***"WOI SUPRI"
Resta nengok sana sini, nggak nemu siapa siapa. cuma anak sekolahan yang rame lagi lalu lalang aja gak tau ada apaan, tumben rame banget
jalan lagi kan tuh
tapi ada yang ngelempar kertas uwek uwekan kedia, liat sumber yang punya kertasnya
muncul lah empat kuyang lagi nyengir dibawah ring basket, Resta ngehampirin temennya, baru dia ambil kulit sawo dia lempar ke temennya itu
udah gak peduli itu kulit bekas siapa
"tumben lu baru dateng"
"tempat berak lagi mampet"
"si goblog"
"abang gua mana?"
"ganti baju noh sama Jian, mereka mau tanding basket"
"sejak kapan abang gua ikut basket?"
"sejak jembatan ancol berdiri"
"si Resta cuekin aja ajg pagi pagi udah pengin napok sepatu"
"belum aja gua tendang bokong lu"
"HEHEH"
Resta mau pergi lagi, cuma udah ditarik duduk sama Susu
"mau kemana lu somplak"
"ngajarin monyet berbicara"
"SIALANN"
Gabriel ngakak di bawah pohon sawo, gak lama batuk batuk. dalem ati Resta mampusin
"naruh tas anying"
"situ aja noh, yang lain juga disitu"
Susu nunjuk kebelakang make dagunya, tas temen temennya pada numpuk disana, langsung si Resta ngelempar tasnya
bukannya ngedarat mulus di tumpukan para tas, malah ada yang nangkep tasnya Resta terus orang itu cantolin tas Resta di ranting pohon sawo
orang itu tersenyum pada Resta, Ia ngehampirin Resta
"kalo tasnya ada perunggu terus retak gimana?"
Resta ngegaruk dagunya gatel
"ya mana mungkin gua bawa begituan ke sekolah anjir, yang ada dicopetin sama tuyul"
"wkwkw"
orang itu duduk di samping Resta
"lu yang mau tanding Ka?"
"iya Kak, dukung gua ya"
"nanti gua teriak 'Azka! celananya mlorot',"
Azka ketawa
"sialan lu Kak"
"ini lawan siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DEPRESI ✔
Teenfikceoverthinking, stress, insecure. ngejamur banget sama kata pepatah 'hidup itu bakal selamanya bahagia' palingan pepatah bagaikan dikejer benteng pdip dikasih bendera putih baru minggat. gak semua hal yang keliatan dari luar itu hepi enjoy aja hidupny...