⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅
menatap kosong, langit-langit kamarnya. Lisa terkekeh dengan sendirinya. Senyum durja tampil indah dengan netra yang pancarkan rindu kentara.
kilas-kilas memori bertahun-tahun lalu kembali memutar indah bagai pertunjukan seni. Memutar suasana bahagia, pula dengan backsound tawa namun malah hasilkan tetes air mata yang mengalir indah di wajah wanodya.
bukan bersedih, air mata punya banyak alasan untuk keluar. Kadang untuk luapkan sedih yang terlalu, sakit yang terlalu, dan juga bahagia yang terlalu.
namun yang lebih nge-trend adalah untuk mengais simpati dan iba dimodali wajah polos lugu.
kembali lagi ke puan yang kini terpapar indahnya rembulan dengan jejak tangis yang masih basah.
umur yang tak lagi dikata muda apalagi remaja masih tak menampik paras ayu sang gadis yang masih menarik minat saujana para adam diluar sana.
Lalisa, ah nama yang dulu digaung-gaungkan khalayak di luar sana, pula merupakan nama yang tak pernah absen tempati trending kala membagikan hari dalam media sosial dalam bentuk sebuah foto.
bertahun-tahun sudah, gadis itu tak lagi bekerja untuk kamera. Bukan karna masalah atau sesuatu berat lainya, masa-nya telah habis. Sekarang adalah saat untuk mereka-mereka yang baru memulai atau telah berjuang lama tuk memanen upah hasil usaha.
sang durja tak sesali apa yang ia jalani sewaktu muda, meski tak selalu bahagia ia dapati dan kadang malah stress berhari-hari. Ia bahagia,
setidaknya ia adalah salah satu dari banyak nya orang yang mampu meraih mimpi dan berhasil, berani bermimpi di waktu muda dan berhasil capainya lewat usaha.
membuat banyak orang kagum dan iri karna mereka yang hanya bermimpi tanpa usaha, atau terlalu takut bermimpi.
menutup buku yang sedari tadi ada didekat jangkaunya untuk dikembalikan ke tempat semula. Menutupnya rapat dan membuka kembali bila ingat atau ada minat.
kenangan lama, mau bahagia atau sedih kadang tak perlu terlalu di ingat untuk dijadikan buah memori. Pasalnya dunia ini terlalu cepat bermutasi, berfikir maju kedepan lebih bagus daripada sibuk terlena dengan bahagia di lampau atau mengenang sakit yang tak berguna.
ia tau kebanyakan pemuda-pemudi diluaran sana sedang sakit dengan dunia dan juga sosial yang tak ada nuraninya.
membuat mereka jadi sosok yang takut untuk bermimpi, atau menyerah pada hidup dan cukup ikuti arus.
namun Lisa berharap, documentary hidupnya mampu membangkitkan setidaknya sedikit kesadaran mereka untuk tak takut berjuang.
namun tak banyak diantara mereka yang malah menikmati hidup gadis itu, merasa Lisa adalah dirinya sendiri, marah saat gadis itu dipandang rendah atau diberi tatap tak ramah pula senang kala gadis itu senang entah dalam dunia nyata atau dunia ketik semata.
mereka tak memiliki dasar untuk berjuang, mereka kurang percaya untuk berjuang di dunia yang sekarang semuanya butuh uang.
tindakan kriminal mencuri disalahkan dan dihukum berat menutup kasihan, sedang yang tak punya kesusahan korupsi milyaran malah diringinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wine • [Oneshoot 1 | Lisa|Boy]
Randomkalo ada yang plagiat, cuss dm gua say. _ᴊᴜsᴛᴄᴀʟʟᴀɪʀɪɴ✓