Liburan Bersama

2 0 0
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Bali.

Satu kata untuk mengisi berakhirnya masa liburan Mel, Jo dan teman-temannya.

Mereka berlibur dengan teman-teman lainnya ke Bali, dan menginap di sebuah vila saudaranya Jo.

Mereka sudah tiba di bandara dan siap pergi untuk istirahat dahulu di vila.

Sudah ada dua mobil yang menunggu mereka untuk mengantarkan mereka. Yang ikutan berlibur ada sepuluh orang, ada Jo, Mel, Kafka, Caca, Akbar, Rio, Adi, Ken, dan pacar dari Rio dan Ken yaitu Seril dan Mila.

Mereka mulai memasuki mobil yang memang sudah di pesan oleh saudara Jo yaitu tantenya yang punya vila sekalian dengan mobil yang akan mengantarkan mereka ke tempat-tempat yang indah di Bali.

Di dalam vila tersebut ada empat kamar, Mel akan tidur dengan Caca, dan pacar dari Rio dan Ken akan sekamar. Sisanya untuk para laki-laki.

Awalnya Mel tidak di perbolehkan untuk berlibur jauh tanpa kedua orang tuanya, tapi setelah di beri penjelasan pada orang tuanya bahwa liburan ini sekalian melepas teman-temannya yang sebagian akan kuliah di luar kota bahkan di luar negeri.

Setelah acara makan-makan di rumah Jo itu, tidaka ada pembicaraan serius dengan Kafka maupun Jo. Mel merasa di gantung oleh kedua laki-laki itu. Pasalnya mereka akan bercerita akan melanjutkan kuliah di mana-manya, tapi semua itu tidak ada yang terucap dari mulut Jo dan Kafka.

Mel sendiri sudah tak memusingkan lagi Kafka akan melanjutkannya di mana, jika memang dia bisa menjaga perasaanya dan percaya akan jalan tuhan, mungkin yang namanya jodoh tak akan kemana pasti akan terjadi jika berjodoh jika tidak cukup ikhlas walupun sulit dan menyakitkan.

Mel sudah pusing dengan kedua laki-laki itu jadi dia memutuskan untuk diam, dan menunggu mereka berdua siap mengatakan tujuan hidup barunya. Mel sendiri akan kuliah di kota Bandung, di dekat rumahnya saja. Dia sudah terlanjur nyaman dengan kota kembang itu, dan juga dia tak mau jauh-jauh dengan kedua orang tuanya.

"Cari makan sama jalan-jalan yuk Mel, itu udah di tungguin sama yang lain" ucap Caca membuka kamar mereka dan mengambil ponselnya yang tadi di charger.

Mel mengangguk lalu melepaskan handuk yang melilit rambutnya, menyisirnya dengan rapih dan menambahkan jepitan pita berwaran putih di bagian kirinya tak lupa juga dengan sedikit make up tipis Mel menyusul Caca yang sudah keluar dari kamarnya duluan.

"Ayok!" Ucap Ken dan Adi berbarengan  setelah melihat semuanya sudah siap.

Mereka memutuskan untuk berjalan kaki, karena restoran yang akan mereka kunjungi dekat dengan Vila sekaligus dekat dengan pantai dan juga sebentar lagi matahari akan terbenam. Mereka akan melihatnya dari luar restoran yang langsung menghadap pada pantai dan matahari yang terbenam.

Mel melihat-melihat sekitar, suasana yang ramai tetapi juga membuat tenang. Dia berjalan paling belakang dan tanpa di sadari Kafka sudah ada di sampingnya. Membuat satu orang laki-laki yang tadi ada di depan Mel tidak jadi untuk menemani langkahnya Mel. Dia sekarang tahu, dia tak bisa seenkanya saat Mel sudah melabuhkan hatinya pada laki-laki lain.

KAMU [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang