8 | Dia berubah

50.2K 5.6K 244
                                    

VOTE KOMEN DAN FOLLOW GUYS✨

HAPPY READING💞

***

Saat ini di ruang keluarga Darwin tengah asik bercanda gurau. Berbeda dengan Farrel dan Rafael. Mereka tengah sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

Kejadian tadi sore bersama kakaknya membuat mereka shock tak percaya.

Mereka pikir selama ini kakaknya orang yang bodoh dan tidak berbakat, tapi tadi kakaknya bisa mengalahkan banyak preman dalam waktu singkat.

Meskipun Jeselyn sudah mati, tapi tetap saja keluarganya tidak peduli, sebelum adanya bukti pembunuh itu.

"Kak gue gak percaya kak Jeselyn bisa ngalahin itu preman. Mana jumlahnya banyak lagi," bisik Rafael.

Mereka memang duduk agak jauhan dari anggota keluarga yang lain. Agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Iya, Kakak juga mikir gitu. Mungkin kita aja yang gak tau kak Jeselyn kayak apa selama ini," bisik Farrel.

"Ternyata kita jauh banget ya kak," bisik Rafael seraya menghembuskan nafas kasar.

"Iya, Mau gimana lagi, Papa ngelarang kita buat peduli sama kak Jeselyn," bisik Farrel.

"Tap-" ujar Rafael terputus karena suara seseorang.

"Farrel, Rafael kalian ngapain bisik-bisik gitu?" tanya Sarah.

"Hah? Oh gapapa mah, cuma ngomongin kejadian tadi di sekolah," jawab Rafael.

"Emang kejadian apa? biasanya kamu suka cerita sayang," ucap Sarah.

Rafael dan Farrel memang beda sifat. Rafael yang bawel dan Farrel yang dingin irit bicara, tapi kalau dengan kembarannya, Farrel akan bersifat biasa saja.

"Gapapa mah, biasa lah," ujar Rafael.

Farrel hanya diam mendengarkan kembarannya yang berbicara, dia terlalu malas untuk mengeluarkan suara.

Suara langkah kaki yang tergesa-gesa terdengar dari arah tangga. Mereka serempak menolehkan kepalanya.

Di sana Jeje dengan memakai kaos hitam dan kemeja marun yang tidak di kancingkan, juga celana jeans sobek di lutut seperti biasannya.

"Mau kemana kamu?" tanya Rio sinis.

Jeje langsung menolehkan kepalanya ke asal suara.

Huh kepo banget sih

Dia kira tidak ada orang di ruang keluarga. Ternyata dugaannya salah, jika seperti ini lebih baik tadi dia keluar lewat balkon saja, dari pada harus berdebat dengan mereka.

"Keluar," jawab gadis itu datar.

"Mau apa kamu keluar malam-malem seperti ini?mau jadi kupu kupu malam hah!" ucap Rio sinis.

Si tua Bangka ini makin hari makin ngelunjak sialan.

"Oh ya? Untuk apa anda peduli dengan saya? saya matipun anda tidak akan peduli," walaupun anak elu emang udah mati lanjut Jeje dalam hati.

Mereka langsung terdiam. Perkataan sarkas Jeje seakan menusuk jantung mereka.

"Dan satu lagi yang harus kalian ingat! Saya bukan Jeselyn yang dulu!" ucal Jeje datar sebelum pergi dari hadapan mereka.

Bukan jeselyn yang dulu? Maksudnya apa?
Apa dia bukan jeselyn?

"Dia berubah," celetuk Dion.

Strong Girl TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang