BHETRYS

15 6 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen, karna itu sangat berguna, ok!?

***

Pagi telah tiba, memperlihatkan keceriaan sang mentari di awalnya hari yang sejuk nan segar ini.

Terdapat seorang lelaki dengan pakaian rapi sedang berkaca didepan cermin di kamar apartemennya. Ia meneliti lagi penampilannya, baju putih dengan jaket berwarna biru dongker, celana jins hitam dengan bagian lutut yang sobek, rambutnya yang sengaja dibuat acak acakan membuat dirinya terlihat semakin tampan.

Pagi ini Bhetrys akan pergi kerumah seseorang yang sangat spesial dihidupnya. Huh, ia sangaterindukan orang itu, walau kemarin mereka sudah bertemu. Hm biasalah Bhetrys memang seperti itu pada orang itu, hanya orang itu.

Dirasa sudah siap Bhetrys mengambil kunci mobilnya yang berada di nakas sebelah kasur, berjalan keluar menuju parkiran. Ia memasuki mobilnya lalu mengendarainya dengan kecepatan rata rata.

Pagi ini jalanan tidak terlalu ramai terbukti dengan tidak adanya macet yang berlebihan. Hal itu membuatnya menambah sedikit kecepatan mobilnya agar segera sampai pada tujuannya.

Hanya butuh waktu 15 menit dia sudah berada di parkiran apartemen kelasihnya. Ya! Yang ingin Bhetrys temui yaitu apartemen gadisnya.

Bhetrys berjalan memamuki lift lalu menekan tombol 5 yang akan mengantarnya pada lantai 5. Laintai dimana terletaknya apartemen gadisnya.

Ting

Pintu lift terbuka, Bhetrys berjalan keluar menuju pintu apartemen tujuannya. Ia memencet bel sebanyak 3 kali.

"Ya sebentar!" suara sahutan dari dalam

Ceklek

"Ad--, ngapain kamu kesini hm?" seorang wanita keluar, yang tadinya akan berbicara ramah berubah menjadi ketus saat melihat siapa yang datang, tak lupa kedua tangannya yang bersedekap dada.

"Aku kangen Syila..." Bhetrys memeluk Syila hingga masuk ke dalam apartemen, ia menutup pintu dengan mendorongnya menggunakan kaki karna kedua tangannya sibuk memeluk gadisnya ini.

"Iiiih lepaas!" Syila berontak, berusaha melepaskan pelukannya tetapi sayang bukannya terlepas pelukan itu malah semakin mengencang.

"Masih marah hm?" tanyanya dengan wajah yang hanya tersisa beberapa senti meter saja.

"Ck, minggir gak"

"Akukan udah bilang, kemaren bukan aku yang deketin cabe itu, tapi dianya yang deketin aku Syila sayang" jelas Bhetrys dengan tangan kanan menangkup sebelah pipi Syila sedangkan yang satunya lagi tetep berada di pinggang Syila, memeluknya dengan erat.

"Isss, gak peduli pokoknya kamu brengseeek" rengek Syila yang bukannya membuat Bhetrys jiji atau marah malah membuat Bhetrys semakin gemas dengan kelakuan gadisnya yang sedang cemburu ini.

"Yaudah biar gak marah lagi kamu mau apa?" tanya Bhetrys memberi tawaran

"Apa aja?" tanya Syila menatap tepat ke manik berwarna hitam itu

Karna gemas Bhetrys mengecup bibir mungil berwarna pink milik Syila. "Iya sayang, apa aja terserah kamu pasti semuanya aku beliin"

"Ok. Aku mau kita ke mall beli semua makanan yang aku mau, karna aku laper banget Bhetrys" Syila menepuk nepuk perutnya yang kini memang sedang lapar dengan bibir yang di majukan.

BHETRYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang