HAPPY READING
Hari ini Eliana akan datang ke rumah sahabatnya bersama anak satu-satunya ini. Tadinya anaknya ini tidak mau ikut tapi Eliana tetap memaksa.
Dengan menggunakan kaos putih polos dan celana hitam lalu rambut acak-acakan tak membuat ketampanan anak Eliana ini berkurang.
Kalau mamihnya sudah memaksa dan memohon-mohon, Sehun paling tidak tega melihatnya. Walaupun terpaksa tapi ia akan selalu menuruti apa yang mamihnya inginkan.
Sehun hanya ingin berbakti kepadanya mengingat hanya sosok ibunya lah yang masih ada menemaninya disini.
Ayahnya sudah empat tahun meninggal karena penyakit jantung.
Rumahnya yang cukup besar ini hanya di tempati oleh mereka berdua saja. Tidak ada seorang pembantu atau pun satpam.
"Mih... Jadi tidak? Lama banget ish." sudah lima belas menit Sehun menunggu mamihnya berdandan dan sampai sekarang pun dia masih belum keluar dari kamarnya.
Wanita yang sudah memasuki usia kepala empat itu datang membawa box makan di tangannya.
"Jadi lah, masa enggak sih."
"Itu buat siapa?" tanya Sehun sambil melihat ke arah box yang dibawa mamihnya.
"Buat tante Farah lah."
Sehun langsung keluar dan segera menyalakan mobilnya lalu mereka berdua segera menuju ke rumah tante Farah.
Sementara di lain tempat, ada perempuan yang sedang menunggu kedatangan seseorang di depan halamannya. Perempuan berambut hitam lurus itu sepertinya sudah tidak sabar menantikan seseorang yang ia anggap istimewa.
Merasa kesal dan bosan menunggu, perempuan itu pun memutuskan untuk masuk.
"Mih.. Kok dia belum datang sih? Dia ikut kesini enggak sih mih?" rengek Lisa pada mamihnya.
"Sabar dong sayang. Tadi tante El bilang kalau Sehun ikut kesini."
Seketika mata Lisa melotot senang, "Yang bener? Asiikk ketemu dia."
Mamihnya yang sedang menyiapkan makanan itu tersenyum melihat ekspresi anaknya. Ia sudah tau kalau anaknya ini menyukai Sehun.
"Seneng banget kamu, suka ya sama Sehun?"
Seketika Lisa langsung gelagapan dan salah tingkah. Pipinya yang merah merona ia tutupi dengan kedua tangannya.
"Ah mamih jangan nanya gitu dong. Lisa kan jadi maluuu."
Farah pun tertawa.
Terdengar suara mobil memasuki kediaman Farah dan David. Lisa segera berlari ke arah jendela dan mengintip apakah Sehun benar-benar ikut.
Dan ternyata benar, lelaki itu ikut datang kesini. Lisa segera berlari kembali pada mamihnya.
"Mih, penampilan Lisa kusut gak? Lisa bau keringet gak? Rambut Lisa masih baguskan Mih?"
"Enggak sayang. Mau ketemu Sehun gitu amat."
Farah yang mendengar suara Eliana mengetuk pintu segera menuju sana dan membukakan pintu diikuti oleh Lisa di belakangnya.
"Hai El." sapa Farah lalu mereka berpelukan.
"Hai Sehun."
"Hai juga tante."
Lisa menunduk malu bersembunyi di belakang mamihnya. Oh tidak, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat setelah tadi melihat sekilas ketampanan Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam-diam Suka || HunLis (HIATUS)
RomanceSehun yang dingin dan Lisa yang cerewet. Mereka akan dipersatukan dalam sebuah ikatan pernikahan karena perjodohan. Update gak nentu, sesuai mood.