PROLOG

1.1K 65 2
                                    

Lelaki bertubuh jangkung itu menatap gadis di depannya dengan tatapan Nanar, dunianya benar benar runtuh saat kalimat demi kalimat keluar dari mulut gadis di depannya itu.

" Apa tidak ada kesempatan Na, untuk gue?" tanya Sean dengan bibir bergetar.

Inara, dengan mata menyalang dan wajah memucat menjawab dengan tegas," tak akan pernah ada sekalipun, Sean!" jawabnya.

Suara jangkring mengerik khas pedesaan menghiasi malam mencekam bagi kedua insan tersebut. Hawa dingin yang menusuk tidak menyurutkan perdebatan kedua insan yang tengah dirundung perasaan yang tidak menentu.

" Na, maafin gue. Gue mohon." Sean melangkah maju sedikit, hendak meraih tangan gadis yang sangat dia rindukan itu.

"Jangan mendekat!" mundur Inara dengan tubuh bergetar hebat.

"Satu kali aja lo mendekat, lo bakal mati," ancam Inara masih dengan mata menyalang walaupun tubuhnya bergetar dipenuhi rasa takut ulah Sean.

"Na, apa sudah tidak ada tempat lagi buat gue, di hati lo?" tanya Sean pasrah.

"Nggak Sean, nggak ada sedikitpun!"

"Beri gue kesempatan Na, gue bisa perbaiki semuanya." Kali ini Sean berhasil meraih tangan gadis yang sangat dia rindukan itu, ingin rasanya dia memeluk gadis yang tak lagi miliknya.

Inara berdecih seraya tertawa miring, " Kesempatan buat lo? setelah itu lo bakal bikin gue jadi pembunuh lagi kan? iya kan Sean?!"

Inara menyentakkan tangan Sean yang sedari tadi menggenggam tangannya lembut. Inara berbalik, hendak pergi meninggalkan Sean karena gadis itu tidak mau lagi berurusan dengan iblis berkedok lelaki ramah itu. Baru mendapat empat langkah, Inara dikejutkan dengan seorang lelaki yang berdiri dalam diam di balik pohon kapas dekat bumi perkemahan___seraya menatapnya penuh dengan tanda tanya.

Inara mematung menatap lelaki itu yang juga sedang menatap Inara dengan tatapan yang tidak bisa Inara artikan, apa yang sedang ada di fikiran lelaki itu? jangan sampai setelah kejadian ini, lelaki itu menjauh dan jijik dengan Inara, Inara tidak mau itu terjadi, Inara tidak mau kehilangan lelaki itu. Bisa bisa, dunianya runtuh untuk kedua kalinya jika lelaki yang sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya itu___ pergi dari hidup Inara.

"Abi...se sej sejak kapan lo disini?"

"Sejak tadi."

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Jangan lupa vote dan komen🖤
Aku sayang kalian🖤

ABINARA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang