rozeanneparkeu
Bantu vomment yu kak!
-
Sekarang nayya bersama temannya Nadin, sedang berjalan menyusuri koridor sekolah menuju kantin dikarenakan bel berbunyi yang menandakan jam istirahat telah tiba.
Saat memasuki wilayah kantin, sudah banyak murid-murid yang duduk disana menikmati hidangan yang ada, nayya memilih untuk masuk kedalam minimarket sekolahnya diikuti oleh Nadin yang sedari tadi hanya menurut kemana arah nayya pergi
Nayya memasuki salah satu lorong di minimarket tersebut dan menemukan rak yang berisi berbagai macam roti, nayya mengambil 2 roti lalu berjalan menuju lemari es yang penuh dengan kopi disana, Nayya mengambil salah satu botol go*od day rasa cappucino lalu berbalik berjalan menuju kasir
"Lah din, ga jajan lo?" Tanya nayya yang sedang menyerahkan belanjaannya pada kasir
"Ga ah, mau beli mie ayam mang Jepri aja lagi pengen itu soalnya" mendapat balasan dari Nadin nayya hanya menganggukkan kepala tanda bahwa ia mengerti
"Total belanjaannya 14.600"
Nayya meraba kantung saku roknya mencari dompetnya, Tak ada tanda-tanda kehadiran dompet nayya, ia terus berusaha mencari dompetnya di semua saku yang ada, namun hasilnya nihil
"Lo napa dah nay" tanya sahabatnya itu yang sedang kebingungan melihat gerak-gerik Nayya
"Dompet gue gaad-"
"Biar saya aja yang bayar mba, berapa totalnya?" Secara tiba-tiba ada lelaki tinggi berdiri disamping nayya, lalu mengambil dompet dari saku celananya
"Totalnya 14.600 kak" lelaki itu membuka dompetnya lalu mengeluarkan selembar duit 20.000 dan menyerahkannya ke kasir
Nayya yang melihat siapa disampingnya masih tercengang, begitu pula nadin yang sedari terdiam
"Kembaliannya 5.400 ya kak" penjaga kasir tersebut memberikan kembaliannya
"Kak Haekal?"
-
"haduh Nayyara Vita Argadinar, Lo tuh daritadi ngelamun mikirin apa sih!?" Nadin kesal akan nayya yang sedari tadi hanya menatap ke arah pohon seberang sana dengan tatapan kosong sembari memakan roti yang tadi ia beli, namun pertanyaan Nadin tak di hiraukan oleh sang empu
"NAYYA!" Woah, mungkin hampir seluruh warga kantin bisa mendengar suara Nadin yang cempreng itu, Nayya tersadar dan langsung membenarkan tatapannya menghadap Nadin
"Hah? Kenapa-kenapa?" Tanya Nadin dengan ekspresi yang terlihat seperti bocah polos
"Lo daritadi gue tanya ngapa melamun malah ga di hirau-in anj" emosi Nadin sudah meluap
"Santai astaga din, malu diliatin banyak orang ih" ucap nayya mencoba meredakan emosi sahabatnya itu, Nadin menghela nafas panjang
"Lo kenapa sih? Mikirin apaan? Keknya berat banget dari raut muka Lo" tanya Nadin sembari memakan kerupuk pangsitnya
Nayya menghela nafasnya berat "Tentang kak Haekal" jawab nayya lalu mengalihkan pandangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
- Senyuman
Fiksi Penggemarkak Juna, pelaku dari segala kebahagiaan dan senyum manis Nayyara "kak Jun, aku takut" "tenang ya, ada kakak disini" @ ‚ rozeanneparkeu