Ulfa melirik malas Bhatara.

"Kenapa? Ngga salah kan? Amaiya oke aja tuh." Dengan santai Bhatara melihat Amaiya yang berakting tidak peduli.

Toh, Bhatara tak tahu yang sebenarnya bahwa Amaiya menyukainya. Tingkahnya juga tak menunjukkan tanda bahwa dia tahu yang sebenarnya.

"Kaga boleh! Itu tempat duduk Widya." Tepis Lina kemudian.

"Widya gabisa kesini, gue tau dia panitia ya pasti sibuk lah."

"Apa kabar ketua panitia yang malah nunggu pacarnya masak di sini?"

Senyum Bhatara berubah, dia sedikit terusik.

"Kalian pada kenapa, sih? Gue bingung deh. Dulu perasaan kalian pada baik sama gue terus kenapa sekarang sarkas banget? Gue ada salah?" Tanya Bhatara.

Mendengar itu hati Amaiya mencelos, kasihan Bhatara yang tidak tahu apa-apa, bingung dengan perlakuan mereka yang berbeda.

"Di mana teman-temanmu?" Tanya Amaiya mengalihkan topik. Sedangkan Ulfa dan Lina yang sudah tahu ceritanya hanya memalingkan wajah kesal. Mereka tidak terima Amaiya dijadikan budak cinta!

"Damar sama Arkan lagi beli es di kantin, makasih ya gue duduk di sini," Senyum Bhatara kembali mengembang. "Lo, gimana lomba puisi lo? Udah siap kan?" Lanjutnya.

F A Z Z A (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang