Young Master Damien's Pet (Bagian 1)

Bab 310 - 311. Di Sampingmu

Bab 310. Disampingmu part 1

Dengan Damien yang sangat sensitif di bak mandi, Penny yakin Ia akan meninggal begitu kepalanya membentur bantal, tetapi hal seperti itu tidak terjadi.

Sebaliknya, ia benar-benar terjaga. Adegan dan perasaan yang muncul melalui ujung jarinya itu mendesis dikulitnya.

Pipinya berwarna merah cerah tetapi dengan bayangan perapian yang ada di ruangan itu, menyembunyikan percikan rasa malu.

Penny menarik selimut lebih dekat ke arahnya. Mengangkatnya ke hidung selagi matanya berkedip, melihat ke atas langit-langit tempat tidur tempat Damien yang sekarang duduk dengan beberapa perkamen di tangannya.

Punggung pria itu bersandar di kepala tempat tidur dengan kacamata menempel di atas hidungnya. Rambut hitamnya yang acak-acakan tetap berantakan seperti biasanya, tidak repot-repot untuk menyisirnya, Damien membiarkannya apa adanya.

Matanya tertuju pada kertas tertulis yang sekarang ia baca.

Apakah ia satu-satunya yang merasakan gejolak yang naik turun di tubuhnya? Pikir Penny pada dirinya sendiri.

Damien terlihat sangat tenang, tubuhnya rileks sementara tubuh Penny sendiri terasa seperti terbakar api dan ia terbakar.

Terutama payudaranya yang terasa sensitif saat ini. Ketika Penny menutup matanya, ia teringat apa yang terjadi di antara mereka di bak mandi.

Tangan Damien telah membangunkan Penny dengan setiap nafasnya yang hanya bergerak semakin tinggi sampai Penny takut untuk jatuh kembali.

Betapa memalukan, pikir Penny pada dirinya sendiri namun rasanya menyenangkan.

Tangan Damien di tubuhnya terasa seolah-olah membuat ia melayang ke suatu tempat di mana ada surga.

Namun pada saat yang sama, sangat memalukan untuk Penny yang tidak mau mengakuinya pada pria itu.

Penny mengintip ke belakang untuk melihat Damien, mata hijau gioknya menatap pria itu melalui pantulan dirinya di cermin.

Penny pindah untuk berbaring dengan sisi tubuhnya. Matanya menatap ke arah Damien dan pria itu bertanya,

"Kau tidak mengantuk?"

Damien menoleh untuk melihat ke arah Penny, di mana gadis itu melihatnya tidak kurang dari seekor tikus yang tersembunyi di lubang yang mencoba mengintip keluar untuk melihat kucing yang duduk di luar.

"Apa yang kau baca?" Penny malah bertanya pada Damien.

"Beberapa laporan yang dikirimkan padaku untuk verifikasi dan juga ada beberapa agar aku bisa membaca tentang hal-hal yang baru-baru ini terjadi di empat negeri,"

Mendengar Damien mengatakan itu, Penny menatapnya dengan penuh minat.

Melihat minat yang berlama-lama di mata gadis itu, Damien terus menghiburnya dengan apa yang ia tahu.

Itu juga saat Penny memahami dan menyadari beberapa hal yang terjadi di belakang mata publik,

"Baru-baru ini ada jejak tentang penyihir hitam yang mencoba mengubah seluruh desa menjadi sekelompok setengah penyihir hitam."

"Apakah itu mungkin?" Penny bertanya, mengerutkan kening selagi memikirkannya.

"Jika manusia bisa berubah menjadi setengah vampir dengan satu gigitan, seharusnya tidak sulit bagi mereka untuk bermutasi dan beralih ke makhluk lain."

"Tapi penyihir hitam tidak memiliki racun untuk memicu transisi bagi manusia,"

Setelah menghabiskan cukup banyak waktu di ruang bawah tanah gereja, Penny datang untuk mempelajari beberapa hal tentang penyihir putih dan penyihir hitam.