I'm fine

907 60 67
                                    


Kami melakukannya



Rating 20++

Tiba di rumah tinggal milik Hyuk, Suzy membantu pria setinggi 6 kaki tersebut dengan menjadi penopang baginya berjalan. Wanita bertubuh kecil itu nampak kesulitan menghadapi tubuh dan otot Hyuk yang pastinya lebih besar darinya.

Berusaha untuk tidak tersungkur inilah yang sedang Suzy lakukan. Sementara Hyuk terlihat memperhatikan ekspresi wanita itu. Hyuk sedang mengerjainya. Menumpukan sebagian berat tubuh pada Suzy. Menikmati bagaimana lucunya wajah wanita itu disaat mengerahkan seluruh tenaga. Ia bahkan terus menahan senyum.

"Ah~ biarkan aku sendiri saja. Kakiku benar baik-baik." Ujarnya.

"Tidak, aku akan memapahmu. Aku tak mau kau terjatuh nanti saat berusaha memaksakan diri." Berbicara dengan napas tersengal. Wanita yang lucu. Bukankah seharusnya kalimat itu menjadi kalimat yang diutarakan Hyuk?

Pria itu kembali mengulum senyum. "Ah~ punggungku."

Tentu saja dengan kesusahan, Suzy berhenti melangkah. Lengan besar Hyuk sekaligus tubuhnya masih berusaha wanita kecil itu topang. "Punggungmu? Ada apa dengan punggungmu?" Terlihat cemas. Dengan posisi tinggi yang tak sama, wanita bertubuh lebih kecil dari Hyuk itu mau tak mau harus mendongakkan kepala. "Katakan, ada apa dengan punggungmu?" Tanyanya panik.

"Sepertinya punggungku tulangnya beralih."

Mendapati mimik wajah Suzy yang sepertinya turut merasakan kesakitan nya,  Hyuk kali ini harus kembali mengulum senyum. Pria itu segera melepaskan lengan dari Suzy. Dengan gemas dia mencubit batang hidung wanita itu.

"Kena kau." Akhirnya pria itu tertawa lepas. "Bukannya tadi sudah ku katakan padamu? Aku bisa berjalan sendiri. Ini lihatlah. Buktinya tanpa ditopang olehmu pun aku bisa berdiri dengan benar." Sudut bibirnya tertarik keatas, masih memperhatikan wanitanya.

Sementara Suzy sendiri masih memperhatikannya dalam diam. Wanita ini sebenarnya sedang kelelahan. Sangat lelah malahan. Suzy tidak berbicara untuk menormalkan terlebih dahulu kerja jantung miliknya.

"Ada apa denganmu? Kau marah? Kenapa tidak menjawab?" Pria ini benar-benar..

Sejak kapan dia jadi begitu usil. Membuat kesal saja. Hyuk sengaja mencondongkan tubuhnya ke depan. Menyamakan posisinya dengan Suzy hanya untuk melihat rona muka wanita tersebut.

Jangan tanya bagaimana rupa wanita itu saat ini. Kalian tahu sendiri bagaimana sebenarnya sifat dasar gadis pembangkang tersebut. Suzy hanya sedang berusaha menahan emosi agar tidak meledak di hadapan Hyuk. Ingin bersikap baik pada pria tersebut. Namun, bila pria itu sering memancing kemarahannya bukan berarti dirinya akan diam saja. Suzy sungguh akan meledak.

Sudut bibir Suzy kini tertarik keatas, dengan sengaja memperlihatkan pada Hyuk. "Karena kau bisa sendirian, aku akan langsung ke kamarku." Wanita itu hendak melangkahkan kaki meninggalkan Hyuk.

"Tidak bisa." Pria berwajah lugu itu menahan pergelangan Suzy. "Kamarmu sudah tidak ada lagi. Mari tidur bersama!" Ujarnya dengan wajah merona. Menyentuh belakang tengkuk, sebab merasa apa yang dikatakannya terlalu berterus terang. Pria itu bahkan kini mengigit bibir bawah sembari menanti reaksi yang akan Suzy berikan. Pria itu cemas akan reaksi Suzy.

"Baiklah, mari lakukan." Dengan tenang Suzy menjawab.

Aiish, begitu mudah? Hyuk kira Suzy akan menolaknya mentah. "Baiklah, Mari lakukan." Kali ini Hyuklah yang kembali mengulang kalimat yang dilontarkan Suzy. Wajah pria itu semakin merona saja.

I'm fine [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang