"kenapa aku merasa sedih?"

27 4 1
                                    

•°Happy reading°•

Sarada pun membelakangi ku dan berjalan semakin jauh dari pandanganku.

"Dia siapa?"

Terdengar suara gemuruh dari langit.

"Eh, mikirin nya dirumah aja"

Aku menggaskan motor ku untuk pergi dari sekolah.
.
.
.
Aku sudah sampai rumah dan disambut oleh ibuku.

"Tadaima" salamku.

"Okaeri" saut ibuku, Hinata.

Aku hanya tersenyum menanggapi saut ibuku.

"Ada aroma apa ini? Enak sekali" kataku.

"Ibu lagi masak makan siang"

"Wah, apakah ibu membuat burger kesukaan ku?"

"Tentu"

Aku bersorak kegirangan mendengar perkataan ibuku.

"Oh ya, Himawari dimana Bu?"

"Dia masih belum pulang, dia ijin sama ibu mau jalan bareng temannya" kata ibuku.

"Oh"
.
.
.
Ibuku pun selesai membuat makanan dan kami makan bersama.

Aku yang sedari tadi melamun dan tak memakan makanan ku pun membuat ibuku heran.

"Boruto, kamu kenapa?"

"Apakah masakan ibu tidak enak?" Tanya ibuku khawatir.

"Ah tidak Bu, masakan ibu enak kok"

"Kamu kan belum memakan masakan ibu" ujar ibuku tambah khawatir.

"Oh ya, hehe" aku cengengesan.

"Boruto, kamu sungguh tidak apa apa?" Ibuku lebih khawatir.

"Jika Kamu ada masalah cerita kan saja pada ibu.."

"Aku.., tadi aku melihat temanku pergi dengan seseorang. Entah knp aku penasaran siapa orang nya. Rasanya ada yang sakit di dalam tubuhku" kata Boruto.

"Eh, temanmu namanya siapa?" Tanya ibu.

"Ibu tidak akan tau orangnya, tapi aku akan memberi tau namanya. Namanya Uchiha Sarada" jawabku.

"Eh Uchiha?"

"Eh, apa ibu kenal?.." tanyaku.

"Uchiha itu kan nama klan dari sahabat ibu dan ayahmu" jawab ibu.

"Berarti ibu kenal Sarada?" Tanyaku.

"Ibu tak pernah bertemu dengan Sarada, tapi saat kamu berbicara tentang dia, ibu senang sekali" ucap ibuku tersenyum.

"Senang kenapa Bu?"

"Karena ibu kira kamu gak pernah suka sama perempuan ternyata setelah ketemu Sarada kamu jadi seperti orang yang berbeda" ibuku masih mempertahankan senyumannya.

"Knp ibu bisa berpikir seperti itu? Aku mana mungkin suka sama dia. Orang nya dingin begitu. Mana ada yg suka" ujarku gerutu.

"Haha, ibu hanya bercanda kok, yasudah lanjutkan makannya"

"Baik"
.
.
.

Keesokannya, aku segera berangkat untuk bersekolah.

"Aku berangkat"

"Eh tunggu Hima kak, Hima minta tumpangan kakak ya?" Tanya Hima.

"Iya Hima, boleh kok"
.
.

"Kak Hima dah siap!"

"Okeh, yok langsung naik motornya" balasku.

"Kami berangkat ya Bu, yah"

"Iya hati hati" kata Ibu dan ayahku.
.
.
.

Setelah selesai mengantar Himawari, aku langsung kesekolah.

Tiba disekolah, aku berpapasan dengan Sarada dan.. laki laki yang tak ku kenal?

Aku segera memakirkan motor ku di tempat parkir sekolah.
.
.

"Entah kenapa aku merasa agak sedikit sakit bagian sini" aku menyentuh dadaku.

"Knp aku.. merasa sedih?"
.
.

Terlihat laki laki berambut pirang dengan mata hijau, inojin sedang mendekat Boruto.

"Woy Boruto"
"Bor"
"Bor"
"Boruto"

"Ni dia kesurupan apa ga denger sih, dari tadi aku panggilin gak dijawab njir" dengus Inojin.

"Woy Boruto!"

"Eh iya?" Kataku kaget.

"Kmu knp masih duduk dimotor sambil megangin dada njir? Kesurupan apa Kao?" Kata inojin sambil menyilangkan tangannya.

"Dah gitu tadi aku panggil panggil gak dibales, knp? Dan muka mu itu kenapa melas banget?" Tanyanya lagi.

"Pertanyaan mu banyak banget dah, nih ku jawab satu satu"

"Jadi tadi aku kgk kesurupan tapi meratapi nasib"

"Muka ku melas itu karena nasib ku buruk" aku menjelaskan.

"Lah Kao tau dari mana nasib Kao buruk?" Tanya Inojin lagi.

"Karena nasib itu Dateng kemarin"

"Emg nasib Kao apa?"

"Orang yang ku su-" seketika aku menutup mulutku.

"Su? Paan?"

"Gak, gpp. Yodah aku ke kelas dulu ya" aku lari sekencang mungkin meninggalkan Inojin.

"Eh bjir, yaudah kalo gak mau kasih tau. Kucari tau sendiri" kata inojin meninggalkan parkiran.
.
.
.
.

Aku terus berlari kencang sampai sampai tak melihat depanku.

Duk!

Aku menabrak orang

"Sakit.." kata nya kesakitan
.
.
"Eh suara perempuan? Aku menabrak seorang perempuan?" Batinku.

Aku melihat perempuan tersebut dan ternyata dia Sarada!

TBC..

Note: jangan lupa votmen ya ( ╹▽╹ )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ladang bungaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang