Disarankan untuk umur 15+
(Mengandung kekerasan⚠⚠❗❗❗)
"Menangislah sayang, aku suka suaramu. Sangat merdu" Bhetrys membuka maskernya membuat wajahnya terlihat, dia menghirup tangan kanan wanita itu dengan rakus.
"Hah wangi sekali darahnya ini, ing...
Seorang wanita berlari dengan tergesa gesa sesekali menoleh ke belakang seolah olah kini dia sedang diikuti oleh seseorang. Dan ya! , orang itu masih mengikutinya! Wanita itu sudah berlari sekitar 25 menit lamanya hanya untuk menghindari kejaran dari orang itu.
Dan kini kakinya terasa lemas, dia lelah terus berlari tapi tidak pernah lepas sekalipun dari kejarannya. Dan pada akhirnya....
BRUK
Ia tak bisa lagi berlari, wanita itu terjatuh dengan luka pada lutut dan telapak tangannya. Wanita itu sekarang hanya bisa menangis dengan pilu, rasa takut dan sakit pada lukanya kini mendominasi walau rasa sakit itu lebih kecil dari pada rasa takut dari sosok yang sedari tadi mengejarnya.
Dia berjalan mendekat ke arahnya berada dengan langkah santai dan kedua tangan yang tenggelam di saku hoodienya.
Yang wanita itu lihat yaitu sosok seperti laki laki dengan wajak tertutup kupluk hoodie hitamnya, mulut yang tertutup dengan masker hitam dan celana jins hitam dengan model sobek di bagian lututnya tak lupa sepatu yang berwarna hitam pula.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat keren memang tapi dengan laki laki itu mengikutinya terus tanpa berhenti hilang sudah kekerenannya itu yang kini berubah menjadi sosok laki laki yang menyeramkan
"T-tolong pergi! Ja-jangan mendekat!" ucapnya dengan nada bergetar ketakutan. Bukannya pergi dan menjauhi wanita itu sosok laki laki itu malah semakin mendekatinya
"Tananglah baby , tidak ada yang perlu di takuti" ujar laki laki itu.
Kini jaraknya dengan lelaki misterius itu hanya sekitar 2 langkah, dan itu membuatnya mundur perlahan untuk menambah jarak agar tidak terlalu dekat dengan laki laki misterius itu.
"Hei kenapa mundur? Aku hanya ingin kenalan denganmu?"
"Jadi siapa namamu?"
"Pe-pergi, aku mohon" permohonan wanita itu hanya dianggap angin lalu olehnya
"Oh ayolah jangan membuang buang waktu seperti ini. Kamu hanya tinggal menyebutkan namamu lalu aku akan pergi" percayalah kini lelaki itu sedang tersenyum smrik di balik maskernya.
"Janji setelah itu kamu akan pergi?" lelaki itu hanya berdehem sebagai jawaban
"Na-namaku Klarisa Grandira"
"Sekarang kamu sudah tau namaku jadi pergilah sesuai janjimu itu" sungguh dia ingin sekali bebas dari lingkaran hitam ini, menakutkan sangat menakutkan.
"Eits tunggu, kamu belum tau namaku, Jadi perkenalkan..." lelaki itu mengulurkan tangan kanannya untuk berkenalan.
"Bagaimana akan selesai, jika kamu tidak menyambut tanganku ini?" dengan tangan bergetar wanita itu mengulurkan tangannya agar semuanya akan selesai, semoga.
