"Aduh gw pake baju apa ya?" Erika sedang memilih baju untuk dipakai siang ini. Hari ini Erika akan jalan-jalan bersama Gilang seperti yang dikatakan Gilang kemarin malam. Ia juga sudah menelpon Gilang untuk memastikan apakah anak itu sudah bangun atau belum dan syukurnya Gilang sudah bangun.
"Aduh baju ini baru gw pake minggu lalu, yang ini terlalu gelap, kalau yang ini terlalu simple, yang ini terlalu mewah, ah serasa ga punya baju" Begitulah perempuan, baju ada segudang masih aja bilang ga punya baju.
Setelah berfikir cukup lama, akhirnya erika memutuskan untuk memakai celana panjang kulot berwarna putih dengan atasan kaus hitam. Ditambah dengan tas selempang berwarna hitam yang baru ia beli minggu lalu.
"ERIKA CEPETANN, JADI JALAN GA INI" Gilang berteriak dari ruang keluarga di lantai bawah.
"BENTARR"
"ADUH KALIAN BERDUA JANGAN TERIAK-TERIAK DONG" Rangga ikut berteriak
"ITU KAKAK JUGA TERIAK" balas erika sambil berjalan menuruni tangga.
"Oh iya juga ya"
"Yuk lang berangkat, udah cantik nih gw" ajak erika
"hah gimana gimana?"
"emang gw ga cantik sekarang?"
"ga.... lu kan cantiknya tiap hari"
"idih belajar gombal dari mana lu" Erika salah tingkah mendengar kalimat yang dilontarkan Gilang.
"ga kok ga gombal, yu ah berangkat"
"yaudah ayo"
"kita pergi dulu ya ka, bye"
"Iya, inget jangan pulang malem-malem. Awas aja kalau pulang malem"
"Iya ka iyaaa, bye ka rangga jelekk" Erika dan Gilang langsung berlari keluar sambil tertawa, antisipasi sebelum Rangga mengamuk.
"Naik mobil aja ya hari ini." Erika hanya mengangguk "Tunggu disini" ucap Gilang, lalu mengambil mobilnya.
"Oke oke"
————————
"Kita mau kemana?" tanya Erika sesudah berada di dalam mobil.
"Lu maunya kemana?"
"Lah kok malah nanya balik"
Gilang terkekeh kecil "makan dulu yuk, ada restoran baru yang katanya sih enak."
"oke deh, ngikut aja gw mah"
Setelah sekitar 35 menit akhirnya mereka berdua sampai di depan restoran yang memiliki tema kebudayaan Indonesia. Disana mereka memesan sate ayam, ikan bakar, es kelapa muda, dan sebagainya.
"Nah kalo udah makan gini kan enak jadi lebih semangat gitu kan, ayo lanjut kemana kita?" tanya Erika bersemangat
"Ke taman yang biasa kita datengin yu"
"Ih ayoo, beliin es krim coklat ya"
"iya iya, ayo" Gilang menarik pelan tangan erika mengajaknya meninggalkan restoran tersebut. Tenang tadi mereka udah bayar kok.
Setelah sampai di taman, erika pun duduk di salah satu bangku disana sedangkan Gilang membeli eskrim untuk Erika dan dirinya.
"Asikk, makasih lang. Baik dehh" ucap Erika setelah mendapatkan es krimnya.
"gw mah baik tiap hari ya"
"iya in aja deh biar seneng"
"hmm er..."
"apa?" jawab Erika sambil sibuk memakan eskrimnya
"udah dulu makannya, mau ngomong nih gw"
"iya iya kenapa gilang?"
"gw suka sama lu" bisik Gilang dengan sangat pelan
"hah? ngomong apa lu? kecil amat suaranya."
"gw suk-"
"ERIKAAAAAA"
Tiba-tiba saja killa datang menghampiri erika, sehingga perkataan Gilang terpotong.
"eh hai kil, ngapain disini?"
"lagi jalan-jalan nih sama anak dance"
"oalah"
"eh ada Gilang ternyata" ucap Killa yang baru menyadari keberadaan Gilang
"eh maap ya mba, daritadi gw disini loh"
"ya maaf pa, kaga keliatan. Yaudah gw balik ke anak-anak dance dulu ya. SELAMAT PACARAN KALIAN BERDUA" Killa langsung berlari meninggalkan Erika dan Gilang.
"HEH, AWAS YE LU"
"udah-udah jangan teriak-teriak berisik"
"hehe maap maap, oh iya tadi mau ngomong apa lang?"
"oh ga, ga jadi. Ayo balik kalau udah beres makan eskrimnya, udah mau hujan nih"
'maaf lang, sebenernya gw tau lu ngomong apa tadi. tapi gw ga yakin' batin Erika
"er erika" panggil Gilang sambil melambai-lambaikan tangannya di depan muka Erika.
"eh eh iya kenapa?"
"Ayo balik kalau udah beres makan eskrimnya, udah mau hujan"
"oh oke oke bentar"
"lu ga apa-apa kan? kok tadi melamun?" tanya Gilang khawatir
"oh ga kok ga apa-apa. Udah habis nih eskrim gw, ayo balik"
"yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late (COMPLETED)
TienerfictieSejak kecil, Erika memiliki sahabat bernama Gilang. Kata orang-orang jika perempuan dan laki-laki bersahabat, pasti ada salah satu yang memendam rasa. Lalu bagaimana dengan mereka? Kisah ini lah yang akan menceritakan hal ini. Kisah yang menjadi pem...