"Kita hanya saling mengagumi tanpa harus berkata."
Amelia Fidya Anindya.
Brian Firga Aditya
______________________________________Part khusus bagian ke kota tua.
Hari yang ditunggu bagi Afa. Karena bukan hal dia akan mendapatkan uang saja melainkan dia akan bermain ke kota tua, kota yang menurut nya banyak kenangan disana, kenapa? Karena katanya dia pernah menemukan seorang cowo yang membuatnya jatuh cinta. Cielahh jatuh cinta kagak sekalian jatuh jantung? Canda Fa, wkwk
Tapi dia mengingat kata-kata yang dua sahabat nya itu siapa lagi kalau bukan Mea dan Fidya.
"Ingat yah. Kalau nih roti bagi tiga, jangan hanya di Lo aja untungnya. Apalagi si Fidya dia paling banyak modalnya jadi Lo jangan seneng dulu."
"Betul tuh jangan seneng dulu okey. Takutnya disana gak sesuai ekspektasi kamu,Terus kamu kecewa deh."
Yah betul jika melakukan pekerjaan jangan dulu menghayal yang terlalu tinggi karena jika tidak sesuai ekspektasi itu sakitnya gak main bro.
Lakukan pekerjaan dengan senang dan niat karena Allah."Yok udah siap kan? Kita langsung berangkat aja mumpung gak terlalu rame banget. Entar kalau dari sini siang kesananya dah siang banget, panas." Ajak Fidya kepada kedua teman-temannya yang dijawab anggukan antusias.
Mereka sepakat untuk berangkat menaiki angkotan umum saja.
Tapi saat mereka berjalan jalan ria sebuah gerombolan motor menghampiri mereka."Ehh aya cewe anu di sakolahan! Pakabar neng?"
(Eh ada cewe yang di sekolahan! Apakabar neng?)Afa yang mendengar kata menjijikkan itu langsung memasang wajah galaknya, siapa lagi kalau bukan Gella and the geng.
"Gak kenal gak usah sok akrab!"
"Anjir, kok sakit yah." Kenan yang ada di sampingnya tertawa keras dan mendapati pelototan sinis dari Gella.
"Udah-udah jangan berantem. Kalian ngapain disini? Apa ada perlu? Maaf kita semua lagi buru-buru."
"Kalian pengen pergi ke kotu?." Tanya Firga sambil membuka helmnya dan itu membuat seseorang tertegun melihatnya.
"Fid, tuh orang kok cakep bener yah?." Tanya Afa sambil berbisik kepada Fidya. Fidya pun membalasnya tak kalah berbisik.
"Enggak tahu, coba tanya ke Allah aja."Mea yang melihat kedua temannya saling berbisik pun berdecak malas.
"Iya, kita mau ke Kotu. Kita mau jualan disana sambil liburan. Lo pada mau ngapain? Kalau gak ada hal yang penting kita lanjut." Ujar Mea dengan tampang datarnya."Wish sabar neng. Kuy lah nebeng sini ama kita-kita, kebetulan kita mau ke kotu. Gimana mau kagak neng?." Jawab Kenan dengan nada genitnya.
Rizar yang melihat adegan ini semua hanya diam dan menggerutu didalam hatinya. "Ck. Sejak kapan kita mau ke kotu, bilang aja pada modus." Akhirnya karena dia merasa jengah dengan drama ini, dia pun berucap. "Lo pada kalau mau modus liat sikon, udah cepat mau apa enggak?."
Sontak ketiga temannya pun langsung mengumpat akan ucapan Rizar.
"Gak pernah cosplay modus ke cewe apa tuh orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY BLUE [ON GOING]
Ficção AdolescenteBlurb: Dua makhluk yang menyukai langit biru dan dua makhluk yang memiliki alasan mereka menyukai langit biru. Takdir memang tidak ada yang tahu. Takdir mereka mengikuti alur dan waktu yang sudah di tetapkan. Pesawat, alasan mengapa Firga menyuka...